PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru mulai mendata para peserta didik baru yang berasal dari keluarga kurang mampu. Nantinya, para peserta didik baru ini akan diprioritaskan mendapat bantuan dari Pemko Pekanbaru.
Disampaikan Kepala Disdik Kota Pekanbaru Dr Abdul Jamal MPd, pihaknya menargetkan 1.000 peserta didik baru dari keluarga kurang mampu akan diberikan bantuan peralatan sekolah melalui dana APBD Pemko Pekanbaru dan juga uang tunai yang berasal dari zakat profesi guru.
Dia menyebutkan, bantuan tersebut sudah mulai proses tahapan pendataan setelah peserta didik baru masuk sekolah. Pendataan peserta didik kurang mampu ini diserahkan kepada pihak sekolah.
”Kami tahun ini juga akan membagikan peralatan sekolah untuk siswa kurang mampu. Saat ini sedang tahapan pendataan,” ujar Abdul Jamal, Selasa (25/7).
Bantuan yang bakal diterima peserta didik baru kurang mampu tersebut berupa tas, buku bahkan pakaian seragam sekolah. ”Mulai dari PAUD, TK, SD negeri dan SMP negeri. Standar pelayanan minimal kami (Disdik, red) yaitu salah satunya adalah ini (memberikan bantuan, red). Ini sudah tahun kedua. Ada sekitar 1.000 siswa yang dapat bantuan peralatan sekolah ini,” tambahnya.
Di samping bantuan yang dianggarkan melalui APBD Pemko Pekanbaru, Disdik Pekanbaru juga mengalokasikan bantuan uang tunai bagi siswa kurang mampu yang berasal dari zakat guru.
”Selain itu juga ada dari bantuan zakat profesi guru. Ini kita juga sudah minta data-datanya dari sekolah. Ada sekitar Rp200 juta yang kita bagikan setiap bulan. Ini diberikan kepada siswa kurang mampu. Dalam bentuk uang didik, SMP Rp1 juta. Uangnya bisa untuk membeli keperluan sekolah,” terangnya.
Abdul Jamal menjelaskan, tidak ada biaya bersekolah di sekolah negeri. Siswa baru dan kurang mampu atau orang tua didik diminta tidak perlu resah dan gelisah tentang pendidikan anaknya. Sekolah juga diminta untuk tidak memberatkan siswa dan bisa memberikan subsidi terhadap siswa kurang mampu.
“Yang sekolah negeri sudan jelas itu gratis, bagi yang kurang mampu kita minta di sekolah ada subsidilah. Misal pembelian buku dan sebagainya. Kalau pembayaran SPP atau uang sekolah di negeri itu tidak ada. Untuk kegiatan lain itu tolong diperhatikan,” tutupnya.(yls)
Laporan JOKO SUSILO, PEKANBARU