FWH: Masih Ada Pungli di Dunia Pendidikan

Pendidikan | Rabu, 02 Mei 2018 - 10:45 WIB

KOTA(RIAUPOS.CO) - Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru diingatkan untuk tidak sekadar mengadakan acara seremonial semata. Akan tetapi, Hardiknas harus dijadikan sebagai momentum untuk kebangkitan dunia pendidikan Pekanbaru di tingkat nasional.

Hal ini disampaikan anggota DPRD Kota Pekanbaru Fikri Wahyudi Hamdani (FWH) kepada Riau Pos, Selasa (1/5). Menurutnya, pembenahan dan peningkatan mutu pendidikan memang harus dimaksimalkan dalam rangka menciptakan generasi yang pintar, cerdas dan mampu bersaing.

Baca Juga :KTB Kembali Hadirkan Aksi Sosial Nyata

"Tidak hanya di tingkat lokal dan provinsi, tetapi juga skala nasional serta internasional," katanya.

FWH mengaku masih mendapatkan keluhan dari masyarakat tentang biaya pendidikan yang mahal, pungutan liar (pungli), serta iuran yang membebankan wali murid. “Ini semestinya harus diperhatikan sesuai dengan program Pemko yang sangat peduli dengan pendidikan dalam menciptakan SDM yang andal, dan religi ,” kata politisi NasDem ini.

Disebutkannya, dalam menciptakan generasi SDM yang bermartabat dan mampu menjadi penerus bangsa itu, tidak hanya dari sektor infrastruktur saja yang diperhatikan, akan tetapi kualitas tenaga pengajar, serta gaji nya pun harus menjadi pertimbangan untuk disesuaikan dengan kondisi ekonomi saat ini.

Selain itu juga, fasilitas pendidikan di seluruh sekolah harus me­rata. Sehingga tidak ada lagi yang namanya kesenjangan, dan tidak ada lagi yang namanya sekolah favorit atau nonfavorit.

“Semua sekolah khususnya yang menjadi tanggungjawab pemko sama-sama bagus semuanya, agar generasi yang dihasilkan dari sekolah itu teruji di tengah-tengah masyarakat,” paparnya.

“Maka itu, saya minta peringatan Hardiknas ini jangan hanya seremonial saja, mubazir. Apalagi kami-pemko menganggarkan cukup besar dana APBD untuk sektor pendidikan, maka harus dimaksimalkan,” sebut FWH.

Saat ini juga, ditegaskan FWH, masih ada sekolah-sekolah yang perlu perhatian untuk perbaikan di segala aspeknya. Ada sekolah di pinggiran kota yang bangunan tidak layak, ada saat hujan kebanjiran, ada kondisi jalan ke sekolahnya hancur.

“Ini harus didata dan diperbaiki segera. Karena bagaimana bisa menciptakan SDM yang andal, jika bangunannya saja tidak representatif, atau sekolahnya kebanjiran dan tidak nyaman untuk proses belajar mengajar,” paparnya.

Selain itu, FWH juga berharap jangan ada lagi anak putus sekolah, apalagi karena tidak biaya. “Kami tidak mau mendengar ini. Kan sudah ada juga program pusat dengan dana BOS -nya, ini harus jelas peruntukannya,” tambahnya.(gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook