PADANG (RIAUPOS.CO) - Sidang Paripurna Istimewa DPRD Sumbar tentang pengumuman hasil penetapan pasangan calon gubernur/wakil gubernur Sumbar terpilih di gedung DPRD Sumbar, Kamis (28/1), berlangsung panas.
Kendati mendapat penolakan dari Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Fauzi Bahar, namun sidang tetap berlanjut sampai selesai. Awalnya sidang dipimpin Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim ini berjalan lancar.
Situasi berubah setelah Fauzi Bahar mewakili kandidat Muslim Kasim-Fauzi Bahar (MK-FZ) diberi kesempatan membacakan pidato. Nah, di sinilah suasana sidang paripurna mulai gaduh.
“Sekarang kan masih ada proses, makanya kita sampaikan kepada ketua DPRD Sumbar, jangan diparipurnakan dulu,” ujar Fauzi Bahar.
Penolakan dari mantan Walikota Padang itu langsung memicu interupsi dari anggota DPRD Sumbar. Pasalnya, sesuai agenda sidang, pembacaan pidato dari MK-FZ tak ada dalam susunan acara.
Hidayat, Fraksi Partai Gerindra, pengusung Irwan Prayitno-Nasrul Abit (IP-NA), menduga ada sobotase sehingga Fauzi diizinkan bicara. “Protes Fauzi Bahar tidak sesuai agenda sidang, DPRD seharusnya tidak memberi ruang untuk itu. Ini sama dengan sabotase,” ujar Hidayat.
Pria berlatar belakang wartawan ini menegaskan, paripurna istimewa hanya semacam pengumuman untuk menindaklanjuti surat edaran Kemendagri. Tanpa itu pun, proses akan terus berlanjut.
Hal serupa disampaikan Rahmad Saleh dari Fraksi PKS. Dia menegaskan, sesuai tata tertib, sidang paripurna istimewa ini tak ada interupsi. Makanya, dia meminta sidang dijalankan sesuai agenda tanpa memasukan agenda lain.
