OPTIMALKAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PT Arara Abadi Antisipasi Karhutla

Riau | Rabu, 17 Maret 2021 - 11:51 WIB

PT Arara Abadi Antisipasi Karhutla
Gubri H Syamsuar sedang berbincang dengan Petani DMPA PT Arara Abadi-APP Sinarmas Herman tentang bagaimana bisa berhasil membuka lahan tani tanpa bakar dengan disaksikan Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan Danrem 031/WB Brigjen TNI Mohammad Syech Ismed Harunsyah serta unsur forkopimda lainnya dan stakeholder terkait. (PT ARARA ABADI FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dalam mendukung upaya Pemerintah Provinsi Riau mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), PT Arara Abadi bersama mitra pemasoknya mengoptimalkan program pemberdayaan dan kemitraan dengan masyarakat. Dukungan ini juga karena telah ditetapkannya status Siaga Darurat Karhutla Provinsi Riau.

Dalam inplementasinya, unit usaha Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, PT Arara Abadi bersama mitra pemasoknya mengoptimalkan program pemberdayaan dan kemitraan dengan masyarakat. Di antaranya melalui program Desa Makmur Peduli Api (DPMA), dan program Kemitraan Tanaman.


Selain itu, PT Arara Abadi juga menyiagakan 810 personel pemadam kebakaran (RPK), 22 personel Tim Reaksi Cepat (TRC), serta 589 Masyarakat Peduli Api (MPA). Personel tersebut dilengkapi dengan berbagai peralatan dan sarana transportasi seperti 40 unit mobil dan 118 unit sepeda motor patroli, 120 unit speed boat, 5 unit air boat dan 481 unit pompa pemadam.

APP Sinar Mas juga menyiagakan 6 unit helikopter water bombing, guna mendukung operasi pemadaman karhutla melalui udara di Sumsel, Jambi dan Riau.

Dalam Apel Siaga Pencegahan Karhutla 2021 yang diselenggarakan Pemprov Riau di Halaman Kantor Gubernur Riau, dihadiri langsung Gubernur Riau H Syamsuar selaku Komandan Satgas Karhutla Riau, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Danrem 031/ Wirabima Brigjen TNI Mohammad Syech Ismed Harunsyah, Plt Kepala BPBD Riau Hadi Penandio, serta jajaran muspida lainnya.

“Kegiatan ini kita lakukan untuk memastikan Kesiapsiagaan personel baik dari seluruh komponen baik pemerintah. BPBD, TNI/Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api maupun perusahaan dalam pencegahan karhutla di Riau. Pada tahun

ini sampai akhir Maret ini, jumlah lahan yang terbakar di Riau yang berhasil dipadamkan ada sekitar 600 Ha lebih dan titik api sekitar 215 titik api. Ini semua berkat kerja sama semua pihak termasuk dunia usaha,” ungkap Syamsuar.


 Pada kesempatan yang sama Gubernur Riau selaku Dansatgas Karhutla Riau didampingi Kapolda Riau dan Danrem 031/Wirabima berdialog langsung dengan Herman, Agus dan Barus petani program DPMA binaan PT Arara Abadi yang melakukan praktek pertanian dengan cara membuka lahan tanpa membakar.

“Kita ingin lihat dan datang langsung melihat petani DMPA ini bagaimana bertani dan membuka lahan dengan tidak membakar,” ujar Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.

Dalam pelaksanaannya, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, APP Sinar Mas melalui PT Arara Abadi bersama mitranya mengoptimalkan program DMPA dalam upaya pencegahan Karhutla. Saat ini program DMPA di Riau sudah berjalan di 179 Desa, dengan total penerima manfaat mencapai sekitar 9.000 KK.

Program DMPA sendiri bertujuan untuk mengajak dan membina masyarakat untuk mengelola lahan secara agroforestri, dan melakukan pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB). Selain itu, Program DMPA juga memberi kesempatan masyarakat disekitar areal konsesi perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya.

Sedangkan untuk program kemitraan, PT Arara Abadi bersama mitranya di Riau sudah melibatkan masyarakat sekitar operasionalnya dari mulai penanaman sampai dengan proses pemanenan dengan total luasan tanaman kemitraan mencapai 43.567 hektare.

“Melalui program DMPA dan kemitraan tanaman, kami harapkan dapat menjadi solusi pencegahan karhutla yang permanen. Selain masyarakat mampu meningkatkan pendapatannya, juga dapat mengurangi daerah rawan kebakaran,” ungkap Head Social & Security PT Arara Abadi, Deny Wijaya.

PT Arara Abadi beserta mitranya mengedepankan metode monitoring yang ekstensif ditunjang dengan teknologi dan infrastruktur terkini, yaitu fasilitas situation room terpadu, yang berada di sejumlah distrik. Dalam hal respon cepat terhadap kebakaran, api harus dapat dikontrol dalam waktu 8 jam setelah titik api terdeteksi, hal ini sesuai dengan SOP operasi pemadaman Fire Operation Management (FOM).

“PT Arara Abadi bersama mitranya mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencegah dan mengendalikan karhutla. Kami yakin dengan persiapan matang dan kolaborasi kuat antara sektor swasta, pemerintah, dan masyarakat, kita mampu mencegah dan mengendalikan karhutla tahun ini,” ujar FOM Head APP Sinar Mas Region Riau Priyo.(rio/c)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook