PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Banjir yang merendam ruas jalan provinsi tepatnya jalur dua Tuanku Tambusai, Dusun Nogori, Desa Babussalam, Kecamatan Rambah dan Dusun Kumu, Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir (Ramhil), Rohul hingga Rabu (28/12/2023) pagi telah surut.
Antrean panjang kendaraan bermotor sepanjang 3 (tiga) km yang terjebak banjir pada Selasa (27/12/2023) siang, baru bisa melintasi ruas jalan provinsi tersebut pada Rabu (28/12/2023) dini hari pukul 01.30 WIB, pascatelah mulai surutnya air yang berasal dari luapan Sungai Batang Lubuh.
Banjir yang telah surut itu, kini aliran air Sungai Batang Lubuh tersebut merendam sejumlah titik ruas jalan provinsi Simpang Kumu-Kota Tengah-Sontang batas Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, tepatnya di Desa Rambah Hilir Tengah dan Rambah Hilir Timur, Kecamatan Rambah Hilir, pada Kamis (28/12/2023) dini hari.
Kondisi banjir dengan ketinggiaan rata-rata 1 meter yang merendam ratusan rumah penduduk di dua desa (Rambah Hilir Tengah dan Rambah Hilir Timur) dan badan ruas jalan provinsi, mengakibatkan terputusnya akses arus lalu lintas dari Simpang Kumu menuju Kota Tengah-Sontang Batas Duri.
Karena akses jalan dari Desa Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam menuju batas Duri hingga ini tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor karena banjir yang merendam badan ruas jalan provinsi di Desa Kasang Mungkal, Sontang dan Bonai.
Camat Rambah Hilir Agus Salim SSos saat dikonfirmasi Riaupos.co, Kamis (28/12/2023) menyebutkan, luapan air Sungai Batang Lubuh yang sehari sebelumnya merendam ruas jalan provinsi di Dusun Kumu, Desa Rambah, aliran air tersebut kini merendam ruas jalan provinsi Simpang Kumu-Kota Tengah-Sontang Batas Duri tepatnya di dua desa. Yakni Dusun Muara Nikum, Desa Rambah Hilir Tengah dan Desa Rambah Hilir Timur sepanjang lebih kurang 3 km. Kondisi banjir dengan ketinggian 1 meter di badan jalan provinsi, mengakibatkan terputusnya arus lalu lintas dari Simpang Kumu menuju Kota Tengah-Sontang batas Duri.
‘’Sebenarnya, Rabu (27/12/2023) malam, akses jalan provinsi Simpang Kumu-Kota Tengah batas Duri sudah tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor. Karena banjir yang berangsur surut di ruas jalan provinsi di Dusun Kumu, Desa Rambah, aliran airnya itu mengalir ke Dusun Muara Nikum, Desa Rambah Hilir Tengah,’’ jelasnya.
Agus Salim menegaskan, arus lalu lintas di jalan provinsi Simpang Kumu-Kota Tengah terputus, tidak bisa dilewati oleh kendaraan bermotor. Karena genangan air yang merendam badan jalan provinsi cukup tinggi.
‘’Akses jalan provinsi Simpang Kumu-Kota Tengah-Sontang Batas Duri ditutup sementara waktu. Karena banjir yang cukup tinggi merendam badan jalan di Dusun Muara Nikum. Bagi pengendara bermotor dari arah Pasirpengaraian yang ingin menuju Pekan Tebih, Kota Tengah, agar mencari jalan alternatif lain, maupun dari arah sebaliknya,’’ katanya.
Ditambahkannya, data sementara rumah warga yang terdampak banjir di dua desa tersebut Desa Rambah Hilir Tengah sebanyak 140 kepala keluarga (KK) dan Desa Rambah Hilir Timur 155 KK.
’’Warga yang rumahnya terendam banjir, mengungsi ke rumah tetangga dan keluarga. Diperkirakan, Jumat (29/12/2023) pagi banjir surut, jika Kota Pasirpengaraian tidak diguyur hujan lebat,’’ tutupnya.
Laporan: Engki Prima Putra
Editor: Edwar Yaman