TUNGGU HELIKOPTER WATER BOMBING, PENDINGINAN KARHUTLA TERUS DILAKUKAN

Semai Garam di Langit Pesisir Riau

Riau | Senin, 01 Mei 2023 - 11:10 WIB

Semai Garam di Langit Pesisir Riau
Petugas melakukan pendinginan kebakaran hutan dan lahan di Jalan Parit Purba, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Ahad (30/4/2023). (ADI CHANDRA/RPG)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kebakaran hutan dan lahan terus terjadi di Riau. Terutama di kawasan Pesisir. Diperlukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk membantu mengatasi karhutla di kawasan ini. Tercatat sudah tujuh ton garam disemai di atas  langit Dumai dan Bengkalis.

“Kita mendapatkan bantuan 20 ton garam untuk TMC. Hingga saat ini yang sudah disemai di langit Riau sebanyak 7 ton. TMC banyak difokuskan di daerah pesisir Riau, di sana curah hujan sudah sedikit dan terjadi Karhutla,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal, Ahad (30/4).


Kegiatan TMC lebih banyak dilakukan di langit sekitar wilayah pesisir Riau karena di daerah ini curah hujan sudah menurun dan sudah terjadi karhutla di Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

Selain TMC, saat ini pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga sedang memproses pengiriman dua unit helikopter untuk penanganan karhutla di Provinsi Riau. Dua unit helikopter tersebut satu unit digunakan untuk patroli dan satu unit untuk water boombing.

“Dua unit helikopter sedang dilakukan proses pengiriman dari Australia. Mudah-mudahan dapat segera sampai ke Riau dan tidak ada kendala, karena akan ada beberapa tempat yang disinggahi helikopter tersebut sebelum sampai ke Riau,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, meskipun helikopter tersebut belum sampai ke Riau. Namun pihaknya bersama tim gabungan tetap melakukan upaya pemadaman karhutla di Riau, tepatnya di Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai.

“Tim darat tetap melakukan pemadaman karhutla. Untuk di Dumai dan Bengkalis, saat ini sedang dalam proses pendinginan. Kalau api dipermukaan sudah padam,” ujarnya.

Sementara itu, Tim Gabungan TNI-Polri, BPBP, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api (MPA) masih terus bersinergi berjibaku melakukan upaya pendinginan karhutla di Jalan Parit Purba, Kelurahan Pelintung, Kecamatan Medang Kampai. Ahad (30/4) merupakan hari ke-11 dilakukan pendinginan.

Upaya pendinginan saat ini dilakukan oleh 253 orang tim gabungan dari Dit Samapta Polda Riau, Polres Dumai, Polsek Medang Kampai, Brimob Polda Riau, gabungan TNI, Satpol PP Provinsi Riau, BPBD Provinsi Riau dan BPDB Kota Dumai, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Regu Pemadam PT Wilmar, Sinarmas dan masyarakat setempat.

Kapolres Dumai AKBP Nurhadi Ismanto, saat dikonfirmasi memperkirakan luas lahan yang terbakar telah mencapai 66 hektare. “Luas lahan gambut yang terbakar perkiraan mencapai 66 hektare dan seluruhnya telah berhasil dipadamkan oleh tim gabungan. Namun di beberapa titik area yang terbakar, tampak masih mengeluarkan asap,’’ ujarnya, Ahad (30/4).

‘’Hingga saat ini, TNI-Polri masih terus bersinergi dan masih berjibaku bersama tim gabungan lainnya melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada lagi asap yang keluar dan api benar-benar sudah padam,” tambahnya.

Kapolres Dumai mengakui, upaya pemadaman api di lahan gambut yang kering cukup susah. Ditambah akses jalan menuju lokasi pemadaman sangat sulit dilalui dengan berjalan kaki dan ditumbuhi semak belukar.

“Tim gabungan telah berupaya membuat jalan perintis untuk memudahkan mobilisasi personel serta alat pemadaman, membuat parit serta embung sebagai cadangan sumber air untuk kegiatan pendinginan dan memutus laju api,” terang AKBP Nurhadi.

AKBP Nurhadi juga menegaskan dan mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak ada yang membersihkan ataupun membuka lahan dengan cara membakar. “Jika membersihkan ataupun membuka lahan dengan cara membakar maka akan dijerat Pasal 50 Ayat (2) Huruf B Jo Pasal 78 Ayat (4) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Perubahan Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1999 tentang Kehutanan atau Pasal 187 KUHPidana serta Pasal 69 Ayat 1 Huruf H UU PPLH Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman 10 tahun pidana penjara,” ujarnya.

Di Bengkalis, Satgas Karhutla Kabupaten Bengkalis juga masih berjibaku menanggulangi kebakaran yang terjadi di Kecamatan Rupat hingga perbatasan antara Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, Ahad (30/4). Tim Satgas juga dibantu skuad Komando Distrik Militer (Kodim) 0303 Bengkalis dan disokong pasukan dari berbagai Komando Rayon Militer (Koramil) di antaranya Koramil 03 Mandau, Koramil 04 Rupat, Koramil 05 Bukit Batu, Koramil 01 Bengkalis dan segenap pasukan lainnya.

Dandim 0303/Bengkalis, Letkol Inf Endik Yunia Hermanto menegaskan, pihaknya tetap semangat serta konsentrasi untuk mengatasi karhutla. “Tidak ada waktu untuk berdiam diri. Segenap kekuatan Kodim 0303 Bengkalis dan Koramil jajaran terlibat di bawah kendali operasi dalam pemadaman, pendinginan serta pembuatan kanal dalam rangka menanggulangi kebakaran hutan dan lahan,” ujar Letkol Endik.

Ia menyebutkan, keseriusan dalam memitigasi dan penanggulangan kebakaran dituntut ekstra. Pasalnya, hal itu telah diserukan Komandan Korem 031 Wirabima, Brigjend TNI Dany Rakca Andalasawan saat berkunjung sekaligus turut serta memadamkan karhutla di Kecamatan Rupat beberapa waktu lalu.


Bukan tanpa alasan, pengerahan pasukan dilakukan untuk membantu satuan tugas kebakaran hutan dan lahan Kabupaten Bengkalis dalam mempercepat pemadaman api mengingat kondisi cuaca kian kering. Bila tak segera, kobaran api bisa kian parah dan membuat Negeri Junjungan dikelilingi api berujung bencana kabut asap.

Untuk diketahui, bila kebakaran tak mampu ditanggulangi, potensi kerusakan lingkungan bahkan ancaman kesehatan pada masyarakat seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), asma, penyakit kulit, bahkan kematian menjadi ancaman utama.

“Untuk mencegah hal itu terjadi, makanya kami kerahkan pasukan ke semua titik api untuk memadamkan. Kalau sudah padam, lanjut pendinginan. Ada juga yang fokus dengan alat berat untuk membuat kanal sekat, semua dikerjakan dengan cepat dan sigap agar api tak meluas,” ujar Dandim.

Sampai saat ini kata Dandim, puluhan hektare lahan di Kabupaten Bengkalis telah ludes terbakar.  “Kami semua masih dan akan terus berupaya maksimal, doakan kami. Seraya itu, kami imbau kepada seluruh masyarakat, jangan buka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara dibakar. Dampaknya sangat bahaya, mohon kerja sama demi Bengkalis yang sejuk, hijau, sehat dan lestari,” ujarnya.(sol/mx12/ksm/das)

Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook