PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Puncak haji sudah selesai. Selanjutnya, jemaah haji Indonesia termasuk Riau bersiap kembali ke Tanah Air mulai Selasa (4/7) hari ini. Jelang kepulangan, satu jemaah Riau meninggal, Senin (3/7). Total, sudah delapan jemaah haji Riau meninggal di Tanah Suci.
Di sisi lain, para jemaah haji Riau diingatkan untuk memperhatikan barang bawaan di pesawat. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Dr H Mahyudin MA menegaskan barang bawaan akan dilakukan penimbangan dua hari sebelum kepulangan.
“Maksimal berat koper yang dibolehkan hanya 32 kg dan tidak menyalahi syarat ketentuanyang telah ditetapkan maskapai,’’ ujarnya. ‘’Barang bawaan akan dilakukan proses penimbangan bagasi, dilanjutkan pemeriksaan melalui X-ray. Jangan masukkan air zamzam ke koper bagasi. Sebab, koper berisi air zamzam akan terdeteksi dan akibatnya dibongkar dan dikeluarkan airnya,” tambahnya.
Garuda Indonesia dan Saudia Airlines hanya akan mengangkut barang bawaan jemaah haji berupa tas paspor, koper kabin, dan koper bagasi sesuai standar yang diberikan dan berlogo maskapai. Jemaah haji Indonesia berhak membawa koper kabin dengan berat maksimal 7 kg, koper bagasi dengan berat maksimal 32 kg.
Sesuai aturan penerbangan, barang yang dilarang dibawa selama penerbangan adalah barang yang mudah terbakar/meledak, senjata api dan senjata tajam, gas, aerosol, cairan melebihi 100 ml, uang lebih dari Rp100.000.000 atau SAR 25.000 ,dan air zamzam. “Jemaah haji akan mendapat lima liter air zamzam. Untuk jemaah haji Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau, air zamzam sudah didistribusikan ke Kemenag kab/kota se- Riau. Jadi, jemaah haji bisa menggambil di daerah, tidak perlu bersusah payah membawa dari Arab Saudi lagi,” tutur Mahyudin.
Menjelang kepulangan, berita duka datang. Senin (3/7) , satu jemaah haji Riau meninggal dunia. Dengan demikian maka sudah delapan jemaah haji Riau meninggal di Tanah Suci. “Inna innalillahi wainnailaihi rojiun,’’ ujarnya.
‘’Saya atas nama pribadi maupun Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Haji Antara Riau menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya jemaah haji ini. Semoga almarhum ditempatkan bersama orang–orang yang Allah ridai dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini,” tambahnya.
Jemaah yang meninggal Ahad (2/7) tersebut bernama Ismiatun binti Sakijan Saringun (62) asal Rokan Hulu. Jemaah dengan nomor porsi 0400086463 ini tergabung dalam Kloter BTH-12 dan meninggal di pelataran Masjidilharam setelah selesai melaksanakan tawaf dan sai, Ahad (2/7) pukul 23.30 WAS.
Jemaah yang meninggal tersebut berasal Dusun Suka Makmur Kecamatan Rambah, Rokan Hulu bernama Ngadiran bin Syam Suhadi (55). Beliau meninggal dunia di Rumah Sakit King Faisal Makkah, Senin (3/7) pukul 13.30 WAS.
Sehari sebelumnya, Ahad (2/7), pukul 23.30 WAS, salah seorang jemaah haji asal Rokan Hulu juga meninggal dunia. Jemaah Desa Kumain, Kecamatan Tandun bernama Ismiatun Binti Sakijan Saringun (62) wafat di Masjidil Haram Makkah, usai melaksanakan Tawaf dan Sai Rukun Haji.
Kabar meninggal jemaah haji asal Desa Kumain, Kecamatan Tandun, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) ini juga diungkapkan Kakan Kemenag Rohul H Zulkifli Syarif SAg MPdI, Senin (3/7). ‘’Saat ini sudah dua orang jemaah haji asal Kabupaten Rohul meninggal dunia di Tanah Suci. Informasinya disampaikan oleh Ketua TPHI Kloter BTH-12 H Firman Halim SAg,’’ ujarnya.
Zulkifli mengatakan dari informasi diterima, Ismiatun binti Sakijan Saringun (62), sebelumnya tidak ada mengeluh sakit. ‘’Almarhum sewaktu melaksanakan tawaf dan rukun haji kondisi kesehatannya baik-baik saja. Sewaktu keluar dari Masjidilharam, tiba-tiba lemas dan duduk tak sadarkan diri hingga meninggal dunia. Informasi dari Ketua TPHI Kloter BTH-12, almarhum diduga sakit jantung,’’ tuturnya.
Dijelaskannya, Ismiatun kebetulan berangkat menunaikan ibadah haji sendiri tanpa didampingi keluarga. ‘’Almarhum Ismiatun telah melaksanakan seluruh rangkaian ibadah dan rukun haji dan hanya menunggu jadwal kepulangan Kloter BTH-12 ke Tanah Air pada Selasa (11/7) mendatang,’’ terangnya.
Sementara itu, Sekretaris MUI Rohul itu mengaku, biasanya jamaah haji yang meninggal di tanah suci dikuburkan di Pemakaman Ma’la Makkah. Pihaknya mengaku telah menyampaikan kabar duka tersebut, kepada pihak keluarga di Desa Kumain. ‘’Atas meninggalnya Ismiatun, pihak keluarganya telah menerima dengan ikhlas dan menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan almarhum,’’ tuturnya.
Tiga hari sebelumnya, Jumat (30/6) jemaah haji Riau yang tergabung dalam Kloter BTH-32 juga meninggal di Rumah Sakit Mina Al Waddi. Jemaah tersebut bernama Naima binti Lahuseng Mangging (72) berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).