FORUM GURU - TINA MURDIATI, S.PD

Optimalisasi Penggunaan Papan Bimbingan dan Konseling untuk Layanan BK dan Literasi

Pendidikan | Minggu, 15 Oktober 2023 - 11:15 WIB

Optimalisasi Penggunaan Papan Bimbingan dan Konseling untuk Layanan BK dan Literasi
Tina Murdiati, S.Pd

Sebagian orang awam mungkin masih asing dengan istilah papan bimbingan dan konseling tapi mungkin tidak asing untuk istilah majalah dinding sekolah. Ada kesamaan antara keduanya yaitu sama-sama menyajikan informasi melalui media papan tulis atau sejenisnya dan diletakkan di tempat strategis di sekolah agar peserta didik dapat membacanya. Kedua-duanya juga bertujuan untuk meningkatkan literasi peserta didik. 

Namun ada perbedaan yang signifikan diantara keduanya yaitu majalah dinding disajikan dengan prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sedangkan papan bimbingan dan konseling menyajikan informasi yang memfasilitasi perkembangan pribadi, belajar, sosial dan karir yang dibutuhkan peserta didik/konseli dan ditindaklanjuti dengan bimbingan dan konseling secara langsung. 


 Dalam buku Panduan Operasional Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling (POP BK) halaman 81 dikatakan bahwa papan bimbingan dan konseling merupakan sarana dan prasarana untuk memberikan informasi dan melakukan komunikasi interaktif melalui tulisan atau yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir peserta didik. Adapun tujuan dari penggunaan papan bimbingan dan konseling ini adalah untuk memberikan informasi yang menfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir yang dibutuhkan peserta didik/konseli melalui tulisan yang dipajang dengan menarik di papan bimbingan dan konseling. Selain itu juga dapat meningkatkan literasi peserta didik.

 Informasi yang disajikan dalam papan bimbingan dan konseling dapat diganti secara periodik, minimal dua minggu sekali.   Informasi yang disajikan terkait perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara proporsional. Selain itu papan bimbingan dapat menyajikan kalimat-kalimat motivasi yang mengispirasi, cerita yang mengandung pesan moral, biodata tokoh-tokoh terkenal, informasi tentang buku-buku baru yang ada di pustaka, puisi-puisi dan cerpen karya peserta didik yang dapat menginspirasi dan memotivasi pembaca, foto-foto kegiatan peserta didik di sekolah dan informasi penting lainnya.  

Setelah informasi tersaji dengan menarik di papan bimbingan dan konseling, guru bimbingan dan konseling/konselor dapat mensosialisasikan pada peserta didik agar membaca informasi-informasi pada papan bimbingan dan konseling. Peserta didik dapat diberi tugas untuk membuat kesimpulan secara tertulis tentang apa yang dibacanya (peserta didik boleh memilih satu informasi saja.) Untuk melatih rasa percaya diri siswa berbicara di depan umum, menceritakan kembali apa yang telah dibacanya di depan teman-temannya didepan kelas atau pada kegiatan membaca massal. 

Selanjutnya adalah menindaklanjuti dengan layanan langsung atas kebutuhan peserta didik yang terstimulasi oleh informasi yang disajikan pada papan bimbingan. Jadi peserta didik dipersilahkan untuk membuat janji dengan guru bimbingan dan konseling/konselor untuk melakukan bimbingan atau konseling secara individu atau kelompok dan gurupun harus menyiapkan layanan atas kebutuhan peserta didik/konseli yang disajikan pada papan bimbingan. 

Penyajian berbagai informasi pada papan bimbingan dan konseling harus  ditata tampilannya  dengan menarik sehingga mendorong peserta didik/konseli untuk membacanya. Misalnya informasi dilengkapi dengan foto-foto, penggunaan warna yang kontras dan yang lebih penting bentuk dan besar tulisan dapat dibaca dengan jelas.

Mudah-mudahan melalui optimalisasi penggunaan papan bimbingan dan konseling yang ada di sekolah dapat memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir peserta didik/konseli, membantu mengentaskan permasalahan dan sekaligus meningkatkan literasi peserta didik.  Guru bimbingan dan konseling/konselor dapat berinovasi  dalam mengembangkan media papan bimbingan dan konseling ini sehingga tujuan-tujuannya dapat tercapai dengan maksimal. Sekali kayuh dua tiga pulau terlampaui.***

Tina Murdiati, S.Pd, Guru Bimbingan dan Konseling SMPN 2 Bantan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook