1.739 Titik Panas Terpantau di Sumatera

Riau | Sabtu, 14 Oktober 2023 - 10:40 WIB

1.739 Titik Panas Terpantau di Sumatera
Ilustrasi (JPG)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Meski dalam beberapa hari terakhir hujan mengguyur wilayah Riau, titik panas (hotspot) masih terdeteksi, Jumat (13/10). Terpantau ada 27 titik panas di Riau. Sedangkan untuk Sumatera, muncul 1.739 titik panas yang terekam satelit milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Forecaster on Duty BMKG Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami mengatakan, Jumat (13/10), selain di Riau ribuan titik panas tersebut tersebar di sejumlah provinsi di Pulau Sumatera. Seperti Aceh 1 titik, Bengkulu 17 titik, Jambi 111 titik, Lampung 188, Sumatera Barat 34, Sumatera Selatan 1.183, Kepulauan Riau 1, dan Bangka Belitung 177 titik.


Di Provinsi Riau, titik panas tersebar di Kabupaten Rokan Hulu 2 titik, Kabupaten Kampar 1, dan Kabupaten Indragiri Hulu 24 titik.

“Untuk visibility di Pekanbaru berkisar 9 kilometer, Rengat 7 kilometer, Dumai 8 kilometer, Pelalawan 8 kilometer, dan Tambang 9 kilometer,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sanya menjelaskan prakiraan cuaca, di Provinsi Riau saat ini masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pagi hari. Ini terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, dan juga Kabupaten Indragiri Hulu.

Sedangkan sore hingga malam, potensi hujan kembali terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kuantan Singingi, Pelalawan, Pekanbaru, dan Dumai. Sementara dini hari potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Siak, Rokan Hilir, Rokan Hulu, dan juga Kabupaten Pelalawan.

BMKG juga mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. “Potensi tersebut terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar dan juga Rokan Hulu pada malam dan dini hari,’’  ujarnya.

‘’Suhu udara Riau hari ini (kemarin, red) berada di angka 23.0- 33.0 °C dengan kelembaban udara 56 persen-99 persen. Sementara arah angin berhembus ke Tenggara–Barat dengan kecepatan 10–30 km/jam. Prakiraan tinggi gelombang di perairan Provinsi Riau berkisar antara 0.5-1.25 m (rendah),” tegasnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau masih melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Pada Jumat (13/10), fokus operasi TMC dilakukan di tiga daerah yakni di wilayah Kabupaten Kampar, Kuansing dan Rokan Hulu.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edy Afrizal mengatakan, hingga kemarin operasi hujan buatan di Riau sudah memasuki hari ketujuh. “Fokus untuk TMC pada hari ini (kemarin, red) di wilayah Kampar, Kuansing dan Rohul,” kata Edy.

Total garam atau NaCL yang disemai di awan potensial di tiga wilayah pada operasi TMC kali ini sebanyak 500 kilogram.

Operasi TMC dilakukan oleh Smart Cakrawala Aviation, menggunakan pesawat jenis Pillatus PC-6. Sementara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merupakan sebagai supervisor pelaksanaannya. “Untuk hari Jumat dilaksanakan satu sorti dengan jumlah garam (NaCL) yang disemai sebanyak 500 kilogram,” ujarnya.

Operasi hujan buatan ini direncanakan akan dilakukan hingga 12 Oktober mendatang. Dalam melakukan penyemaian garam di awan yang potensial untuk membuat hujan buatan ini, kata Edi, tim menggunakan pesawat jenis Pillatus PC-6.

Sementara itu, karhutla yang terjadi di Riau dan provinsi tetangga sangat berdampak pada aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru baik untuk pesawat yang datang (landing) maupun take off (lepas landas). Bahkan, jarak pandang (visibility) sempat berada di bawah standar penerbangan 800 meter.

EGM Bandara Internasional SSK II Raditya Ari Purwoko, menjelaskan, terkait keselamatan penerbangan ini pihaknya mengacu pada data BMKG Stasiun Pekanbaru dan juga berkoordinasi dengan Airnav.

‘’Terkait jarak pandang setiap pagi kami memantau data dari BMKG Stasiun Pekanbaru, bandara dibuka mulai pukul 06.00 WIB. Dari pukul 05.00 WIB kondisi jarak pandang sudah dipantau,” kata pria yang akrab disapa Oki kepada wartawan, Jumat (13/10).

Dijelaskannya, persyaratan untuk keamanan penerbangan itu minimum di jarak 800 meter, di bawah itu tentu pihak airline sudah membaca juga, dan airnav juga sudah membaca dan informasi itu disampaikan ke airline atau maskapai. “Dan di situ pula airline dapat memutuskan menunggu sampai jarak pandang aman untuk penerbangan, “ tambahnya.

‘’Jika masih terbatas, maka jalan satu-satunya adalah kembali ke base atau return to base (RTB) atau divert ke bandara terdekat. Ini pilihan untuk keselamatan penerbangan baik take off maupun landing, tambahnya didampingi Assistant Manager of Airside Operation, As Syauwaluddin Fikri.

KLHK Segel 39 Lokasi Karhutla di Indonesia
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan telah menyegel 39 lokasi karhutla sepanjang 2023 di sejumlah wilayah Indonesia.

”Sejauh ini sudah ada 39 lokasi yang disegel di beberapa provinsi di Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rasio Ridho Sani di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (13/10).

Puluhan lokasi yang disegel KLHK itu berada di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan beberapa provinsi lain di Indonesia. Lokasi yang disegel terdiri atas lahan konsesi yang dimiliki beberapa perusahaan dan ada yang masih didalami kepemilikannya.

”Ada 39 lokasi yang dilakukan penyegelan, 29 lokasi di antaranya lahan konsesi dan 10 lokasi masih didalami pemiliknya. Sampai saat ini masih dalam proses,” tutur Rasio Ridho Sani.

Dia mengatakan, saat ini, masih terus melakukan pemantauan titik api yang terus meluas di beberapa provinsi dengan menerjunkan tim pengawas di lokasi tersebut.

”Kami terus melakukan upaya pengawasan hotspot (titik panas) di lokasi yang terbakar. Kami memantau hotspot agar tidak semakin meluas,” terang Rasio Ridho Sani.

Ridho menjelaskan, penyegelan di 39 lokasi itu merupakan langkah awal proses penegakan hukum yang diambil KLHK. Penegakan hukum yang diberikan berupa penyegelan, sanksi administratif, menerapkan pidana tambahan, dan penegakan hukum perdata.

”Untuk perusahaan yang disegel akan dilakukan gugatan perdata dan pidana. Penegakan pidana melalui penegakan hukum terpadu karhutla oleh surat keputusan bersama KLHK, Kapolri, dan jaksa,” ujar Rasio Ridho Sani.

Untuk pidana karhutla tersebut tidak hanya pada tindak pidana pokok saja, kata dia, biasanya pelaku atau perusahaan akan diberikan tindak pidana tambahan sesuai hasil penyelidikan.

”Penegakan hukum pidana tidak hanya pokok, tapi juga dilakukan pidana tambahan karena kebakaran lahan ini bisa terjadi akibat kurangnya fasilitas perusahaan dan hanya mau hemat,” jelas Rasio Ridho Sani.(ayi/gus/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook