JELANG PUNCAK HAJI, JEMAAH DIIMBAU TAK KURAS ENERGI

JCH Kuansing Meninggal di Makkah

Riau | Senin, 19 Juni 2023 - 12:27 WIB

JCH Kuansing Meninggal di Makkah
Yeni Artati (alm) (ISTIMEWA)

MAKKAH (RIAUPOS.CO) – Kabar duka dari Kota Makkah kembali diterima masyarakat Riau. Kali ini yang wafat berasal dari Jemaah Calon Haji (JCH) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) atas nama Yeni Artati binti Raja Yoesoef (63). Almarhumah Yeni Artati yang tergabung dengan Kelompok Terbang (Kloter) 13 BTH wafat di RS AL Noer Makkah.

’’Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Telah berpulang kerahmatullah Yeni Artati binti Raja Yoesoef (63 ). Di Rumah Sakit Al-Noer Makkah. Jemaah Haji Kloter 13 BTH, berasal dari Muara Lembu, Kabupaten Kuantan Singingi,’’ kata pesan singkat yang dikirim Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Riau Dr H Mahyudin MA dari Kota Makkah, Ahad (18/6).


‘’Penyebab Yeni Artati meninggal dunia, karena penurunan kesadaran akibat penyempitan saluran pernafasan,’’ lanjutnya.

Dikatakannya, almarhumah mulai masuk rumah sakit Jumat (16/6). ‘’Jadi JCH kita ini gagal nafas karena infeksi paru,’’ ujar Mahyudin kepada Riau Pos, Ahad (18/6).

Jemaah dengan N0 Porsi 400084210 dirujuk ke RS Al Noer Makkah pada 16 Juni 2023 karena penurunan kesadaran akibat penyempitan saluran pernafasan karena infeksi paru. Meninggal pada pukul 13.50 Waktu Arab Saudi (WAS). Almarhumah yang berangkat bersama suami Mastur Angan Kamil pada 1 Juni 2023 tersebut akan dimakamkan di Kota Makkah. ‘’Saat ini kami masih menunggu pihak Maktab membawa kami ke RS untuk penandatanganan berita acara kematian dan persetujuan penyelenggaraan jenazahnya,” terang Mahyudin.

Sudah dua JCH Riau meninggal di Kota Makkah yaitu Subani Firdaus Samad Thaha dan Yeni Artati. “Saya selaku pribadi, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dan Pantia PPIH Embarkasi Haji Antara Riau menyampaikan duka cita yang mendalam. Semoga almarhumah, Allah ampuni dosa-dosanya, dilapangkan alam kuburnya dan ditempatkan kelak di Jannah-Nya dan keluarga besar yang di tinggalkan tetap diberikan ketabahan, kekuatan dan kesabaran,’’ ungkapnya.

Mahyudin juga menjelaskan, bagi JCH yang meninggal sebelum pelaksanaan puncak haji, petugas akan melaksanakan badal hajinya.

Mahyudin juga mengingatkan para JCH agar tetap menjaga kesehatan jelang pelaksanaan puncak ibadah haji. Dia  mengatakan, wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah dan Mina, melempar jumrah, tawaf ifadah merupakan rangkaian puncak haji yang akan banyak menguras energi JCH. ‘’Jadi JCH harus tetap menjaga kesehatan agar pelaksanaan puncak haji berjalan lancar,’’ harapnya.

Dia juga menyampaikan untuk musim haji 1444 Hijriah atau 2023 Masehi, jumlah JCH lanjut usia (lansia) mencapai 30 persen lebih disertai jemaah kategori risiko tinggii (risti), dan penyandang disabilitas. Untuk itu, dia berharap, menjelang puncak haji, para jemaah Lansia, Risti dan penyandang disabilitas tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali. ‘’Ada berbagai keringanan ibadah yang bisa di manfaatkan JCH untuk mencegah timbulnya mudarat,’’ jelasnya.

Jelang Puncak Haji, Jemaah Diimbau Tak Kuras Energi
Puncak ibadah Haji tinggal hitungan hari. Jemaah diminta tak memaksakan diri mengerjakan ibadah sunnah berkali-kali.

Imbauan ini, menurut Koordinator Media Center Haji (MCH) PPIH Pusat Dodo Murtado  lantaran puncak ibadah haji akan sangat menguras energi. Mulai dari wukuf di Arafah, bermalam di Muzdalifah dan Mina, melempar jumrah, hingga tawaf Ifadah nantinya.

”Karenanya, menjelang puncak haji, para jemaah lansia, risti dan penyandang disabilitas perlu mengantisipasi dengan tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang menguras tenaga, seperti umrah sunnah berkali-kali,” paparnya, Ahad (18/6).









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook