Baiginot berharap, dengan adanya kegiatan ini, guru-guru bahasa Indonesia tingkat SLTP dan SLTA bisa lebih memahami kurikulum yang berbasis teks tersebut yang nantinya akan diajarkan ke para siswanya. Sebab selama ini, bahasa Indonesia ternyata menjadi momok menakutkan bagi siswa. Buktinya dalam ujian nasional, nilai bahasa Indonesia banyak yang rendah dibanding mata pelajaran lainnya.
Di bagian lain, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Drs Agus Sri Danardana MHum menjelaskan, acara ini adalah salah satu program utama lembaga yang dipimpinnya dalam rangka sosialisasi pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks untuk persiapan penerapan Kurikulum 2013. Siak adalah kabupaten/kota keenam penyelenggaraan kegiatan ini setelah sebelumnya diadakan di Pekanbaru, Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hilir, dan Indragiri Hulu.
“Setelah di Siak ini, kami juga akan mengadakan di Bengkalis, Kepulauan Meranti, Rokan Hilir, dan Kuantan Singingi,” ujar Danardana.
Danardana berharap para guru yang mengikuti kegiatan ini benar-benar serius mengikutinya karena implementasinya nanti disampaikan kepada siswa-siswinya di sekolah. “ Jika salah dalam memahami, bukan tidak mungkin nanti pemahaman ke siswanya juga berbeda. Semoga acara ini berguna bagi guru-guru bahasa Indonsia yang mengikutinya,” jelas penulis buku Anomali Bahasa dan Pelangi Sastra ini mengakhiri.
Laporan: Anju Mahendra
Editor: Yudi Waldi