Anggarkan Rp5 M, Pemko Pekanbaru Dianggap Tak Serius Atasi Banjir

Pekanbaru | Kamis, 30 November 2023 - 09:43 WIB

Anggarkan Rp5 M, Pemko Pekanbaru Dianggap Tak Serius Atasi Banjir
Kendaraan bermotor melintasi Jalan Ahmad Dahlan, Kecamatan Sukajadi yang terendam banjir usai hujan deras, Selasa (28/11/2023). (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Anggaran Rp5 miliar yang dianggarkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam ABPD untuk penanggulangan banjir dinilai terlalu sedikit. Pengamat Tata Kota yang juga Ahli Planologi Universitas Riau Dr Muhammad Ikhsan, yang membidani master plan pengentasan banjir Kota Pekanbaru mengestimasi, diperlukan setidaknya Rp300 miliar.

Sesuai master plan tersebut, Dr Ikhsan memaparkan Rp300 miliar itu bisa menuntaskan masalah banjir akut Kota Pekanbaru dalam kurun waktu lima tahun. Dengan catatan, pertahun dibutuhkan minimal Rp50 miliar. Hingga anggaran Rp5 miliar sangat tidak signifikan.


”Itu (Rp5 miliar, red) sangat minim. (Estimasi) total yang ditangani wewenang sekitar Rp300 miliar. Tinggal dibagi saja per tahunnya, mau selesai berapa lama,” kata Dr Ikhsan, Rabu (29/11).

Dosen Pascasarjana Unri pada akhir 2022 pernah memperkirakan, dengan anggaran Rp50 miliar, baru bisa menuntaskan pengerukan dan pembersihan aliran utama drainase dalam kota sekitar 20-40 persen.  Dengan catatan, kata dia, harus berpatok pada master plan banjir yang sudah ada.

”Master plan kan sudah ada, tinggal implementasikan saja. Sekarang ini serius apa tidak, kalau mau serius ya harus berani. Kalau cuma Rp5-10 miliar, itu tidak serius namanya,” kata Dr Ikhsan.

Dengan penganggaran pengentasan banjir hanya Rp5 miliar, seperti sejak 2022 lalu, sudah terbukti hampir tidak ada akselerasi. Bahkan genangan air di Jalan HR Soebrantas pascahujan deras pada Selasa (28/11) lalu makin parah.

Selain anggaran harus sesuai, perencanaan juga harus jelas dan transparan. Masyarakat menurutnya harus tahu, anggaran itu kemana saja, dimana saja titik pengerjaanya. Tentu saja harus mengikuti master plan penanganan banjir yang sudah dibuat.

Dr Ikhsan kerap mengingatkan bahwa banjir ada pola dan penyebanya. Setiap saluran air dalam kota ini tidak berdiri sendiri. Kalau mau selesiakan banjir, maka harus diselelaikan seluruh jaringanya, tidak bisa sepotong-sepotong.

Pengamat ini juga mengingatkan bahwa Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun yang jabatannya cuma sampai 2024. ”Kalau mau mengentaskan banjir, maka jangan bangun-bangun yang lain, fokus saja banjir ini tuntaskan,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah mengatakan untuk penanganan banjir sudah disiapkan anggaran hingga Rp5 miliar. Anggaran tersebut meliputi perbaikan sejumlah titik seperti yang tertuang dalam masterplan penanganan banjir. Sejumlah ruas jalan yang menjadi prioritas di antaranya di Jalan HR Soebrantas atau Panam, Jalan Arifin Ahmad, dan Jalan Soekarno Hatta.

“Untuk yang di daerah Panam, kami mau kerja sama dengan Pemprov Riau untuk pengerukan. Kalau banjir yang di jalan-jalan itu banyak sedimen, ada juga karena drainasenya. Tahun depan kami fokuskan penanganan banjir ini,” ujarnya.(yls)

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, PEKANBARU









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook