Plt Kadiskes Kota Pekanbaru dr Arnaldo Eka Putra dikonfirmasi tentang vaksinasi massal yang kacau ini tak merespons. Saat dihubungi ke nomor selulernya meski tersambung namun tak diangkat. Sementara pesan WhatsApp yang dikirimkan tak dibalas.
Wali Kota (Wako) H Firdaus ST MT mengakui vaksinasi massal di Perkantoran Tenayan Raya menyebabkan kerumunan. Ini diklaim karena antusiasme masyarakat.
"Tadi direncanakan 2.330 orang dengan tempat pelayanan di 10 bus dan kelompok pelayanan lain. Tadi dilaporkan, antusias masyarakat tinggi, yang datang lebih banyak," kata dia.
Wako berterima kasih masyarakat antusias mendapatkan vaksin. Namun di sisi lain kerumunan yang tercipta menjadi evaluasi pihaknya. "Protokol Kesehatan jadi evaluasi kita. Ini masyarakat di sekitar sini. Ini yang kita utamakan, dari pada mereka ke puskesmas bertepatan dengan hari ulang tahun (Pekanbaru, red) kami buat di sini," imbuhnya.
Kepada Firdaus, Riau Pos menyampaikan vaksinasi yang terpusat malah cenderung tidak efektif dan menimbulkan kerumunan serta berpotensi muncul pelanggaran prokes. Apalagi petugas yang berjaga juga tak memadai.
"Makanya saya tegur tadi," jawab dia.
Idealnya Pekanbaru Perlu 50 Ribu Vial Vaksin
Pascadihentikan layanan vaksin pekan lalu (Rabu-Ahad) karena stok menipis, kini Pekanbaru mendapatkan 1.000 vial vaksin dari Provinsi Riau. Dan jumlah ini langsung disalurkan bertempat di perkantoran Pemko Tenayan raya, Senin (21/6).
Dikatakan Plt Kepala Dinas Kesehatan Pekanbaru dr Arnaldo Eka Putra SpPD, pihaknya sudah menerima vaksin itu. Dan menegaskan jumlah itu masih kurang untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Pekanbaru. "Idealnya kita harus mendapatkan 50 ribu vial lagi, " tegas Naldo.
Dengan 1.000 vaksin yang didapat saat ini, pascalayanan dihentikan, disebabkan karena vaksin menipis pekan lalu. maka fokus saat ini juga untuk menyelesaikan vaksin tahap dua. Disampaikannya, Sabtu (19/6) lalu, Pemko Pekanbaru dikasih jatah vaksin 1.000 vial, ini untuk 10 ribu dosis. Dan senin (21/6) sudah didistribusikan semua ke fasilitas yankes primer maupun rujukan.
"Dan sudah pula dilaksanakan vaksin massal di perkantoran Tenayan, sempena HUT Pekanbaru, layanan vaksinasi itu," terangnya.
Dari kuota yang diberikan untuk Pekanbaru itu (1000 vial) disebut kan kurang. "Karena dari vaksin yang sudah dikasih ke Pekanbaru sebelumnya itu, 10 ribu vial dan ada lagi 50 ribu vial itu sudah di disuntik semuanya ke masyarakat, dan jatuh tempo nya untuk vaksin ke dua ada tanggal 20, 21 Juni ini sampai akhir bulan. Jdi saat ini masih keteran juga memenuhi kebutuhan vaksin di Pekanbaru," papar Naldo.
Infonya disampaikan Naldo lagi, Senin (21/6) ini datang lagi 15 ribu vial, tapi kepastiannya belum lagi.
"Dengan 1.000 vial ini hanya untuk dua hari bagi Pekanbaru menghabiskannya, " ungkapnya.
Waspada Penyebaran Covid-19 Varian Baru
Satgas Penanganan Covid-19 Riau menyatakan Riau perlu mewaspadai penyebaran virus Covid-19 varian yang saat ini sudah banyak menjangkiti masyarakat di Pulau Jawa.
Hal ini menyusul tingginya angka kasus positif Covid-19 harian di Jawa. Juru Bicara Satgas penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi mengatakan, kewaspadaan tersebut patut dilakukan karena hingga saat ini akses penerbangan domestik ke Riau tetap masih dibuka. Termasuk dari pulau Jawa.
"Dalam kondisi seperti ini, kita patut waspadai penyebaran virus Covid-19 baru dari Jawa. Akses ke setiap daerah masih tetap dibuka secara luas, termasuk di Riau. Hal ini penting untuk disikapi agar kondisi penyebaran kasus harian tidak kembali menanjak," kata Indra Yovi.
Lebih lanjut dikatakannya, tingginya angka kasus penyebaran Covid-19 pasca-Idulfitri lalu, seharusnya sudah cukup menjadi peringatan bagi semua pihak agar hal yang sama tidak terulang kembali.
"Kita di Riau harus melihat ini sebagai sesuatu yang serius. Kita sudah tahu secara pasti bagaimana kondisi di daerah ini jika kasus - kasus positif kembali naik. Sebab itu, capaian yang sudah diraih dalam upaya menekan angka kasus tetap harus dipertahankan. Terutama berhati - hati terhadap orang - orang dari luar daerah," ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir menginformasikan adanya penambahan 148 pasien positif Covid-19 di Riau per hari Senin (21/6). Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau hingga saat ini sebanyak 67.910 orang.
"Kemudian pasien sembuh bertambah 405 sehingga total 63.117 orang sudah sembuh, pasien meninggal dunia bertambah tujuh orang sehingga total 1.842 meninggalkan dunia," katanya.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 520 orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri sebanyak 2.431 orang. "Sementara itu, untuk suspek yang menjalani isolasi mandiri 4.208 orang dan yang isolasi dirumah sakit 122 orang. Total suspek yang selesai menjalani isolasi 91.935 meninggal dunia 313 orang," ujarnya.(lyb/lum/jpg/ali/gus/sol/ted)
Laporan: JPG dan TIM RIAU POS (Jakarta dan Pekanbaru)