MAKKAH dan PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jemaah calon haji (JCH) Indonesia, termasuk Riau mulai bergeser dari Madinah ke Makkah, Jumat (2/6). Kedatangan mereka disambut cuaca panas. Wartawan Jawa Pos (JPG) Eko Priyono yang sudah berada di Makkah melaporkan, dalam dua hari terakhir suhu mencapai 43 derajat celsius.
Para jemaah pun disarankan sering minum air putih dan membatasi diri dari terik panas matahari langsung. Terik matahari bisa dirasakan jemaah calon haji yang menjalani Salat Jumat di Masjidilharam, Jumat (2/6). Selepas Jumatan, para jemaah harus berjalan dari dalam masjid ke terminal bus dengan jarak sekitar 800 meter tanpa penutup atap.
Untuk menahan terik, mereka menutupkan benda seadanya untuk mengurangi sengatan matahari.
Mulai sajadah, handuk, hingga tas jinjing. Hawa panas semakin lama terasa jika jarak yang ditempuh semakin jauh. Hal itu terjadi jika jemaah salah arah jalan yang membuat perjalanan memutar.
Seperti yang dialami Aminah, jemaah asal Makassar, Sulawesi Selatan. Dia berjalan ke sana kemari untuk mencari terminal bus yang akan membawanya pulang ke pemondokan. ”Saya tadi sudah di sini, sekarang di sini lagi,” ucapnya kebingungan sebelum kemudian petugas haji yang bertemu dengan mereka memandunya ke arah terminal bus yang dituju.
Kepala Daker Makkah Kholilurahman mengimbau jemaah sering minum air putih agar terhindar dari dehidrasi. Dia menegaskan, jika jemaah membutuhkan bantuan, petugas siap membantu kapan pun. ”Petugas sudah disebar ke sejumlah titik untuk memantau mobilitas jemaah,” jelasnya.
Kemarin, tercatat 7.089 jemaah dari 46 kloter bergeser dari Madinah ke Makkah, Jumat (2/6). Mereka berasal dari 11 embarkasi, termasuk JCH asal Riau. Setiba di Makkah, mereka akan menjalani umrah wajib. Ketua Kelompok Terbang (Kloter) 2 BTH, Suhardi menyebutkan jemaah sudah selesai melaksanakan mikat dan telah sampai di Makkah.
“Kloter 02 BTH asal Pekanbaru bertolak dari Hotel Grand Plaza Badr Al- Maqam pada pukul 08.00. Semula jadwalnya pukul 06.00 pagi WAS. Jemaah telah memakai pakaian ihram untuk melaksanakan Salat Subuh sebagai arbain terakhir. Jemaah kloter menaiki delapan bus dan berhenti di Bir Ali untuk memulai mikat dan niat umrah. Sekarang telah selesai melakukan mikat dan menuju Makkah,” ujarnya kepada Riau Pos, Jumat (2/6).
Dia juga melaporkan jemaah secara umum dalam kondisi sehat. Namun ada sebagian jemaah yang kondisi kesehatannya menurun karena kelelahan. “Alhamdulillah jemaah dalam keadaan sehat, walaupun ada beberapa jemaah yang kondisi kesehatan mulai menurun karena mulai kelelahan,” tambahnya.
Hingga Kamis (1/6), sebanyak 11 Kloter dengan 3.713 JCH sudah diberangkatkan dari Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau. Jumat (2/6), satu kloter sebanyak 371 jemaah dari Kabupaten Indragiri Hulu, Kampar, Indragiri Hilir, Rokan Hulu, Bengkalis dan Kuansing berada di Asrama EHA Riau untuk diberangkatkan.
Wakil Ketua I Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Dr H Mahyudin MA mengatakan JCH yang berada di Madinah sudah memulai rangkaian ibadah di Masjid Nabawi. Mereka juga melaksanakan ziarah ke beberapa tempat di Kota Madinah khususnya yang sudah mendapatkan tasreh untuk memasuki Raudhah. Bahkan, ada juga kloter yang sudah bersiap untuk memasuki Kota Makkah Al Mukarramah.
“Berdasarkan laporan ketua kloter, JCH Riau saat ini sedang melaksanakan rangkaian ibadah arbain di Masjid Nabawi dan mempersiapkan diri untuk memasuki Kota Makkah al mukarramah. Saat ini kondisi JCH Riau berada dalam keadaan baik. Meski ada yang sempat dirawat di KKHI, saat ini sudah kembali ke penginapannya bersama jemaah yang lainnya,” ujarnya.
Sementara itu untuk Kloter 13 BTH yang tergabun JCH asal Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Dumai dengan jumlah 371 orang, dilaporkan sudah sampai di Bandara AMAA Madinah pada 1 Juni 2023 pukul 18.46 WAS.
Kecelakaan di Pangkalankerinci, Dua JCH Siak Meninggal
Dua JCH asal Kampung Gabung Makmur, Kecamatan Kerinci Kanan, Kabupaten Siak atas nama Saino (55) dan Kadar (67) mengalami kecelakaan di Pangkalankerinci, Pelalawan, Kamis (1/6/2023) sekitar pukul 14.30 WIB. Keduanya meninggal di tempat, dengan mobil L300 yang dikemudikan Saino ringsek di bagian depan.
Rekan Saino dan Kadar, bernama Sukandar warga Afdleing 7 dan Suyatno SP Buana Bakti Kerinci Kanan menjelaskan, korban merupakan ketua rombongan JCH asal Kerinci Kanan yang berjumlah 48.
“Saino dan Kadar ke Pangkalankerinci hendak membeli obat-obatan untuk dia dan jemaahnya karena dia sebagai ketua rombongan,” kata Suyatno yang ikut mengantar JCH Kerinci Kanan, Jumat (2/6).
Disebutkan Suyatno, dia berangkat haji lebih dulu bersama Sukandar. Sementara Saino dan Kadar baru berangkat tahun ini. Sebagai pengusaha mebel, Saino lebih sering menyetir sendiri mobil L300 warna dominan hijau toska miliknya. Demikian juga ketika pergi membeli obat.
Saino pergi bersama Kadar dan diduga hendak mendahului truk tronton yang ada di depannya. Tiba-tiba dari arah berlawanan muncul truk tronton lain yang langsung menyambut tanpa bisa dielakkan. Saino dna Kadar terjepit di dalam mobil L300 itu.