"Untuk kuota Riau belum tahu, segera akan kami cari tahu. Namun untuk stok di Riau saat ini aman. Bagi ritel yang tidak menerapkan kebijakan satu harga tersebut tentu akan diberikan sanksi," tegasnya.
Pantauan Riau Pos di Hypermart Mal Ciputra Seraya Pekanbaru tampak sudah diberlakukan subsidi minyak goreng tersebut. Sejumlah pengunjung pusat perbelanjaan tampak berbondong-bondong membeli minyak goreng subsidi dari berbagai merek. Hal yang sama juga terjadi di ritel Indomaret. Minyak goreng kemasan yang dijual Rp14 ribu habis diserbu para pengunjung yang didominasi kaum ibu dalam waktu kurang dari 30 menit.
Bahkan, pihak ritel kewalahan memenuhi keperluan minyak goreng kemasan sehingga stok yang ada dalam gudang habis terjual semua. Salah seorang pengunjung pusat perbelanjaan Aci mengaku senang bisa mendapatkan produk bersubsidi tersebut karena melihat harga jual minyak goreng kemasan di pasaran saat ini sudah mencapai Rp 20 ribu per liternya dan Rp40 ribu untuk kemasan dua liter. "Senanglah bisa mendapatkan harga murah. Ya kalau bisa semuanya disubsidi sama pemerintah karena semua harga di pasaran sudah terlalu sulit dijangkau masyarakat saat ini," ujarnya.
Hal yang berbeda dirasakan oleh Mirna salah seorang pengunjung ritel. Dirinya merasa kecewa karena tidak dapat membeli minyak goreng subsidi yang sudah mulai diberlakukan oleh pemerintah di Kota Pekanbaru. "Saya sudah keliling. Semua rak minyak goreng kemasannya sudah ludes dan kosong. Yang tinggal hanya stiker promo kalau minyak goreng kemasan itu disubsidi," kata dia.
Dirinya berharap ritel yang menjual produk minyak goreng kemasan bersubsidi dapat segera menyediakan stok agar masyarakat bisa merasakan minyak goreng kemasan bersubsidi pemerintah.
Sementara itu, SVP Hypermart Mal Ciputra Seraya Pekanbaru Heri mengatakan pihaknya memang baru mendapatkan instruksi untuk mengeluarkan semua minyak goreng kemasan yang dijual di Hypermart untuk dijual kepada masyarakat dengan harga subsidi sekitar Rp14 ribu per liter. Namun, setiap pengunjung dibatasi pembelian 2 liter untuk satu orang dalam satu hari. "Kami batasi biar semuanya dapat. Karena stok kami hanya segini saja," tegasnya.
Tak hanya di pusat kota, sejumlah ritel di daerah juga mulai menerapkan minyak goreng satu harga. Ya, semua ritel di Kota Dumai mulai memberlakukan satu harga sesuai intruksi pemerintah. Putri, salah seorang petugas Alfamart mengatakan mulai Rabu (19/1) pagi toko tempatnya bekerja menjual minyak dengan harga Rp14 ribu. "Kami sudah menjual minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per liter untuk semua merek dan sudah banyak masyarakat yang datang berbelanja," ujarnya.
Wali Kota Dumai Paisal langsung mengambil langkah dalam mendukung kebijakan satu harga tersebut. Wako mengaku, telah menyimak terkait kebijakan satu harga minyak goreng dan sudah mengintruksikan dinas terkait untuk melakukan pengawasan di lapangan.
Karena sudah kebijakan pusat tentunya harus didukung, apalagi ini menyangkut dengan masyarakat dan harus dikawal dengan segera. "Tadi (kemarin, red) saya sudah instruksikan OPD (organisasi perangkat daerah) untuk mengawal kebijakan satu harga ini sampai ke tingkat kelurahaan," katanya, Rabu (19/1).
Paisal mengaku, sebelum adanya kebijakan satu harga yang telah resmi diterapkan oleh pemerintah untuk minyak goreng, Pemko Dumai bersama perusahaan serta organisasi terkait telah rutin menggelar pasar murah, terutama setelah harga minyak goreng melambung tinggi.
"Upaya sudah kami lakukan untuk menstabilkan harga minyak goreng dengan pasar murah yang menjual harga minyak goreng Rp14 ribu per liternya. Sama dengan harga kebijakan satu harga saat ini," terangnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Dumai, Hermanto mengaku, telah mendapat instruksi dari Wali Kota Dumai untuk mengawal kebijakan dari pemerintah pusat terkait satu harga untuk minyak goreng. Herman menerangkan akan membentuk tim dengan instansi terkait dalam mengawal kebijakan satu harga untuk minyak goreng semua merek yakni Rp14 ribu per liter. "Sejauh ini, sejak harga minyak goreng meroket, bersama perusahaan, Kadin dan lainnya telah menjual sekitar 100 ribu liter minyak goreng kepada masyarakat dengan harga Rp14 ribu per liter," ujarnya.
Selain Kota Duma, ritel di Rokan Hulu juga memberlakukan harga minyak goreng Rp14 ribu per liter. Informasi satu harga minyak goreng kemasan yang sebelumnya seharga Rp20.500 per liter, turun menjadi Rp14 ribu per liter dijual di sejumlah ritel tersebut viral di media sosial. Sehingga sejumlah ritel yang beroperasi di Kabupaten Rohul menjadi sasaran warga khususnya emak-emak untuk mendapatkan harga jual minyak goreng harga murah.
Namun untuk harga jual minyak goreng oleh pedagang di pasar tradisional maupun kedai harian, belum mengikuti kebijakan pemerintah. Pedagang masih menjual minyak goreng dengan harga lama yakni Rp20.500 per liter.
Pantauan Riau Pos di lapangan, Rabu (19/1) sejumlah ritel (Alfamart dan Indomaret) yang beroperasi di Pasirpengaraian, Kecamatan Rambah ramai dikunjungi masyarakat atau pelanggan untuk membeli kebutuhan rumah tangga, khususnya minyak goreng dengan harga murah Rp14 ribu per liter.
Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Pasirpengaraian saat ditemui Riau Pos, mengaku mendukung kebijakan pemerintah ini. Pasalnya, kebijakan harga minyak goreng dengan harga khusus ini, sangat membantu masyarakat khususnya pedagang maupun IRT yang selama ini mengeluhkan tingginya harga jual minyak goreng di pasaran.
"Kami dapat informasi dari media cetak dan medsos, pemerintah pusat menetapkan hari ini (kemarin, red) harga jual minyak goreng di ritel Rp14 ribu per liter," ujarnya.
Dia mengaku, untuk pembelian minyak goreng di ritel yang ada di Pasirpengaraian dibatasi hanya untuk 2 liter per hari. Namun harga jual minyak goreng di kedai harian atau warung maupun di pasar tradisional masih memberlakukan harga lama yakni Rp20.500 per liter. "Kita berharap harga jual minyak goreng tetap stabil seharga Rp14 ribu per liter, dan tidak naik ke depannya," harapnya.
Sementara itu, Heri, salah seorang petugas ritel Alfamart yang beroperasi di ruas jalan Diponegoro Pasirpengaraian menyebutkan, harga jual minyak goreng di tempat ia bekerja telah mengikuti harga jual yang telah ditetapkan pemerintah yakni Rp14 ribu per liter.
Dia mengaku tidak bisa memastikan total jumlah minyak goreng kemasan 1 liter maupun 2 liter yang terjual kemarin karena banyak masyarakat yang datang dan rela antre. "Tidak terhitung jumlahnya (minyak goreng kemasan 1 liter maupun 2 liter, red) yang telah dibeli masyarakat. Harga jual minyak goreng di ritel disesuaikan dengan kebijakan pemerintah yakni Rp14 ribu per liter," jelasnya.
Untuk mencegah penimbunan dan memborong stok minyak besar-besaran, katanya, pelanggan dibatasi pembelian minyak goreng maksimal 2 liter. Namun dirinya tidak tahu sampai kapan pemberlakuan harga jual minyak goreng satu harga se Indonesia tersebut.
Sementara itu, Reni, salah seorang pegawai toserba di Pasirpengaraian saat dikonfirmasi Riau Pos, Rabu (19/1) mengaku harga jual minyak goreng kemasan yang dijual di tokonya masih memberlakukan harga lama yakni Rp20.500 per liter. Meski dirinya mengetahui adanya harga khusus minyak goreng Rp14 ribu per liter yang ditetapkan pemerintah.
Sebab, kalau disesuikan dengan harga jual di ritel, jelas pedagang kecil tidak ada keuntungan karena modal pembelian minyak goreng cukup tinggi. "Kami akan habiskan stok minyak goreng yang ada dengan masih harga lama," tuturnya.(egp/sol/ayi/mx12/epp/das)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru