TIGA JEMAAH BELUM KEMBALI SETELAH IBADAH DI ARMUZNA

Tiga JH Riau Meninggal di Makkah

Nasional | Minggu, 09 Juli 2023 - 11:30 WIB

Tiga JH Riau Meninggal di Makkah
Ilustrasi (DOK)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berita duka datang lagi dari tanah suci Makkah Al-Mukarramah. Tiga jemaah haji (JH) Provinsi Riau meninggal di KKHI Makkah dan RS King Faisal Makkah. Hal ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Riau, Dr H Mahyudin MA, Sabtu (8/7) dari Kota Makkah Al-Mukarramah.

Mahyudin mengatakan, berdasarkan laporan yang dia terima, terdapat dua jemaah haji yang meninggal di KKHI Makkah. Jemaah tersebut atas nama Hasanudin bin Bakareng (58) dengan nomor porsi 0400083349, berasal dari Desa Pengalihan, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) pada Jumat (7/7) pukul 20.45 WAS.


Jemaah haji kedua, atas nama Mangatta Pawawo bin Pawawo Mamuji (89), nomor porsi 0400140256, asal Desa Kuala Lemang, Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Dia meninggal pada Sabtu (8/7) pukul 01.20 WAS, dinihari di KKHI Makkah. Jemaah ini tergabung dalam Kloter 16 BTH.

Sedangkan jemaah haji ketiga, atas nama Nasrun Harun Bin Harun Muharam (75) nomor porsi 0400081087. Berasal dari Sejangat Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Meninggal pada Sabtu (8/7) pukul 02.33 WAS, di RS King Faisal Makkah karena shock condition, upper GI bleeding, coronary artery disease. Jemaah ini tergabung dalam Kloter 10 BTH. Mahyudin menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya jemaah haji asal Riau tersebut.  

“Saya atas nama pribadi, kepala kantor Kementerian Agama Provinsi Riau, dan PPIH Debarkasi Haji Antara Provinsi Riau, menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya tiga jemaah haji tersebut. Semoga ibadah hajinya menjadi haji mabrur dan mabrurah, ditempatkan bersama orang - orang yang Allah ridhai, dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi cobaan ini,” ungkapnya.

Sementara itu, sampai sekarang aktivitas jemaah haji Kloter 9 BTH sudah diberangkatkan dari Bandara King Abdul Azis menuju tanah air Indonesia. Dijadwalkan Kloter 9 BTH ini akan tiba di Kota Pekanbaru pukul 17.50 WIB.

Mahyudin juga berpesan saat menunggu kepulangan, jemaah diimbau tetap mematuhi pesan-pesan promosi kesehatan yang disampaikan petugas kesehatan haji, mulai dari jangan menunggu haus, hingga tetap memakai alat pelindung diri (APD) setiap menjalankan aktivitas di luar hotel.

“Jemaah agar tetap menjaga asupan makanan dan istirahat yang cukup. Hingga pada waktunya kembali ke tanah air,” tambahnya.

Jemaah haji Provinsi Riau yang sudah tiba di tanah air sudah berjumlah 1.857 orang Jemaah, plus petugas haji. Hingga hari ini, sudah 18 orang jemaah haji Provinsi Riau yang meninggal dunia, 17 orang di tanah suci dan satu orang jemaah haji di RS BP Batam.

Tiga Jemaah Haji Belum Kembali
Sejumlah jemaah haji Indonesia sempat dilaporkan hilang setelah menjalani rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Bahkan, hingga kemarin (8/7) masih ada tiga jemaah yang belum ditemukan.

”Ketiganya ini menjadi konsentrasi kami untuk melakukan pencarian di tiap-tiap waktu dan tempat karena rata-rata beliau punya gejala demensia,” kata Kabid Perlindungan Jemaah PPIH Arab Saudi Harun Arrosyid, kemarin.

Tiga jemaah tersebut adalah SA dari kelompok terbang atau kloter KJT-10, NSS (SUB-65), dan IRZ (PLM-20). ”Usianya rata-rata di atas 70 tahun. Bahkan, yang dari PLM-20 itu usianya 87 tahun,” imbuhnya.

Laporan tentang adanya jemaah yang belum kembali atau hilang itu diketahui berdasar laporan dari ketua kloter masing-masing. Setelah dilakukan kroscek, pihaknya langsung melakukan pencarian. Utamanya di sekitar lokasi terakhir yang bersangkutan dinyatakan hilang.

Bahkan, ungkap Harun, pihaknya sampai mengecek ke rumah-rumah sakit dan kamar jenazah. ”Tapi, memang tiga nama itu belum kami temukan. Beberapa lainnya yang juga sempat hilang sudah kami temukan. Ada yang dalam keadaan sehat, sakit, dan meninggal,” terangnya.

Secara terpisah, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan percepatan persiapan haji 2024. Pasalnya, Arab Saudi telah mengumumkan tahapan persiapan mulai 16 September 2023. Sementara proses pemvisaan akan berakhir pada 29 April 2024 atau sekitar sepuluh hari sebelum mulai dibukanya fase keberangkatan jemaah haji ke Saudi.

”Kalau kita bandingkan dengan haji tahun ini, dua hari sebelum closing date itu kita masih bisa melakukan pemvisaan. Nah, tahun depan, hampir dua bulan sebelum closing date sudah tidak ada lagi proses pemvisaan. Artinya, ia akan berjalan lebih cepat prosesnya,” papar Yaqut.

Proses percepatan akan diawali dengan penyelesaian laporan keuangan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1444 H. Yaqut meminta laporan selesai maksimal dalam satu bulan. Selanjutnya dilaporkan ke DPR agar bisa mulai membahas haji tahun depan.

Pembahasan dengan Komisi VIII DPR diharapkan juga akan mempercepat kesepakatan tentang biaya penyelenggaraan ibadah haji 2024. Hal itu memungkinkan segera dilakukan karena sudah ada kepastian kuota.(*/gih/c9/fal/jpg/muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook