Dalam rangkaian ayat-ayat yang berbicara tentang puasa, Allah menjelaskan bahwa Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadan. Dan pada ayat lain dinyatakannya bahwa Al-Qur’an turun pada malam qadar, Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada lailat al-qadr.
Ini berarti bahwa di bulan Ramadan terdapat malam qadar itu, yang menurut Al-Qur’an lebih baik dari seribu bulan. Para malaikat dan ruh (Jibril) silih berganti turun seizin Tuhan dan kedamaian akan terasa hingga terbitnya fajar.
Di sisi lain, dalam rangkaian ayat-ayat puasa Ramadan, disisipkan ayat yang mengandung pesan tentang kedekatan Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya serta janji-Nya untuk mengabulkan doa, siapa pun yang dengan tulus berdoa.
Perlu diingat, bahwa ada sebagian orang berpuasa tetapi tidak salat, atau hanya salat pada bulan Ramadan saja. Orang seperti ini tidak berguna baginya puasa, haji, maupun zakat. Karena salat adalah sendi agama Islam yang ia tidak dapat tegak kecuali dengannya.
Sabda Nabi SAW: “Jibril datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadan, namun setelah bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika mati ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan: Amin!. Aku pun mengatakan: Amin.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya) “Lihat kitab An Nasha i’hud Diniyyah, him. 37-39.
Maka seyogyanya waktu-waktu pada bulan Ramadan dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti salat, sedekah, membaca Al-Qur’an, zikir, doa, dan istighfar. Ramadan adalah kesempatan untuk menanam bagi para hamba Allah SAW, untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan.
Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa, seperti berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram, minum dan makan yang haram agar puasanya menjadi bersih dan diterima serta orang yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari api neraka.
Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah, di mana saatnya umat muslim untuk lebih rajin lagi beribadah yang lain, selain puasa. Saat menjalankan ibadah puasa, ada amalan lain yang harusnya dimanfaatkan selama bulan Ramadan. Amalan di bulan Ramadan itu merupakan ibadah sunah yang harusnya tidak asing lagi di telinga.
Hanya saja ketika Ramadan, amalan-amalan tersebut diyakini membawa manfaat yang lebih besar dari biasanya. Ada lima amalan yang mesti lebih rajin lagi dikerjakan selama Ramadan. Pertama, dimulai dengan imsak. Imsak merupakan bahasa arab yang menurut wassim afifi bermakna puasa.
Yang pertama imsak. Tahan leher, tahan mata, tahan telinga, tahan otak, tahan kaki, tahan tangan, dan tahan lidah. Itulah Imsak.
Kedua, dianjurkan untuk lebih rajin mendirikan salat sunah lain selama bulan Ramadan. Perbanyak salat-salat sunah, qobliyah, ba’diyah, witir, tahajud, tasbih, atau salat sunah taubat.
Ketiga, banyak membaca Al-Qur’an. Tak hanya membaca Al-Qur’an, jika mampu, alangkah lebih baik khatamkan Al-Qur’an selama Ramadan. Imam Syafi’i khatam Al-Qur’an di bulan Ramadan 60 kali khatam.
Keempat, perbanyak sedekah, atau infak, lebih sering lagi. Baik itu berupa uang, atau pun memberi makan orang yang berbuka puasa. Perbanyak sedekah. Kasih berbuka orang puasa, antar makanan ke masjid, antar ke musala.
Kelima, janganlah berputus asa dan berhenti berdoa kepada Allah SWT selama Ramadan. Terus lantunkan doa-doa terbaikmu. Sebab urusanmu adalah berdoa sepenuh hati dan soal terkabul atau tidaknya doa-doa itu hak Allah SWT sepenuhnya.***