Ngeri... Enam Perempuan Tewas di Teluk Meranti

Pelalawan | Senin, 14 Februari 2022 - 08:49 WIB

Ngeri... Enam Perempuan Tewas di Teluk Meranti
Para nelayan dan tim gabungan melakukan upaya pencarian korban tenggelam perahu yang karam di perairan Sungai Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, Ahad (13/2/2002). (DOK RIAUPOS.CO)

Atas kejadian tersebut, sambung Ronny, kedua saksi pun memberikan laporan kepada pihak kecamatan dan Polsek Teluk Meranti yang langsung menghubungi Pol Airud Polres Pelalawan. Setelah tiba, tim bersama warga tempatan langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pencarian seluruh korban yang tenggelam.

"Dan tak berselang lama, tim berhasil menemukan tujuh penumpang yang selamat. Sedangkan enam penumpang lainnya, berhasil ditemukan sekitar pukul 18.00 dalam kondisi tidak bernyawa," ujarnya seraya menyebutkan unit Reskrim Polsek Teluk Meranti masih mendalami penanganan perkara tersebut.


Adapun identitas penumpang yang selamat, lanjut Kasat Pol Airud, yakni Nofriadi alias Imoi (27) yang merupakan warga Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti. Sedangkan enam penumpang lainnya yang selamat, yakni Butet Lase (11), Nius Lase (10), Novi Lase (2,5), Eko Pangabean (58), Teti Zega (25), Ina Elsa (25). Mereka merupakan warga seberang Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti yang tidak memiliki identitas seperti KTP dan KK.

"Sementara itu, enam penumpang yang meninggal dunia yakni Jerni Harefa (19), yang tercatat sebagai warga pondok papan Desa Bandar Tinggi Kecamatan Bilah Hulu Kabupaten Labuhanbatu, Sumut. Kemudian, korban atas nama Cika Harefa (6), Menia Harefa alias Ina Rido (45), Imelda Harefa (12), Nurul Gulo (34), dan Yanima Zebua (37). Seluruh korban meninggal dunia berjenis kelamin perempuan yang tinggal di Desa Seberang Teluk Meranti yang mayoritas tidak memiliki identitas pengenal," ujarnya.

Ombak Laut Normal
Kantor Kesyahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Dumai menyatakan, ombak laut di perairan Dumai sekitar dinyatakan masih normal, namun pengguna jasa diminta tetap waspada dan memantau cuaca ketika berlayar.

Kasi Keselamatan Berlayar KSOP Kota Dumai Capt Andri Muhamad Setiawan menyebutkan, informasi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika bahwa kondisi gelombang laut di perairan Dumai dan sekitarnya masih di ketinggian normal, yaitu 1 hingga 2 meter.

"Edaran peringatan waspada sudah kita keluarkan sebulan lalu, dan pemantauan terakhir gelombang laut di perairan Dumai sekitarnya masih normal, dan pengguna jasa tetap harus waspada," kata Andri, Sabtu (12/2).

Disebutkan, meski cuaca di laut masih wajar, KSOP tetap menekankan pada pengguna jasa dan pihak yang berkepentingan di pelabuhan setempat agar mengutamakan keselamatan pelayaran dan senantiasa memantau iklim perairan.

Selain itu, kepada seluruh nakhoda dan operator kapal yang akan berlayar diingatkan juga agar senantiasa mengantisipasi keadaan cuaca buruk di perairan serta tidak memaksakan diri berlayar.

"Perhatikan perkiraan cuaca saat akan berlayar dan patuhi semua aturan yang ada mulai dari kelengkapan keselamatan berlayar hingga surat pelayaran agar tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat berlayar," kata Andri.

Sejauh ini, KSOP terus melayani permohonan izin persetujuan berlayar dan memberi peringatan dini jika mendapati iklim buruk di perairan agar segera diantisipasi dengan mencari tempat sandaran terdekat.(amn/mx12/rpg/ted)


Laporan: M AMIN AMRAN (Teluk Meranti)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook