TELUK MERANTI (RIAUPOS.CO) -SATU unit perahu kayu membawa penumpang tenggelam di perairan Sungai Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Ahad (13/2) siang sekitar pukul 13.30 WIB. Perahu tersebut membawa 13 penumpang yang mayoritas wanita dan anak-anak.
Belum diketahui penyebab pasti perahu tersebut tenggelam. Namun kuat dugaan, perahu tersebut karam akibat melebihi kapasitas atau sarat muatan. Informasi yang berhasil dirangkum Riau Pos dari pihak Kecamatan Teluk Meranti menyebutkan, penumpang perahu terdiri dari satu pengemudi, lima anak-anak dan 8 dewasa yang mayoritas wanita.
"Ya, ada sebanyak enam orang korban meninggal. Sedangkan yang selamat ada tujuh orang," ujar Camat Teluk Meranti Zakirman, kepada Riau Pos, Ahad (13/2) malam melalui selulernya.
Diungkapkannya, korban merupakan pekerja kebun karet yang berada di seberang Teluk Meranti. Sedangkan posisi pompong karam, berjarak 300 meter dari daratan di seberang pasar dan dermaga Teluk Meranti.
"Tim gabungan telah berhasil mengevakuasi seluruh korban. Baik yang selamat maupun yang meninggal. Dari enam korban meninggal, dua di antaranya anak perempuan. Sedangkan empat korban lainnya ibu-ibu," paparnya.
Dikatakan Zakirman, berdasarkan keterangan penumpang yang selamat, mereka merupakan istri dan anak pekerja penyadap getah kebun karet perusahaan di seberang Teluk Meranti.
Ibu-ibu ini bergerak meninggalkan tempat mereka tinggal menggunakan perahu kayu bermesin robin, menuju pasar Teluk Meranti yang buka setiap Ahad, untuk berbelanja keperluan hidup sehari-hari.
Dikatakan Zakirman, dari pengakuan korban selamat, perahu itu karam karena ada penumpang yang pindah tempat dari depan ke belakang. Alhasil, perahu menjadi oleng atau tak seimbang.
"Sehingga akhirnya perahu itu terbalik dan seluruh penumpang tenggelam. Dan saat kejadian, ada sejumlah nelayan yang melihat perahu itu karam dan tenggelam. Sehingga langsung memberikan pertolongan dengan mencari para korban," ujarnya.
Kapolres Pelalawan AKBP Guntur Muhammad Tariq SIK ketika dikonfirmasi melalui Kasat Pol Airud Polres Pelalawan AKP Ronny Reduansyah SH MH didampingi Kapolsek Teluk Meranti Iptu Rahmad Wahyudi SH membenarkan adanya perahu karam yang menelan enam korban jiwa tersebut.
"Seluruh penumpang, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia telah berhasil kami evaluasi dan dibawa ke Puskesmas Teluk Meranti. Dugaan kami sementara, perahu tersebut tenggelam akibat sarat muatan," bebernya.
Diungkapkan Ronny, kejadian nahas tersebut bermula saat perahu bermesin robin yang membawa penumpang, bergerak dari arah pasar Kecamatan Teluk Meranti menuju arah seberang Pulau Teluk Meranti, Ahad (13/2) siang sekitar pukul 13.30 WIB. Namun, baru sekitar 300 meter mengarungi Sungai Kampar, pompong tersebut tenggelam. Alhasil, pengemudi beserta seluruh penumpang tenggelam di perairan kecamatan yang terkenal dengan kedahsyatan gelombang Bono yang telah mendunia itu.
"Dan saat perahu karam, dua warga yang berprofesi sebagai nelayan, yakni Nasri alias Unyil dan Eko, melihat kejadian tersebut. Sehingga kedua saksi langsung bergerak menuju titik kapal tersebut tenggelam untuk memberikan pertolongan. Hanya saja, kedua nelayan ini tidak berhasil menemukan pengemudi dan para penumpang," sebutnya.