102 TITIK PANAS LEVEL SEDANG, 1 TINGGI

Sudah 351 Hektare Lahan Terbakar

Riau | Minggu, 28 Februari 2021 - 10:11 WIB

Sudah 351 Hektare Lahan Terbakar
Lahan yang terbakar di Kabupaten Siak. Foto diambil, Sabtu (27/2/2021). (MANGGALA AGNI SIAK FOR RIAU POS)

Namun setelah dilalukan verifikasi secara langsung oleh tim gabungan yang berada di lapangan, jumlah titik panas atau kebakaran lahan hanya terdapat pada 91 titik. Di mana, jumlah total keseluruhan titik telah dilakukan pemadaman oleh tim di lapangan terhadap 10 hamparan titik yang bergerombol.

Dari data yang di peroleh Riau Pos, jumlah titik api terbanyak yang bergerombol terdapat di daerah Kempas, Kabupaten Indragiri Hilir yakni mencapai 14 titik. Sedangkan jumlah titik paling sedikit terdapat di wilayah Sungai Sembilan, Kota Dumai dengan jumlah 1 titik saja.


Sedangkan untuk hasil yang dicapai, petugas di lapangan telah melakukan pemadaman terhadap titik api secara menyeluruh. Saat ini, proses pemadaman telah mencapai proses pendinginan di lahan yang terbakar.

“Proses pendinginan di 91 titik panas. Api sudah padam dan masih dilakukan pendinginan di beberapa lokasi. Jajaran Polda Riau juga melaksanakan kegiatan preventif dan preemtif berupa penyebaran maklumat agar masyarakat tidak membakar lahan,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan SIK MT memastikan kondisi karhutla sudah aman dan terkendali. Pasalnya, tim satgas gabungan karhutla masih terus berupaya melaksanakan pemadaman serta pendinginan di lokasi titik karhutla.

“Alhamdulillah, semuanya sudah aman sudah dapat dipadamkan, baik itu di Pulau Rupat maupun wilayah Kabupaten Bengkalis lainnya. Hari ini (kemarin, red) di Pulau Rupat masih ada satu titik api di Desa Dungun Baru. Namun api sudah dapat dipadamkan dan saat ini sedang dalam pendinginan,” kata Hendra Gunawan, Sabtu (27/2).

Lebih lanjut Hendra mengatakan karhutla di Desa Dungun Baru, diperkirakan yang terbakar lebih kurang 5 hektare. Sedangkan, untuk personel tim gabungan masih tetap stand by di lokasi dengan melakukan pendinginan. “Air di lokasi karhutla masih ada dan untuk titik lokasi kebakaran masih bisa terjangkau,” ujarnya.

Sementara itu, di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Bupati H Suyatno AMp mengajak masyarakat untuk dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla, seiring memasuki musim kemarau pada saat ini.

“Ya tidak bosan-bosannya kami mengajak masyarakat untuk dapat waspada dengan terjadinya musibah karhutla. Jangan sampai terjadi lagi seperti yang sudah-sudah,” kata Suyatno di Bagansiapiapi, kemarin.

Ia menerangkan, dampak dari karhutla sangat luar biasa. Di mana pada beberapa tahun lalu ketika masih marak terjadi karhutla di Rohil, berbagai aktivitas masyarakat menjadi lumpuh. Begitu juga kegiatan pendidikan, termasuk kerusakan lingkungan.

“Makanya jangan sampai lengah, jangan sampai terjadi lagi musibah karhutla yang luar biasa,” ajaknya.

Secara khusus bupati mengapresiasi dengan semakin membaiknya peran dari semua pihak untuk menanggulangi karhutla tersebut. Di mana telah terbukti dalam satu atau dua tahun ini angka kasus karhutla telah mengalami penurunan secara signifikan.

Lahan Gambut di Kecamatan Kuala Cenaku Terbakar

Sedikitnya lima hektar lahan kosong milik warga di Desa Tanjung Sari Kecamatan Kuala Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terbakar. Lokasi kebakaran hutan dan lahan (harhutla) ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Hingga Sabtu (27/2) sore, karhutla yang terjadl masih dilakukan pemadam. “Saat ini tinggal pendinginan karena lahan yang terbakar merupakan areal gambut,” ujar Kepala Kantor Penanggung Bencana Daerah (KPBD) Kabupaten Inhu Ergusfian SSos, Sabtu (27/2).

Untuk pemadaman di Desa Tanjung Sari sebut Ergusfian, sebanyak 105 orang lebih Tim Karhutla Kabupaten Inhu diturunkan ke lokasi kejadian. Di mana tim tersebut terdiri dari TNI 10 personel, Polri 35 personel, KPBD 35 personel, Manggala Agni 25 personel, satpol PP dan masyarakat.

Karhutla di Desa Tanjung Sari, sudah terjadi sejak lima hari lalu. “Apinya tidak terlalu besar. Karena lahan dengan kondisi semak belukar, merupakan areal gambut dengan kedalaman sekitar tiga hingga lima meter,” ungkapnya.

Untuk itu katanya, pola pemadaman lebih kepada pendinginan atau menyemprotkan air ke dalam lahan gambut. Hanya saja, selama proses pemadaman air tersedia dengan cukup. Lebih jauh disampaikannya, untuk mencapai lokasi harus menggunakan roda dua hingga jalan kaki. “Kepada warga kembali diimbau membuka lahan tidak dengan cara membakar,” imbaunya.

Siap Tetap Waspada

Sedangkan di Siak, hampir satu bulan terakhir, terjadi kebakaran lahan gambut di sejumlah titik dan kecamatan. Sampai sejauh ini, Satgas Karhutla berhasil melakukan pemadaman yang luas keseluruhannya lebih 40 hektare (ha).

Kadaops Manggala Agni Siak Ihsan Abdillah  menjelaskan, kawasan paling luas terbakar adalah Kecamatan Sungai Apit, di sana ada Kampung Bunsur dan Kampung Taluk Lanus dan beberapa kampung lainnya. “Kami terus waspada, meski kebakaran lahan berhasil kami padamkan dan melakukan pendinginan. Pengawasan tetap kami lakukan,” ungkap Ihsa Abdillah.

Ihsan mengatakan Satgas Karhutla terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni Daops Siak, BPBD Siak, MPA dan masyarakat serta perusahaan tidak hanya melakukan pemadaman tapi juga melakukan pencegahan dengan cara mengkampanyekan bahaya membakar lahan.

Sementara Kapolres Siak AKBP Gunar Rahadihanyo mengatakan, belum ada tersangka dalam karhutla kali ini. “Kami masih melakukan penyelidikan, jadi belum ada tersangkanya,” ungkap Kapolres Gunar.

Sementara Kepala BPBD Siak Syahrizal mengatakan sejak Siak siaga darurat bencana karhutla, Satgas melakukan proaktif, tidak hanya fokus melakukan pemadaman tapi juga mengajak petani atau pemilik lahan untuk tidak membakar saat membersihkan kebun.

“Semoga ke depan tidak ada lagi terjadi kebakaran lahan. Kami tidak hanya kampanye pencegahan karhutla, kami juga  koordinasi bagaimana caranya gerak cepat mengatasi Karhutla,” sebutnya. (sol/nda/esi/fad/kas/mng)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook