Pada masa pandemi Covid-19 ini Tim IT Disdik Bengkalis sudah melakukaan inovasi, kreasi, dan sudah merilis situs di Youtube yang diberi nama Disdik Bengkalis Gemilang, yang subscribernya sudah 10 ribu lebih dan sudah diupload kurang lebih 280 video pembelajaran Jenjang SMP/MTS, yang di dalamnya juga terdapat video penulis di minggu ke-4 yang ditayangkan pada hari Selasa tanggal 3 November 2020, dengan materi kelas IX yaitu Past Continuouse Tense. Disdik Bengkalis juga akan melanjutkan penayangan video pembelajaran pada jenjang SD dan PAUD. Edi Sakura juga menyampaikan bahwa guru-guru di Kabupaten Bengkalis ini adalah guru Inovatif, kreatif, dan hampir 80 persen termasuk guru pengerak. Karena banyak medali-medali yang diterima di hari PGRI atau acara-acara yang lain. Guru Kabupaten Bengkalis menghasilkan inovasi yang bagus, salah satunya dalam satu pekan guru di SMP dapat menciptakan atau membuat 188 video pembelajaran.
SITI KHOTIJAH, Guru Smp 2 Bantan Kabupaten Bengkalis
Melalui pengalaman tersebut penulis mendapat ilmu bagaimana membuat video pembelajaran melalui aplikasi Kine Master. Aplikasi ini sebelumnya sudah menjadi aplikasi favorit penulis. Segala kegiatan sekolah selalu didokumentasikan dan dijadikan sebuah video. Dalam pembuatan video pembelajaran penulis mendapat banyak pengajaran tentang kesabaran, ketelitian dan pengalaman baru tentang edit video khususnya video pembelajaran. Suka duka dalam pembuatan video tersebut juga dialami, diantaranya sulitnya bisa fokus menatap kamera pada waktu proses pengambilan video. Penulis yang mengambil video sekaligus sebagai modelnya. Dua peran ini membuat proses pengambilan video menjadi sulit dan harus diulang berkali-kali.
Dalam proses pengeditan tidak menemui banyak kesulitan karena sebelumnya penulis selalu menggunakan aplikasi Kine Master untuk pengeditan. Akan tetapi, ada satu hal yang menimbukan kebingungan tentang green screen yang digunakan dalam pengambilan video sebelumnya. Hal ini dialami waktu pengeditan. Warna green screennya kurang cocok setelah diedit. Sehingga hasil videonya masih banyak yang menerawang. Proses mengulangi pengambilan video yang kedua kalinya dengan mengantikan green screen dengan warna green yang lebih terang. Proses pengambilan video tahap kedua tidak lagi mengalami kesulitan dalam fokus menghadap kamera. Hasil pengeditan lebih memuaskan dari yang pertama. Proses pembuatan video ini dikerjakan selama 3 hari dengan durasi 15 menit, dari pengambilan video sampailah proses pengeditan. Penulis sudah beberapa kali melakukan pengecekan sebelum video dikirm ke Tim IT Disdik Bengkalis Gemilang.
Merasa video pembelajaran yang dibuat sudah memenuhi syarat, akhirnya tibalah waktu untuk pengiriman video kepada Tim IT Disdik Bengkalis. Video yang dibuat pun sudah diterima dan mendapat pesan dari Tim IT bahwasanya volumenya terlalu kecil bahkan tidak kedengaran. Penulis melakukan pengecekan kembali dan tidak menemukan kesalahan yang berhubungan dengan volume. Penulis tetap bersemangat untuk mencari di mana letak kesalahan dalam proses pengeditan. Video dikirimkan juga kepada keluarga dan teman sejawat untuk mengecek apakah memang volume video pembelajaran yang telah dikirim itu terlalu kecil. Respon mereka volumenya kedengaran jika menggunakan HP, tetapi jika menggunakan laptop memang tidak kedengaran sama sekali. Penulis segera memindahkan video ke laptop dan mengecek. Ternyata benar volumenya sama sekali tidak kedengaran. Proses pengecekan terus dilakukan dan nampaknya semua oke-oke saja. Akhirnya, sumber masalah berhasil ditemukan. Rupanya selama merekam, kompresornya tidak dihidupkan. Pengalaman berharga ini mudah-mudahan membuat penulis lebih termotivasi menghasilkan video pembelajaran yang lebih kreatif. Semoga.