INGATKAN ATURAN BARANG BAWAAN DI PESAWAT

Delapan Jemaah Haji Riau Meninggal

Riau | Selasa, 04 Juli 2023 - 11:05 WIB

Delapan Jemaah Haji Riau Meninggal
Petugas membongkar koper jemaah haji yang membawa barang tak sesuai aturan penerbangan, Senin (3/7/2023). (KEMENAG.GO.ID)

Kabar duka tentang berpulangnya yang bersangkutan ini dibenarkan Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Inhil, H Guspiandi.  “Almarhum meninggal di RS Mina Alwadi Makkah pada 30 Juni 2023 waktu setempat,” kata Guspiandi, Senin (3/7).

Almarhumah merupakan jemaah haji yang tergabung dalam (Kloter) BTH-32 Kelurahan Sungia Batang, Kecamatan Sungai Batang, Inhil. Dijelaskan Guspiandi lagi, almarhumah merupakan salah satu jemaah lansia (lanjut usia) atau resti (risiko tinggi) dengan riwayat penyakit sesak nafas.


Menurut keterangan petugas kesehatan Kloter BTH-32, dr Nova Faradilla, jemaah dengan nomor porsi 0400088528  tersebut mengalami syok kardiogenic. “Ibu Naima binti Lahuseng sebelum meninggal sudah masuk Rumah Sakit Mina Al Waddi pada tanggal 28 Juni pukul 11.00 WAS dengan riwayat rikkes hipertensi dan atrioventrikuler block. Beliau meninggal pada tanggal 30 Juni 2023 pukul 00.00 WAS,” terangnya.

Sedangkan lima jemaah lain yang meninggal di Tanah Suci adalah  Subani Firdaus Samad Thaha (nomor porsi 0400084499 asal Kota Pekanbaru tergabung dalam BTH–8), Yeni Artati binti Raja Yoesoef (63 tahun, nomor porsi 400084210 asal Kabupaten Kuantan Singingi tergabung dalam BTH–130, Sholeh bin Tarwan Abdullah (nomor porsi 400067258 asal dari Kabupaten Siak tergabung dalam BTH–15), Asmimar binti Ruslan Majid (umur 74 tahun, asal dari Kota Dumai tergabung dalam BTH–13), dan Emod bin Hasan Narkiwan (umur 64 tahun, dengan nomor porsi 400085873 asal Kabupaten Bengkalis, tergabung dalam BTH–10).

Jemaah Meranti Terpaksa Diwakilkan
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Kepulauan Meranti H Sulman secara umum jemaah asal Meranti dalam keadaan sehat, meski terdapat beberapa yang sakit ringan karena kelelahan. “Sampai hari ini (kemarim, red) sehat walafiat, walaupun ada yang sakit-sakit ringan. Rukun wajib haji semuanya terlaksana dengan baik,” ungkap Sulman, Senin (3/7).

Dibeberkan Sulman, ada seorang jemaah yang ibadah hajinya diwakilkan karena terkendala kesehatan. “Sejauh ini dari informasi yang diterima, ada seorang jemaah yang ibadahnya dilanjutkan orang lain karena kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan,” ujarnya.

Sesuai jadwal dikatakan Sulaman, jemaah haji asal Kepulauan Meranti akan tiba di Pekanbaru pada, 15 Juli 2023 siang. “Sesampainya Pekanbaru akan masuk ke Embarkasi Haji Antara Riau,” jelasnya. “Kondisinya akan situasional saat di Pekanbaru. Apakah (jemaah haji) menginap dulu di asrama atau langsung berangkat ke Kepulauan Meranti, dengan mempertimbangkan kondisi fisik, keamanan dan kenyamanan jemaah,” bebernya.

Sulman menerangkan bahwa setiap jemaah memiliki lokasi rumah yang berbeda-beda sehingga pihaknya juga telah mempersiapkan penjemputan dan angkutan masing-masing jemaah sesuai dengan tempat tinggal.

Sulman juga menegaskan bahwa kesehatan dari jemaah juga akan menjadi prioritas mereka pasca kepulangan. Oleh karena itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat untuk memantau masing-masing kondisi kesehatan jemaah selama seminggu setelah tiba di daerah asal.

“Jadi selama seminggu itu, kami akan pantau kesehatan dan kondisi dari jemaah bersama dengan pihak kesehatan. Itu jadi prioritas untuk memastikan jemaah haji kita tetap dalam kondisi yang sehat,” ujarnya.

Kuota Haji 2024 Tak Bertambah
Sementara itu, Arab Saudi kembali membuat kejutan kebijakan perhajian. Kuota haji biasanya ditetapkan di tahun berjalan. Kali ini, kuota haji 2024 sudah ditetapkan meskipun jemaah haji 2023 masih belum pulang ke negara masing-masing. Tahun depan, kuota haji Indonesia diputuskan sebanyak 221 ribu jemaah.

Keputusan kuota haji tahun depan itu, disampaikan Kementerian Agama (Kemenag), Senin (3/7). Keputusan itu, tertuang dalam surat yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Dari Kemenag sendiri belum banyak tanggapan terkait pemberian kuota yang sudah diberikan tersebut. Termasuk juga rencana penyiapannya, hingga penetapan biaya haji.

Sebab Kemenag saat ini masih konsentrasi menuntaskan misi penyelenggaraan haji 2023. ’’Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menginformasikan kuota haji 2024 ke sejumlah negara, termasuk Indonesia,’’ kata Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Dia menegaskan tahun depan, kuota haji Indonesia berjumlah 221 ribu jemaah. Besaran kuota haji tersebut, sama dengan kuota tetap Indonesia selama ini. Pada 2019 lalu, atau sebelum terjadi pandemi Covid-19, kuota haji Indonesia juga 221 ribu orang. Pada saat itu Indonesia mendapatkan kuota tambahan sehingga total jadi 231 ribu jemaah. Sedangkan tahun ini kuota haji Indonesia 221 ribu ditambah bonus kuota tambahan 8.000 kursi.

Pengamat haji dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dadi Darmadi mengatakan pengumuman kuota haji yang lebih dini itu memiliki dampak positif dan negatif. Dia mengatakan dampak positifnya adalah, pemerintah Indonesia juga bisa menyiapkan pelaksanaan haji 2024 lebih dini pula. ’’Tidak mepet seperti selama ini,’’ katanya.

Dia mencontohkan pelunasan haji tahun ini terbilang cukup mepet. Selain itu biaya pelunasannya cukup besar. Sehingga masyarakat atau calon jemaah haji memiliki waktu singkat untuk menyiapkan uang pelunasan. Dia mengakui bahwa penyiapan penyelenggaraan haji di Indonesia juga terkait dengan aturan birokrasi yang berlaku.

Misalnya ada komponen penyelenggaraan haji yang dibiayai dari APBN tahun berjalan. Misalnya pembiayaan petugas haji. Kemudian sebelum membahas biaya haji tahun berjalan, harus dituntaskan laporan penyelenggaraan haji tahun sebelumnya.

Dalam hal ini, pembahasan biaya haji 2024, harus menunggu laporan haji 2023 selesai. Padahal saat ini penyelenggaraan haji masih belum selesai. Hari ini baru dimulai proses pemulangan jemaah dari Arab Saudi menuju Indonesia. Meskipun begitu Dadi mengatakan kebijakan Saudi mengumumkan kuota sejak dini itu, harus direspon cepat oleh pemerintah Indonesia.

Dadi juga mengatakan tahun 2024 bisa dimulai skema baru penyaluran subsidi atau penggunaan nilai manfaat dana haji. ’’Jadi tidak seperti sekarang. Semua jemaah mendapatkan nilai manfaat yang sama,’’ ujarnya. (ilo/ind/epp/wir/wan/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook