PENGUATAN KEPROFESIONAL GURU BAHASA INDONESIA

Agar Guru Bahasa Indonesia Samakin Paham Pembelajaran Berbasis Teks

Pendidikan | Minggu, 25 Oktober 2015 - 00:10 WIB

Agar Guru Bahasa Indonesia Samakin Paham Pembelajaran Berbasis Teks
Para guru bahasa Indonesia di Bengkalis terlihat antusias mengikuti acara Penguatan Keprofesionalan Guru Bahasa Indonesia Se-Kabupaten Bengkalis di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkalis, Sabtu (24/10/2015). (BALAI BAHASA RIAU FOR RIAUPOS.CO)

Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Drs Agus Sri Danardana MHum menjelaskan, kegiatan  ini merupakan  program lembaganya dalam menyosialisasikan pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks untuk persiapan penerapan Kurikulum 2013. 

“Bengkalis adalah kabupaten/kota kedelapan penyelenggaraan kegiatan ini setelah sebelumnya diadakan di Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Indragiri Hulu, Pelalawan, dan Siak,” jelas lelaki yang juga produktif dalam menulis tentang kebahasaan dan kesusasteran di media massa ini.

Baca Juga :Balai Bahasa Provinsi Riau Ingin Terus Berkolaborasi

Setelah di Bengkalis, ujarnya,  kegiatan serupa juga akan diadakan di  Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, dan Kuantan Singingi.  Danardana berharap para guru yang mengikuti kegiatan ini benar-benar serius mengikutinya karena implementasinya nanti disampaikan kepada siswa-siswinya di sekolah.

Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Di bagian lain, Danardana menjelaskan bahwa bahasa Indonesia kini sudah mulai dihargai sebagai bahasa penyampai di sekolah-sekolah, terutama sekolah bertaraf internasiolan (SBI) yang selama ini memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.

“Pemerintah sudah mewajibkan semua sekolah menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya. Memang masih ada SBI yang melanggar, tapi secara umum semuanya patuh. Menurut saya ini penting karena siapa lagi yang akan menghargai bahasa kita kalau tidak kita sendiri. Semoga bahasa Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ungkap mantan Kepala Kantor Bahasa Lampung tersebut.

Untuk itu, Danardana berhadap para peserta mengikuti acara ini dengan serius karena pembelajaran berbasis teks ini memang memerlukan keseriusan dalam memahaminya agar siswa-siswa di sekolah juga memahaminya.

Laporan: Anju Mahendra

Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook