Kursi Tambahan Terpenuhi, JCH Diminta Serahkan Paspor

Riau | Selasa, 13 Juni 2023 - 13:14 WIB

Kursi Tambahan Terpenuhi, JCH Diminta Serahkan Paspor
Petugas haji Indonesia membantu menyiram kaki jemaah calon haji lanjut usia dengan air karena kepanasan akibat cuaca terik di Makkah mencapai 44 derajat celcius. (TWITTER KEMENTERIAN AGAMA RI)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Riau mendapatkan 232 kuota haji tambahan dari pemerintah. Kuota tersebut sudah terpenuhi karena 232 jemaah calon haji (JCH) tambahan tersebut sudah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang jadwalnya berakhir, Senin (12/6). Selanjutnya, mereka diimbau untuk segera meyerahkan paspor.

“Karena waktu kita sudah semakin dekat, yang baru melunasi ini belum ada paspornya. Ini yang akan kami gesa. Diharapkan Rabu (14/6) semua paspor sudah kami terima,” tutur  Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Drs H Syahrudin MSy, Senin (12/6).


Kloter tambahan ini masuk asrama Embarkasi Haji Antara (AHA) Riau pada 22 Juni 2023. Mereka akan tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 32 BTH dan Kloter 33 BTH. Namun, hingga kemarin JCH tambahan yang masuk Kloter 33 BTH belum mendapatkan koper untuk keberangkatan.

“Untuk jemaah Kloter 32 BTH tidak ada masalah lagi. Koper mereka sudah dibagikan. Namun, untuk jemaah Kloter 33 BTH sampai sekarang kopernya belum sampai,” ungkap Syahrudin, Senin (12/6).

Terkait keterlambatan pembagian koper haji jemaah tambahan ini, Kemenag Riau sudah melapor kepada pusat. Bahkan, sudah dua kali Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah pusat disurati agar secepatnya koper haji tersebut dikirim ke Riau. “Surat kita ditanggapi kemungkinan besok (hari ini, red) koper akan dikirimkan dari Jakarta,” terangnya.

Tak hanya masalah koper, Kemenag Riau juga sudah berkoordinasi dengan kabupaten/kota terkait persiapan keberangkatan JCH kuota tambahan ini.  “Waktu sudah semakin dekat, Kemenag kabupaten/kota sudah sama-sama menyepakati bahwa kegiatan manasik dapat dituntaskan dalam rentang waktu lima hari ke depan,’’ ujarnya.

Dikatakan Syahrudin, dalam petunjuk yang diberikan pusat, jemaah tambahan ini dibebankan manasik di tingkat kecamatan sebanyak tiga kali dan tingkat kabupaten sebanyak dua kali. ‘’Harus lima kali kegiatan,” terangnya.

Layanan Bus Selawat dan Katering Dihentikan Jelang Wukuf
Pelaksanaan puncak ibadah haji atau wukuf di Padang Arafah semakin dekat. Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan menjelang pelaksanaan wukuf nanti, layanan bus selawat dan katering JCH haji dihentikan sementara.

Seperti diketahui bus selawat adalah salah satu layanan vital bagi jemaah. Bus selawat merupakan bus pengumpan atau feeder yang mengantar jemaah dari hotel ke Masjidilharam dan sebaliknya.

Sementara itu katering jemaah di Makkah yang ditetapkan tiga kali dalam sehari, juga bakal dihentikan. Pertimbangan penghentian layanan katering ini adalah kepadatan akses di Kota Makkah.

Selain itu banyak akses jalan yang mulai ditutup. Begitupun layanan bus selawat, juga berpotensi terganggu dengan adanya penutupan itu.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid mengatakan, layanan bus selawat berhenti sementara pada tanggal 6-13 Zulhijah.

"Jemaah diimbau fokus beribadah di musala hotel masing-masing. Khususnya selama layanan bus selawat dihentikan sementara,’’ katanya di Makkah, Senin (12/6).

Subhan yang juga Ketua PPIH Arab Saudi mengatakan armada bus selawat pada 6 Zulhijah disiapkan untuk layanan transportasi menuju ke Arafah, Mudzalifah, dan Mina. Jemaah dijadwalkan berangkat ke Arafah pada 8 Zulhijah. Dia mengatakan bus selawat kembali beroperasi melayani jemaah dari hotel ke Masjidilharam pada 14 Zulhijah atau setelah selesai kegiatan melontar jumrah di Mina.

Kemudian untuk layanan katering di Makkah berhenti pada 7, 14, dan 15 Dzulhijjah. Pada tanggal-tanggal tersebut, kondisi Makkah sangat padat. Jemaah haji dari penjuru dunia sudah berkumpul bersiap menuju Arafah. Perjalanan pada radius dua km dari Masjidilharam saja, bisa ditempuh cukup lama, karena kepadatan manusia.

Pemerintah menghentikan sementara layanan katering pada saat kepadatan itu, untuk antisipasi makanan rusak atau basi saat diterima jemaah. Karena tidak menutup kemungkinan mobil boks pengangkut makanan terjebak macet atau bahkan tidak bisa masuk ke kota Makkah.

Sementara itu dari Jakarta, tim Kemenag menegaskan petugas untuk memastikan empat pasti layanan untuk para lansia. Koordinator Media Center Haji (MCH) Pusat Dodo Murtado mengatakan, tahun ini ada sekitar 66 ribu orang (30 persen) jemaah lansia.

Jaminan penerapan empat layanan pasti lansia itu ditekankan kepada Kepala Rombongan dan Kepala Regu di masing-masing kloter.

"Pertama, harus memastikan jemaah lansia mendapatkan pendampingan,’’ katanya.

Dia mengatakan penyiapan pendamping lansia itu sudah diatur sampai di kamar maupun luar kamar jemaah. Layanan yang kedua adalah memastikan jemaah lansia mendapatkan asupan gizi dari makanan dan minuman yang cukup.

Kemudian memastikan jemaah lansia meminum obat secara teratur sesuai dengan dosis dan tepat waktu. Lalu layanan keempat adalah memastikan lingkungan kamar jemaah lansia tetap kondusif. Sehingga jemaah dapat beristirahat dengan nyaman.

Dodo juga menyampaikan Kemenag membuka kanal pengaduan berbasis website melalui situs laporhajigusmen.kemenag.go.id secara online. Jemaah bisa mengadukan semua keluhan pelayanan di seluruh aspek. Mulai dari layanan katering, akomodasi, transportasi, dan lainnya.(ilo/wan/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook