PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau meminta komitmen seluruh perusahaan perkebunan di Riau untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2021. Pasalnya, saat ini sudah mulai terjadi karhutla di beberapa wilayah di Riau.
Asisten I Setdaprov Riau, Jenri Salmon Ginting mengatakan, karena itu, pihaknya mengumpulkan 100 perusahaan perkebunan untuk meminta komitmen mereka dalam pencegahan karhutla di wilayah perkebunannya dengan penandatanganan surat pernyataan komitmen.
“Pemerintah Provinsi Riau sudah mengeluarkan kebijakan status siaga darurat karhutla pada 15 Februari. Mengingat saat ini ada 10 kabupaten/kota yang terdapat hot spot. Namun yang besar itu ada di Bengkalis, Dumai dan Siak,” kata Jenri saat rapat koordinasi dengan perusahaan perkebunan di Gedung Daerah, Pekanbaru, Jumat (5/3).
Untuk itu, pihaknya meminta perusahaan perkebunan di Riau untuk menjaga dan melakukan tindakan preventif terhadap lingkungan sekitarnya.
"Tujuan kita untuk pencegahan. Karena mencegah lebih baik daripada melakukan penanggulangan," ujarnya.
Jika di lokasi perkebunan terjadi kebakaran, Jenri meminta perusahaan melakukan pemadaman secara cepat, tepat, tuntas dengan koordinasi dengan pihak terkait setempat.
“Kalau lahan mereka terbakar pasti ada sanksinya sesuai aturan dan undang-undang yang berlaku. Namun yang utama, pencegahan lebih baik daripada pemadaman setelah terjadi kebakaran,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, di Riau terdapat 374 perusahaan perkebunan. Namun dari jumlah itu hanya 17 perusahaan yang lintas kewenangannya berada di Disbun Riau, dan selebihnya di kabupaten/kota.
“Karena itu kami gerak cepat mengumpulkan korporasi perkebunan untuk memberi masukan terkait pencegahan karhutla. Karena kami ingin perusahaan buka mata. Lihat sekitarnya untuk berperan aktif mencegah karhutla,” katanya.
Karenanya, Zulfadli menginginkan perusahaan perkebunan berkomitmen mencegah kebakaran sesuai aturan pemerintah.
“Kami juga minta perusahaan meneken surat pernyataan komitmen. Baik itu perusahaan per perusahaan maupun grup perusahaan. Kami ingin melihat komitmen mereka membantu penuh pemerintah dalam pencegahan karhutla,” ujarnya.
Cagar Biosfer Belum Berhasil Dipadamkan
Karhutla di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil belum berhasil dipadamkan. Kawasan yang berada di Kecamatan Talang Muandau masih terus dipadamkan petugas gabungan karhutla Bengkalis.
Cagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan lahan gambut raksasa yang ada di Riau. Lokasi ini sebelumnya pernah dideklarasikan Unesco guna mendukung industri kayu berkelanjutan. Selain itu, Cagar Biosfer Giam Siak Kecil juga menjadi rumah bagi suaka marga satwa di Riau. Dua spesies unggulan yang dilindungi, hidup di kawasan ini yakni gajah sumatera dan harimau sumatera. Kebakaran yang terjadi membuat dua spesies langka ini semakin terancam.
Tidak hanya stakeholder dari pemerintah, pemadaman juga dibantu regu damkar perusahaan terdekat dengan kawasan Giam Siak Kecil. Yakni PT Arara Abadi APP Sinarmas Forestry. Humas PT Arara Abadi APP Sinarmas Forestry Wilayah Riau, Nurul Huda mengatakan, pihaknya sudah membantu upaya pemadaman di lokasi sejak tanggal 20 Februari lalu, meskipun jarak lahan terbakar di lokasi cukup jauh, sekitar lima kilometer dari lahan konsensi perusahaan.
“Kami bergabung dengan TNI, Polri, Mangala Agni dan Satgas karhutla lainnya,” terang Nurul Huda.
Selain bantuan regu darat, perusahaan juga membantu dengan upaya pemadaman melalui udara. Menggunakan helikopter melakukan water bombing. “Untuk water bombing dilakukan sejak tiga hari lalu. Water bombing dilakukan dengan dua trip. Trip pertama delapan kali, trip kedua sepuluh kali bombing,” terangnya.
Upaya water bombing dilakukan sekitaran suaka marga satwa Bukit Batu. Water bombing dilakukan atas permintaan dari Manggala Agni, karena akses di sana cukup jauh sulit ditempuh dengan jalur darat.
“Untuk hari ini (kemarin, red) tim masih membantu pemadaman di lokasi Giam Siak Kecil. Informasi terbaru kondisi di dalam tinggal dilakukan pendinginan, dibantu Satgas KLHK, Manggala Agni, TNI dan Polri,” terangnya.
Sementara itu dari data BPBD Bengkalis kebakaran lahan di kawasan hutan Giam Siak Kecil di Desa Tasik Serai Kecamatan Talang Muandau sudah membakar lahan seluas tiga puluh hektare. Saat ini upaya pemadaman masih dilakukan di lokasi.
“Kendala di lapangan kondisi titik api cukup jauh, petugas menempuh jarak lima kilometer untuk sampai di lokasi. Tim masih berjibaku di lapangan,” terang Kalasa BPBD Bengkalis, Tajul Mudarris.
Padamkan Titik Api 11 Lokasi
Pekan pertama Maret ini hampir semua kecamatan di Kabupaten Bengkalis menghadapi musibah karhutla. Data BMKG yang dirilis Pusdatin-PB BMPD menunjukkan nihil titik api baru dan fire spot atau peringatan dini ada di 11 lokasi.
Laporan Pusdatin BPBD Kecamatan Rupat, saat ini tim gabungan BPBD, Damkar,TNI, Polri, PT SRL, PT Priatama, Satpol PP, Manggala Agni melakukan pemadaman dan pendinginan. Memasuki hari kelima, di lokasi kolidor L2 semak belukar di perbatasan PT. Priatama kelurahan Tanjung Kapal Tim pemadaman masih melakukan pendinginan yang masih ada titik- titik Asap. Alat berat eskavator tetap beroperasi membuat embung agar mempermudah pendinginan yang ada titik asapnya.
Kemudian lanjut Kalaksa BPBD kabupaten Bengkalis Tajul Mudaris untuk Kecamatan Bantan ada dua titik pemadaman lokasi pertama, Jln. Pembangunan, RT.02/RW.05 Dusun Permai Desa Pambang pesisir berbatasan dengan sempadan Desa Pambang Baru, Jl Parit Tanjung.
“Hari kelima ini petugas yang tergabung melakukan pendinginan di titik bekas terbakar yang masih meninggalkan titik asap, dan hari ini telah ada beberapa embung yang digali dengan alat berat lebih kurang dengan dengan inten 4x4x4 M dengan jarak 500 BNN meter sudah berjumlah 5 embung dan keadaan air pada embung tersebut minim hanya bisa bertahan -+ 30 menit dalam melakukan penyedotan air untuk pemadaman dan pendinginan,” terang Tajul.
Lokasi kedua yang muncul titik api kemarin sore di Jalan Penghulu Marsyad, RT.03/RW.06 Dusun Sungai Buyung, Desa Kembung Luar. Masyarakat serta MPB desa bergerak cepat dengan mem-block kepala api dan membuat pemadaman dengan cara mengelilingi lahan terbakar tersebut agar tidak melebar dan dilanjutkan dengan pendinginan agar api tidak hidup kembali.
Kondisi sumber air di TKP tidak terlalu banyak hanya bisa dikatakan sedikit dan pendinginan akan dilanjutkan besok.
Selanjutnya, Kecamatan Bengkalis Dusun Simpang Baru Desa Teluk Latak dan Desa Meskom Kecamatan Bengkalis memasuki hari kelima tim gabungan masih terus melakukan koordinasi dan pemadaman, satu unit alat berat Kobelco PT. Meskom Sejati diturunkan untuk mebuat sekat api dan embung air.(sol/esi)