22 Hot Spot Masih Terpantau, Suhu di Riau Dekati Level Ekstrem

Riau | Kamis, 16 Agustus 2018 - 13:37 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprediksi, puncak musim kemarau terjadi pada bulan Agustus hingga September nanti. Saat ini, dampak musim kemarau mulai terasa di Riau. Di mana suhu udara di Riau saat ini mencapai 34,0 derajat celsius. Angka ini tergolong tinggi. Bahkan mendekati level ekstrem.

Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno mengatakan, di Riau suhu rata-rata terletak pada angka 33 derajat cel­sius. Suhu itu, akan dikategorikan ekstrem jika melebihi tiga angka dari rata-rata. “Suhu tiga puluh empat derajat celsius itu sudah termasuk tinggi. Namun belum kategori ekstrem. Kriteria ekstrem adalah, lebih tiga derajat dari suhu rata-rata. Kalau Riau rata-ratanya tiga puluh tiga derajat, itu suhu ekstrem sekitar tiga puluh enam derajat celsius,” jelasnya, Rabu (15/8).

Baca Juga :Disambut Karhutla, Ditutup Banjir di Mana-Mana

Dijelaskan Sukisno, selain bulan Agustus menjadi puncak musim kemarau, ada faktor lainnya yang menyebabkan tingginya suhu. Yaitu curah hujan yang kurang. Selain itu juga, dikarenakan pergerakan matahari yang mendekati ekuator. Artinya hampir mendekati kepala. “Beberapa hari ini juga tidak hujan. Penyinaran (matahari) maksimal ke permukaan tanah. Faktor mempengaruhi pembentukan awan juga tidak signifikan,” terangnya.

Setelah musim kemarau berakhir pada September mendatang, nantinya cuaca akan berubah. Sebab, akan memasuki masa transisi musing penghujan.

Dengan cuaca panas ini, Sukisno mengimbau masyarakat maupun perusahaan yang memiliki lahan agar tak melakukan pembakaran lahan dan hutan. Sebab, api akan cepat menjalar. Pemadaman pun akan sulit dan dampak paling buruk akan terjadi kabut asap.

Waspada Panas Meningkat

Bukan saja Riau, namun seluruh provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar terus waspada. Ditambah dengan kondisi cuaca panas yang terus meningkat, maka seluruh potensi ancaman akibat kebakaran harus menjadi kewaspadaan dini seluruh unsur kepala daerah dan unsur pimpinan di tingkat provinsi di Tanah Air.

Hal itu disampaikan Gubernur Riau (Gubri) H Arsyadjuliandi Rachman usai kembali dari Jakarta, Rabu (15/8). Di mana salah satunya terkait ancaman karhutla yang digelar dalam rapat sesuai isntruksi Presiden di kantor Kemenkopolhukam RI. Dipimpin langsung Menkopolhukam Wiranto didampingi Menkes RI Nila F Moeloek.

“Penekanannya terhadap beberapa provinsi yang selalu mengalami Karhutla. Dimana Pak Presiden menyampaikan melalui pak Wiranto agar mewaspadai kondisi cuaca panas yang terus meningkat sekarang ini,” ungkap Gubri, malam tadi.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook