FORUM GURU - YENI NOPIYANTI MPD

Memimpikan Sekolah yang Kondusif

Pendidikan | Minggu, 29 Oktober 2023 - 11:44 WIB

Memimpikan Sekolah yang Kondusif
Yeni Nopiyanti MPd

Sekolah merupakan subsistem pendidikan yang memiliki peran cukup strategis dalam membangun masa depan bangsa. Arah dan lajur perkembangan dan pembangunan bangsa sebagiannya bermula dari sekolah. Instistusi ini merupakan wadah pembentukan karakter generasi muda penerus cita-cita bangsa. Peserta didik yang lahir dari sekolah yang kondusif tentunya memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan mereka yang lahir dari sekolah yang tidak atau kurang kondusif. Karena suasana mental dan fisik dari sekolah sangat mempengaruhi proses pendidikan dan pembelajaran. Oleh sebab itu sekolah harus kondusif secara fisik dan psikis.

Dari segi fisiknya sebagian besar sekolah kita sudah cukup representatif untuk dikatakan kondusif. Meskipun sebagian kecil masih terdapat kekurangan seperti kuantitas dan kualitas sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, akses, dan segala hal meteril yang sifatnya memerlukan campur tangan stakeholder berupa dana dan kebijakan. Bahkan secara umum jika kita amati di sekolah-sekolah yang berbasis swasta, kekurangan secara fisik ini hampir tidak terlihat. Sekolah-sekolah ini secara umum sudah kondusif secara fisik sebagai tempat berkembang dan tumbuhnya peserta didik dalam membangun masa depannya.


Namun yang menjadi fokus dan mimpi penulis adalah sekolah yang psikisnya kondusif. Sekolah yang baik secara fisik belum tentu kondusif secara mental atau psikis, bukan?. Sebab hal ini berkenaan dengan segala sesuatu yang bersifat abstrak, akan tetapi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berlangsungnya proses pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas di sekolah. Sebab paradigma pengukuran keberhasilan pendidikan harus sudah diperluas, tidak hanya terbatas pada keberhasilan kognitif peserta didik dengan menjuarai segala bentuk kompetisi pengetahuan atau pada lingkup kemampuan psikomotorik semata akan tetapi sudah harus sampai pada dimensi mental.

Karena pada hakikatnya sekolah adalah salah satu tempat berprosesnya manusia menjadi makhluk yang berdaya guna bagi dirinya dan orang lain. Pierre Teilhard melalui Andreas Hartono dalam bukunya Revolusi Mental (2016) menguraikan bahwa manusia sesungguhnya adalah makhluk spirit (jiwa) yang sedang menjalani pengalaman fisik. Dengan demikian perhatian terhadap dimensi mental sesungguhnya akan mengantarkan seseorang memahami dirinya dan kebutuhannya akan pemenuhan intelektualitas, skill, dan perilaku sebagaimana yang diiharapkan.

Sekolah yang kondusif secara psikis (spirit) paling tidak dapat diukur melalui interaksi sosial yang berlangsung antara pimpinan atau kepala sekolah dengan para guru dan pegawai lainnya, intraksi sesama guru dan pegawai, interaksi antara guru dan pegawai terhadap peserta didik, interaksi pihak sekolah dengan orang tua, ataupun interaksi yang terjadi diantara sesama peserta didik. Interaksi sosial ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan seseorang dalam mengelola emosi. Oleh sebab itu kecerdasan emosi dari setiap sumber daya manusia yang ada di sekolah memiliki peran penting dalam menjaga interaksi sosial yang baik. Guru dan kepala sekolah sebagai manusia dewasa yang bertanggung jawab terhadap kondisi sosial di sekolah tentunya dapat menjadi cerminan kondusif atau tidaknya sekolah tersebut secara psikis.

Jika interaksi antara pimpinan sekolah (kepala sekolah) dan guru sudah tidak harmonis, masing-masing lebih suka mengedepankan ego dan kepentingannya maka sudah dapat dipastikan psikis atau mental yang berkembang di sekolah tersebut tidak kondusif. Hal ini secara otomatis berpengaruh terhadap motovasi kinerja masing-masing yang pada muaranya adalah berakibat buruk bagi proses pendidikan dan pembelajaran, dan peserta didik tentunya mendapatkan pemahaman yang sebenarnya membahayakan bagi perkembangan masa depannya. Sedemikian pentingnya sekolah dengan kondisi psikis (mental) yang kondusif dalam membangun masa depan generasi, karena membangun mental jauh lebih penting dan diutamakan disamping intelektualitas dan keterampilan untuk kemajuan dan masa depan bangsa.

Sebuah sekolah yang kondusif secara psikis akan tergambar dari pola interaksi yang terbangun di dalamnya. Sehingga sekolah memang benar-benar menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya keimanan dan ketaqwaan, kejujuran, keteladanan, suasana yang demokratis, keterbukaan, kepedulian, kebersamaan atau kekeluargaan, keamanan, ketertiban, kebersihan, kesehatan, keindahan, sopan santun, saling menghargai dan segala sesuatu yang positif yang mengisi lembar demi lembar pertumbuhan dan perkembangan anak didik. Semoga mimpi ini menjadi nyata!***

Yeni Nopiyanti MPd, Guru MTsN Bengkalis









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook