Kuota Jemaah Calon Haji Cadangan Riau Bertambah 252 Orang

Riau | Rabu, 10 Mei 2023 - 11:33 WIB

Kuota Jemaah Calon Haji Cadangan Riau Bertambah 252 Orang
Ilustrasi (DOK: RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Riau mendapatkan kuota jemaah calon haji (JCH) cadangan sebanyak 323 orang untuk melakukan pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji  (Bipih) tahap pertama periode 11 Maret-5 Mei 2023. Namun, di tahap kedua yang dimulai 5 Mei hingga 12 Mei mendatang, kuota tersebut bertambah sebanyak 252 orang.

“Tambahan jemaah cadangan yang berhak melunasi ada sekitar lima persen. Mereka bisa diberangkatkan kalau jemaah reguler sudah dipastikan batal berangkat karena tidak melakukan pelunasan,” ujar Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag)  Riau, Dr H Mahyudin MA, Selasa (9/5).


Mahyudin pun meminta JCH cadangan untuk segera menyerahkan paspor kepada petugas haji Kemenag Kanwil Riau melalui Kemenag kabupaten/kota sebagai dasar permohonan visa di Jakarta. Namun, sekali lagi Mahyudin menegaskan JCH cadangan hanya disiapkan untuk menggantikan JCH reguler yang mengundurkan diri atau batal berangkat.

“Jemaah cadangan sudah mengerti mereka karena mereka sudah ada perjanjian dengan Kemenag. Mereka bisa berangkat dan bisa juga tidak berangkat. Tentu kepastian itu menunggu batas akhir pelunasan nanti karena mereka sebagai pengganti jemaah reguler yang tak melunasi atau berangkat,” tambahnya.

Mahyudin juga mengimbau Kemenag kabupaten/kota se-Riau menggesa jemaah yang ada di wilayah masing-masing untuk memastikan melakukan pelunasan. Petugas haji Kemenag tersebut bisa mendatangi langsung domisili para jemaah yang masuk daftar keberangkatan tahun 2023.

“Intinya waktu keberangkatan memang sudah sebentar lagi. Pastikan jemaah ingin melunasi atau tidak. Jika sampai batasnya waktunya tak lunasi ya jemaah cadangan sebagai gantinya yang naik ke atas,” tegas Mahyudin.

Disinggung persiapan lain, dalam waktu dekat Kemenag Riau akan meninjau asrama Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau di Pekanbaru untuk memastikan persiapan asrama yang akan ditempati para JCH. Ya, sebelum diterbangkan ke Jeddah, JCH Riau terlebih dulu akan menginap asrama haji tersebut dan baru diterbangkan melalui Bandara Hang Nadim Batam.

“Kami akan jadwalkan (tinjau asrama EHA Riau, red). Tentunya sebelum tanggal 23 Mei. Saat ini masih dalam proses persiapan oleh Pemerintah Provinsi Riau,” sebutnya.

Sementara itu, JCH asal Kota Pekanbaru saat ini sudah mulai mengikuti manasik haji. Kegiatan berlangsung serentak di setiap kecamatan. Pelaksanaan manasik saat ini dengan pemahaman secara materinya. Kemudian selanjutnya berlanjut dengan simulasi manasik dengan mengelilingi kabah seperti di Makkah. “Manasik haji ada praktiknya seperti mengitari Ka’bah di Makkah. Sudah berlangsung di setiap kecamatan,” ujar Kepala Kemenag Kota Pekanbaru, Syahrul Mauludi.

Sistem Bermasalah, JCH Tidak Bisa Melunasi Bipih

Masalah muncul pada perpanjangan masa pelunasan Bipih tahap dua. Sejak Senin (8/5) hingga Selasa (9/5) sistem Bank Syariah Indonesia (BSI) bermasalah. Hampir seluruh layanan perbankannya, termasuk pembayaran pelunasan biaya haji tidak bisa dilakukan.

Kementerian Agama (Kemenag) meradang dengan sistem perbankan di BSI tersebut. Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab mengatakan, gangguan sistem di BSI tersebut sangat mengganggu proses pelunasan biaya haji yang tinggal satu pekan lagi.

