Ramadan Sekolah Kehidupan

Petuah Ramadan | Rabu, 19 April 2023 - 09:10 WIB

Ramadan Sekolah Kehidupan
Machasin (Dosen Prodi Doktor Ilmu Manajemen FEB Unri) (ISTIMEWA)

Bagi sebagian besar generasi muda Indonesia, khususnya kalangan mahasiswa, datangnya bulan suci Ramadan tidak saja dimaknai sebagai bulan untuk menyucikan diri, tetapi sekaligus merupakan momen yang sangat berharga untuk mengais rezeki melalui praktik berwirausaha.

Bulan Ramadan merupakan  titik awal seorang calon wirausaha baru memulai perjuangan untuk membuktikan dirinya  masuk sekolah kehidupan. Sebagai generasi muda yang memiliki kemampuan membaca peluang bisnis, apapun usahanya yang dibuka di bulan Ramadan  selalu ramai dipenuhi pembeli.


Sayangnya, banyak generasi muda yang tidak mau menekuni profesi sebagai wirausaha. Inilah salah satu fenomena kebekuan ekonomi masyarakat  di negeri kita, yang tidak mau memanfaatkan peluang di depan mata.  

Ayo bersemangat dan ayo berusaha untuk menyelamatkan penduduk dari wabah penyakit kemiskinan dan penderitaan. Karena itu momentum datangnya bulan suci Ramadan dijadikan sebagai langkah awal mendobrak kebekuan ekonomi.

Cara yang ampuh mendobrak kebekuan ekonomi adalah melalui bisnis sesuai dengan bakat dan kemampuan diri kita masing-masing. Pintu rezeki akan terbuka lebar  saat seseorang memasuki dunia usaha.

Memulai Bisnis

Bagaimana caranya agar bisnis yang dikelola mampu meraih keberhasilan?  Pertama, bisnis itu perlu peta sebagai jalan yang membuat Anda mudah menjalankannya. Berbekal peta bisnis itulah Anda akan diarahkan jalan menuju cita-cita dan harapan dari bisnis yang digagasnya.

Merancang peta bisnis dapat diibaratkan dengan sebuah peta lokasi dalam Google Map, yang terus memandu perjalanan Anda sampai ke tujuan. Kedua, dalam menjalani bisnis kita tidak boleh berjalan dengan mata tertutup karena dipastikan akan jatuh. Untuk  itu tataplah dan bacalah peluang bisnis yang paling mungkin Anda kerjakan. Permudahlah pengelolaan bisnis Anda dengan mempelajarinya terlebih dahulu baik melalui buku maupun belajar dari pengalaman orang lain.

Ketiga, bertindak dan putuskanlah rencana bisnis secepatnya. Hal ini akan jauh lebih penting dari pada berangan-angan saja. Belajar dari pengalaman adalah sebuah konsep risiko yang sangat penting. Bisnis yang berhasil adalah bisnis yang dimulai, bukan bisnis yang dipikir-pikir tanpa impelemntasi.  

Keempat, Anda harus yakinkan diri sendiri bahwa Anda akan sukses dalam mengelola bisnis. Keyakinan, kerja keras, dan usaha yang disertai doa akan mengantarkan Anda sukses dalam mengelola bisnis.

Peran Pemerintah
Bisnis yang sukses adalah bisnis yang dibuka dan dimulai, bukan bisnis yang hanya sebagai wacana dan angan-angan semata. Ketekunan dan kerja keras yang dilandasi kesadaran dan ketabahan akan mengantarkan anda menjadi  pebisnis yang sukses.

Karena itulah momentum datangnya bulan suci Ramadan merupakan praktik sekolah kehidupan bagi setiap insan yang ingin meraih kesuksesan.

Pemerintahpun diharapkan ikut berkontribusi dalam memajukan sekolah kehidupan dari kalangan kaum muda yang kreatif dan inovatif. Pemerintah harus cepat merespons hadirnya sekolah kehidupan tersebut dengan memberikan berbagai macam perkuatan agar mereka bisa mengubah mindset dalam berusaha dari pedagang informal musiman ke arah pedagang formal.

Mereka perlu diberikan pembinaan secara kolektif, tidak saja oleh pemerintah namun perlu komitmen semua pihak sebagai stakeholder, seperti  perguruan tinggi, swasta besar, asosiasi profesi, LSM,  dan pihak lain yang terkait dengan penumbuhan wirausaha baru.

Sebenarnya negeri kita memiliki potensi sumber daya yang melimpah, di mana bumi dan seisinya memang disediakan untuk kita semua, untuk Anda, saya dan kita semua. Namun kenapa masyarakat kita tidak mampu mengelolanya ? Kenapa masih banyak warga kita yang hidup dengan berbagai himpitan ekonomi dan tidak mampu memanfaatkan potensi yang telah disediakan? Apa yang salah dengan pengelolaan negeri ini?

Konsep pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu ukuran keberhasilan pembangunan tampaknya mulai dipertanyakan banyak pihak. Di mana hasil akhir dari konsep tersebut menimbulkan kesenjangan dalam berbagai dimensi,  mempertajam kesenjangan sosial, timbulnya roh kapitalisme, serta  jiwa  konsumerisme.

Mampukah generasi muda memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan sebagai titik awal untuk mendobrak kebekuan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja mandiri sebagai wirausaha baru yang kreatif dan inovatif.

Karena itu sebelum  meluncurkan sebuah produk, sebaiknya Anda mempertimbangkan tiga hal penting. Pertama, perhatian pada kualitas produk yang dihasilkan. Apapun jenis barang/jasa yang akan Anda jual, maka pertimbangan utama diarahkan pada  kualitas, baik kualitas yang melekat pada produk yang dijual maupun kualitas pada proses dan prosedur pelayanan.

Kedua, perhatian pada inovasi dan kebaruan dari produk yang Anda luncurkan. Bagi seorang pebisnis, kreativitas dan inovasi dari produk yang ditawarkan pada konsumen menjadi persyaratan utama untuk mempertahankan daya saing produk di tengah-tengah derasnya arus kompetisi yang sangat hiperkompetitif.

Ketiga, sebagai seorang pebisnis anda dituntut untuk bersahabat dengan konsumen. Artinya, sukses dalam mengelola bisnis sangat tergantung pada kemampuan memanajemeni konsumen.  Makin mesra hubungan anda dengan konsumen dan pelanggan akan mampu menciptakan kekuatan maha dahsyat bagi kesuksesan produk yang anda pasarkan.

Kini bukan zamannya lagi kuliah semata-mata  memburu nilai tinggi dan setelah tamat lalu  mencari pekerjaan yang menurutnya sebagai pekerjaan terhormat menjadi ASN atau BUMN dan swasta besar. Saatnya kaum muda milenial merubah paradigma  berpikir dari kebiasaan mencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja.

Tugas Anda dalam memasuki sekolah kehidupan adalah bagaimana melahirkan ide-ide bisnis, bagaimana menghitung kelayakan bisnis, dan yang terpenting bagaimana bisa menjalankan praktik berbisnis. Karena itu saat Ramadan tiba, sebagai momentum  penting menuangkan ide dan gagasan bisnis  yang selama ini baru sebatas analisis teoritis menjadi analisis empiris dan praktis.

Filosofi yang perlu dianut dalam berbisnis adalah untuk sukses dalam mengelola bisnis harus mampu melahirkan konsep daya saing berkelanjutan. Selalu memunculkan nilai-nilai yang unik dan berbeda dengan produk lainnya.

Awalnya untuk tampil beda memang sulit, namun Anda pasti bisa. Memang cukup disadari bahwa meraih kesuksesan tidak sertamerta lahir tanpa berproses. Dengan semangat juang yang tinggi perlahan-lahan Anda akan dapat merasakan betapa nikmatnya berbisnis yang mendatangkan kemanfaatan bagi banyak orang.

Anda akan tersenyum dan merasakan bahagia karena setiap hari mendapatkan rezeki yang berkah, pola hidup menjadi lebih nyaman, lebih tenang, lebih  terarah, lebih runtun, dan lebih sistematis. Salam sukses untuk sahabat wirausaha. Semoga.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook