RENGAT (RIAUPOS.CO) - Jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) atas nama Luluk Sutriswati binti Saliyo (56), mulai pulih. Karena, sebelumnya warga Blok A Desa Titian Resak Kecamatan Seberida itu sempat mengalami sakit.
Hanya saja, untuk saat ini belum bisa bergabung dengan para JCH asal Kabupaten Inhu. Sebab, atas kondisi yang dialaminya, masih harus ditangani oleh dokter di sana. Demikian disampaikan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kelompok Terbang (Kloter) Kabupaten Inhu, Onrizal SIP, Sabtu (10/5/2023).
"Alhamdulillah, salah seorang JCH asal Kabupaten Inhu, mulai pulih. Semoga ke depan dapat mengikuti rangkai rukun dan syarat haji,” ujar Onrizal.
Dijelaskannya, berdasarkan diagnosa dokter, Luluk Sutriswati mengidap diabetes melitus dan hipertensi. Sehingga harus dirujuk ke Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) pada Senin (5/6/2023), kemudian dirujuk lagi ke Rumah Sakit (RS) King Salman Bin Abdulazis Medical Center, Madinah pada Rabu (7/6/2023). Di mana menurut dokter, JCH tersebut memerlukan transfusi darah.
"Alhamdulillah, pada Jumat (9/6/2023) kemarin bakda Ashar, saya dan kawan-kawan petugas di Kloter BTH-14 datang membesuk beliau bersama dengan tim kesehatan kloter, mulai ada kemajuan," ungkapnya.
Sebelumnya, kata Onrizal, kondisi JCH tersebut sudah sempat drop sejak dari Tanah Air. Sehingga selama berada di pesawat, diawasi dan dicek intensif oleh petugas dan dokter. Bahkan, ketika sudah berada di Madinah selama dua hari, langsung rujuk ke KKHI.
"Di hari ketiga, sesuai keterangan dokter diperlukan transfusi darah hingga akhirnya dirujuk ke RS King Salman Madinah," ungkapnya.
Onrizal juga menyampaikan bahwa kondisi CJH Kabupaten Inhu yang lainnya dalam kondisi sehat. Rombongan JCH saat ini masih berada di Madinah dan masih dalam pelaksanaan ibadah rutin, yakni salat arbain di Masjid Nabawi dan pada Ahad (11/6/2023) jemaah akan mulai bergerak ke Kota Makkah.
"Kondisi kesehatan jemaah sebagian besar sehat, namun ada sebagian kecil yang mengalami gangguan kesehatan ringan seperti demam, pilek dan batuk. Tim kesehatan kloter selalu memantau dan memberikan pengobatan kepada jemaah," sambungnya.
Lebih jauh disampaikannya, petugas haji telah berupaya memberikan pelayanan maksimal terhadap seluruh jemaah calon haji. Bahkan, jemaah yang sama sekali belum pernah salat berjamaah di Masjid Nabawi tetap didampingi akibat keterbatasan mobilitas atau faktor usia yang telah berumur lanjut.
Laporan: Kasmedi
Editor: Edwar Yaman
