Berdasarkan data Ditjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU), Kementerian Agama (Kemenag) RI, setidaknya ada 70 jemaah yang belum dipulangkan ke Indonesia karena sedang dalam kondisi sakit, termasuk satu jemaah haji Riau asal Kabupaten Bengkalis, Sogimin bin Bomin Karto Sumitro.
Laporan JOKO SUSILO dan ABU KASIM, Pekanbaru dan Bengkalis
KEPALA Bidang (Kabid) PHU Kemenag Riau, Drs H Syahrudin MSy menyebutkan, jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) 10 BTH Sogimin belum sadarkan diri karena dalam kondisi sakit kronis.
“Jemaah yang sedang dalam perawatan di Arab Saudi itu (Sogimin bin Bomin Karto Sumitro, red) sakit PPOK (penyakit paru obstruktif kronis) akut,” ujar Syahrudin kepada Riau Pos, Selasa (19/9).
Syahrudin tidak dapat menggambarkan kondisi terkini jemaah tersebut, sebab kondisi semua jemaah Indonesia yang dirawat di Arab Saudi dipantau langsung di kantor pusat haji Indonesia yang ada di Jeddah. Sedangkan informasi yang masuk di Kemenag Riau cukup terbatas.
Meski demikian, Kemenag Riau tetap berusaha untuk mendapatkan perkembangan terbaru. Apakah ada upaya untuk memulangkan jemaah dalam kondisi sekarang ini? “Masih menunggu keputusan Kantor Urusan Haji (KUH) di Jeddah,” terang Syahrudin. Hal senada diungkapkan Kepala Kemenag Bengkalis H Khaidir, Selasa (19/9). “Ya, satu jemaah asal Bengkalis sampai saat ini belum dipulangkan karena sakit berat dan harus mendapat perawatan intensif di RS Saudi Arabia,” ujarnya.
Ia menyebutkan, jemaah haji ini tergabung Kloter 10 BTH tersebut berangkat dari tanah air sejak Mei 2023 lalu dan terhitung sampai saat ini sudah 3 bulan lebih berada di Arab Saudi.
Khaidir menyebutkan, Sogimin masih tidak sadarkan diri dan pihaknya mendoakan semoga segera sadar dari komanya dan sehat sehingga dapat dipulangkan bertemu lagi dengan keluarganya yang sudah menunggu di rumahnya. Menurutnya, Sogimin termasuk jemaah lansia dan sejak berada di tanah air sudah mengidap menyakit hipertensi dan selama berada di Tanah Suci mengalami sesak napas yang sangat kuat.
Sementara itu, Wiwik anak kandung Sogimin juga berharap ayahnya segera pulih dan kembali ke keluarga. Pasalnya, sejak meninggalkan tanah air pertengahan Mei 2023 lalu, pihaknya tidak bisa berkomunikasi langsung dengan ayahnya.
“Ya, kami sangat berharap ayah kami bisa pulih kembali dan ke Tanah Air. Kami sangat menunggu kepulangannya dan kami juga merindukan ayah kami. Selama ini kami hanya mendapat kabar dari petugas rumah sakit melalui KBRI di Arab Saudi,” ujar Wiwik, putri sulung dari dua bersaudara yang saat ini tinggal di Kota Duri.
Terkait kabar terakhir ayahnya, Wiwik mengaku, ayahnya sudah sadar dari komanya. Tentu kabar ini membuat keluarga bahagia dan pihak keluarga terus mendoakan agar ayahnya bisa berkomunikasi dengan keluarga di tanah air.
Ia menyebutkan, sejak keberangkatan ayahnya memang mengidap penyakit hipertensi. Namun saat berada di Tanah Suci malah terkena penyakit sesak napas. “Mungkin karena perubahan cuaca sehingga ayah kami tidak kuat. Kami mengharapkan pihak pemerintah dapat memulangkan ayah kami. Jika pun tidak bisa, maka kami rela ayah berada di Tanah Suci,” harapnya.(das)