BANGKINANG (RIAUPOS.CO) - Tidak kurang dari 540 rumah di Kecamatan Kampar Kiri terendam banjir pada Senin (14/1). Banjir ini berasal dari luapan Sungai Subayang yang mengalir di sejumlah desa. Luapan air dipicu hujan lebat yang terjadi di hulu sungai yang terjadi beberapa hari terakhir di Kampar Kiri bagian hulu.
Air sungai naik ke permukaan mencapai lebih dari 500 meter dari pinggir sungai. Camat Kampar Kiri Agustar menyebutkan, 540 rumah yang terendam itu berada di empat desa di kecamatan tersebut. Mulai dari Desa Domo 60 rumah, Padang Sawah 170 rumah, Teluk Paman 10 rumah dan Desa Kuntu menjadi yang terparah terendam sebanyak 300 rumah.
‘’Kini air sudah surut, jadi banjirnya hanya lewat, namun kondisi ini kami tunggu apakah masih akan banjir lagi. Karena tergantung hujan di hulu sungai. Kalau masih hujan ada kemungkinan air naik lagi. Air pertama kali naik sekitar pukul 06.00 WIB pagi dan surut sekitar pukul 15.00 WIB sore. Kondisi yang terendam cukup parah itu di Desa Padang Sawah, sampai setinggi pinggang,’’ sebut camat.
Sejauh ini menurut camat belum ada laporan korban jiwa maupun material. Pihaknya bersama BPBD Kampar akan terus melakukan
pemantauan terhadap warga yang menjadi korban banjir. Yang jelas menurutnya, selain rumah yang terendam tidak ada kerugian lain. Hanya saja ada satu rumah yang hampir di Desa Domo. Selain itu, kondisi masih aman terkendali.
‘’Kami akan pantau terus kondisi ini, karena ada jalan yang sempat putus sebelumnya, walaupun saat ini jalan sudah bisa dilewati masyarakat. Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, karena air bisa saja naik kalau di kawasan hulu sungai hujan deras,’’ terang Agustar.
Selain Kampar Kiri, Kecamatan Kampar Kiri Hulu lebih dulu mengalami banjir, termasuk Desa Gema. Warga Desa Gema, Solehan (28) menyebutkan, Gema mengalami banjir pada malam hari. Namun sudah surut pada pagi hari ini. ‘’Sekarang sudah tidak lagi, tapi jalan di Kuntu Putus, kami belum bisa lewat,’’ terangnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kampar asal Kampar Kiri Repol menyebutkan, dirinya menerima laporan banjir ini sejak pagi kemarin. Dirinya juga memastikan, untuk sementara banjir tersebut bersifat sementara dan segera akan surut. Dirinya merasa tidak heran begitu banyak rumah tenggelam seperti di Desa Kuntu. Hanya saja dirinya mengimbau stake holder terkait agar cepat melakukan penanganan.
‘’Sungai Subayang itu memang seperti, karena sungai kecil, jadi begitu ada hujan deras di hulu dia menjadi seperti air bah. Tapi banjir ini hanya lewat. Tapi kalau hujan itu merata lalu disambut pula air dari Sungai Kampar Kanan, itu baru banjir besar. Tapi kami minta stakeholder terkait bergerak cepat menangani masalah ini,’’ kata Repol mengingatkan.(end)