CEGAH LGBT SENTUH PESERTA DIDIK

Pj Wako Janji Kumpulkan Kepala Sekolah

Pendidikan | Senin, 19 Juni 2023 - 09:26 WIB

Pj Wako Janji Kumpulkan Kepala Sekolah
Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berjanji dalam waktu dekat ini akan memanggil para kepala sekolah tingkat SD dan SMP, baik swasta maupun negeri yang ada di Kota Bertuah ini. Hal itu berkaitan tentang menyikapi perilaku lesbian, gay, biseksual, transgender (LGBT) yang disebut-sebut telah menyentuh para pe­serta didik.

"Saya akan me­manggil para kepala sekolah SMP, SD dan bahkan kepala sekolah TK dan PAUD. Kami ada membaca di media bahwa info itu ada anak SD punya group WhatsApp (WA) LGBT, ini tentu luar biasa," kata pria yang akrab disapa Bang Uun itu, kemarin.


Adapun grup LGBT peserta didik SD tersebut, disebutkan terungkap dari ponsel anak didik yang dirazia para gurunya.

Sebelumnya, sempat heboh bahwa ada anak pelajar yang terjaring petugas Satpol PP Pekanbaru diketahui punya group WA LGBT. Menurut Muflihun, melihat hal itu, diyakini persoalan LGBT yang sudah menyentuh para peserta pelajar di Pekanbaru sehingga perlu segera menjadi atensi serius pemerintah agar tidak menjadi permasalahan baru di Pekanbaru ini.

"Di samping itu Satpol PP juga diminta intens melakukan razia. Kemarin Satpol PP sudah tangkapi mereka yang diduga LGBT. Kami minta kepala ulama untuk bisa secara masif bisa menyebarluaskan kepada masyarakat tentang bahaya perilaku LGBT," tambahnya.

Sementara sebelumnya, Kepala Disdik Pekanbaru Dr H Abdul Jamal MPd mengaku pihaknya telah menindaklanjuti instruksi Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP tentang mempersempit eksistensi perilaku LGBT masuk ke lingkungan sekolah. Serta rencana untuk mengundang para kepala sekolah tersebut.

"Sebelumnya sudah diingatkan dan instruksikan serta imbauan kepada kepala sekolah agar mengantisipasi LGBT di sekolah. Juga memberikan edukasi setiap ada upacara sekolah itu sudah dilakukan kepala sekolah. Dan juga sekolah mendatangkan ustaz untuk memberikan siraman rohani tentang bahaya perilaku LGBT yang dapat merusak mental anak," ujar Abdul Jamal yang mengaku dirinya belum mendapatkan informasi peserta didik dari SD mana yang diketahui punya group WA LGBT tersebut.

Terhadap keberadaan LGBT, sebagian orang tua murid merasa resah dan gelisah. Orang tua mendukung pihak Disdik dan sekolah memberikan perhatian khusus menyikapi eksistensi LGBT terhadap peserta didik.

"Kami para orang tua sangat resah dan gelisah, jangan sampai perilaku penyimpang LGBT masuk sekolah. Kami dukung pemerintah dan sekolah yang dengan tegas menyatakan perang terhadap eksistensi LGBT di sekolah," ungkap Ikhwan, salah satu orang tua peserta didik di Pekanbaru.(yls)

Laporan JOKO SUSILO, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook