PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sudah bertahun-tahun warga Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu mengeluhkan jalan yang berada di jalur kuning, Kabupaten Kampar. Pasalnya jalan sepanjang 65 Km itu kondisinya sudah mengkhawatirkan. Karena tidak semeter pun ada semenisasi di sana. Sementara ada 16 desa yang aktif menggunakan jalan tersebut. Untuk itu, DPRD Riau menganggarkan sebesar Rp30 miliar untuk dibangun pada 2019.
Hal itu disampaikan langsung Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman saat menerima perwakilan kepala desa di ruang kerjanya, Selasa (4/12). Ia menjelaskan, pembangunan jalan tersebut memang langsung dari aspirasi masyarakat.
“Makanya kami upayakan agar jalan ini bisa terbangun. Ada 16 desa yang aktif menggunakan jalan tersebut,” kata Noviwaldy.
Ia memastikan pembangunan akan segera dimulai awal 2019. Sehingga warga yang selama ini telah mendambakan pembangunan jalan bisa menikmati. Lebih jauh disampaikan dia bahwa anggaran Rp30 miliar itu terdiri dari 2 item pengerjaan. Yakni untuk pembangunan jalan sepanjang 65 meter dan pembangunan sebuah jembatan.
“Pembangunan jalan itu, anggarannya Rp25 miliar dan jembatan Rp5 miliar,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Karang, Kecamatan Kampar Kiri Hulu Busrianto menuturkan bahwa pihaknya sangat berterima kasih dengan DPRD Riau. Kata dia, sudah 3 bulan ini, 16 kepala desa dibantu warga urunan untuk membenahi jalan tersebut. Karena kondisi jalan sudah sangat parah. Terlebih pada musim penghujan saat ini. Banyak kendaraan yang terjebak dengan kubangan lumpur.
“Jalur kuning ini menghubungkan banyak desa. Terutama Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu kemudian tembus juga ke Ulu Kasok hingga ke Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat,” terangnya.
Soal kondisi jalan, sampai saat ini, ada sekitar 40 Km yang rusak parah. Selanjutnya warga juga meminta adanya pembangunan jembatan di sana.
“Alhamdulillah terwujud. Walau masih 2019 nanti pembangunannya, tapi kami sangat bersyukur,” tuntasnya.(nda)