Saiful mengatakan dengan adanya gangguan tersebut, JCH yang mendaftar lewat BSI tidak bisa melakukan pelunasan. ’’(BSI) Sudah saya tegur lewat telepon,’’ kata dia kemarin. Usai ditegur, pihak BSI berjanji sistem berjalan normal, Selasa (9/5).

Dia berharap supaya janji dari BSI tersebut bisa ditepati. Yaitu jemaah dapat melunasi kembali biaya haji. Saiful mengatakan jika sistem BSI masih saja mengalami gangguan dan membuat JCH tidak bisa melunasi biaya haji, Kemenag akan mengeluarkan teguran lewat surat.

Respons kekecewaan dari Kemenag tersebut cukup wajar. Pasalnya mayoritas calon jemaah mendaftar lewat BSI. Sehingga saat pelaksanaan pelunasan biaya haji, juga harus lewat BSI.

Berdasarkan data Kemenag tercatat ada 161.479 JCH yang mendaftar lewat BSI. Dari jumlah tersebut sebanyak 142.392 JCH sudah melunasi biaya haji. Sehingga masih tersisa 19,987 JCH (11,82 persen) yang belum melunasi. Bank dengan jemaah haji terbanyak berikutnya adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Di BMI tercatat ada 15.175 JCH dan tersisa 2.487 orang yang belum melunasi biaya haji.

Sebaliknya bank dengan jumlah jemaah paling sedikit adalah Bank DKI Syariah dengan jumlah 283 jemaah (tersisa 55 orang). Berikutnya adalah Bank CIMB Niaga sebanyak 389 jemaah (tersisa 107 orang) dan Bank Jateng Syariah dengan jumlah 525 orang (tersisa 45 orang).

Seperti diketahui pelunasan BPIH 2023 sejatinya ditutup pada Jumat (5/5) lalu. Tetapi karena masih banyak sisa kuota, diperpanjang pada 8-12 Mei. Pada hari kedua pelunasan perpanjangan kemarin, masih ada 42.657 sisa kuota. Jumlah tersebut termasuk 17.135 sisa kursi untuk kuota cadangan.

Pada kesempatan itu Saiful menyampaikan bahwa Kemenag belum mendistribusikan tambahan kuota yang diberikan oleh Arab Saudi. Seperti diketahui Saudi memberikan kuota tambahan sebanyak 8.000 kursi. ’’(pembagian) masih menunggu rapat dengan DPR,’’ katanya. Sesuai dengan arahan Menag Yaqut Cholil Qoumas pendistribusian tambahan kuota itu dilakukan secara berkeadilan.

Sementara itu, Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo memohon maaf atas kendala dan ketidaknyamanan yang dialami nasabah dalam mengakses layanan perbankan. Sehubungan dengan berlangsungnya proses pemeliharaan (maintenance) sistem BSI. Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk peningkatan layanan. “Kami memastikan dana nasabah tetap aman,” ucapnya.

Meski demikian, dia mengklaim layanan perbankan BSI sudah pulih secara bertahap. Nasabah dapat bertransaksi kembali di kantor cabang maupun jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri Host to Host Payment, dan Visa. Layanan transaksi antar bank tersebut telah dapat digunakan seluruh nasabah pada pukul 09.00 WIB.

“Sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi. Kami senantiasa akan memantau perkembangan secara berkelanjutan,” ujarnya.

Gunawan mengimbau kepada seluruh nasabah untuk terus waspada dan berhati-hati terhadap segala bentuk modus penipuan, termasuk tindak kejahatan digital yang mengatasnamakan BSI. Jangan memberikan PIN, OTP, maupun password kepada siapapun. Termasuk pegawai BSI. “Jaga selalu kerahasiaan data perbankan Anda,” ujarnya.

Apabila ada hal yang memerlukan informasi yang lebih lanjut, nasabah dapat menghubungi BSI Call 14040. Perseroan berkomitmen untuk terus memulihkan layanan perbankan secepatnya. Sehingga nasabah dapat kembali melakukan transaksi keuangan dengan nyaman dan aman.

“BSI berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, dan tentunya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan nasabah kepada Bank Syariah Indonesia,” ujarnya.(ilo/wan/han/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook