PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Ahad (15/9) menyatakan polusi asap dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat jarak pandang Kabupaten Pelalawan hanya 800 meter.
Penurunan jarak pandang tidak hanya dari kebakaran yang terjadi di daerah tersebut. Akan tetapi dari berbagai wilayah Sumatera lainnya, ada 715 titik dengan level konfiden 50 persen. Terbanyak berada di Sumsel 353 titik, Jambi 235 titik, sementara Riau ada 44 titik.
"Yang sebarannya ada di Pelalawan 13 titik, Rohil 17 titik, Kampar lima titik, Inhu empat titik, Inhil tiga titik dan Dumai dua titik," ungkap Kasi Data dan Informasi Marjuki.
Di wilayah Pekanbaru dan Rengat, kata dia, jarak pandang terpantau pagi ini seribu meter atau satu kilometer. Dibanding ketiganya, Kota Dumai lebih tinggi dengan jarak pandang tiga km.
Asap yang menyelimuti sejumlah wilayah Riau, salah satunya di Pekanbaru itu membuat jarak pandang menurun disebabkan adanya kekaburan udara. Yang mana, terdapat partikel-partikel kering seperti asap maupun kekaburab udara (haze).
"Pada pagi hari cuaca di Riau dalam kondisi cerah berawan yang berlangsung hingga malam hari," ujar dia.
Potensi terjadinya hujan ringan yang sifatnya lokal diperkirakan bakal terjadi di wilayah Kota Dumai, Bengkalis dan Rohil. Kendati demikian, BMKG tetap meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penurunan kualitas udara hingga jarak pandang.
"Akibat adanya peningkatan polusi udara yang berasal dari Karhutla," sambungnya.
Untuk suhu udara di Riau sendiri pada Kisaran 23 hingga 33 derajat celcius dengan kelembapan udara pada 45 sampai 98 persen. Sedangkan angin berhembus dari arah barat ke barat daya dengan kecepatan 10-20 kilometer per jam.
"Sementara Riau dengan level konfiden di atas 70 persen ada 34 persen. Tersebar di Rohil 14 titik, Pelalawan sembilan titik, Inhil dua titik, Inhu tiga titik, Dumai dua titik, Kampar 4 titik," pungkasnya. (*1)
Laporan : *1/Muslim Nurdin/Pekanbaru
Editor. : Rindra Yasin