Hasil Evaluasi 22 PTP di Pemko Pekanbaru Belum Diumumkan

Pekanbaru | Kamis, 29 September 2022 - 09:50 WIB

Hasil Evaluasi 22 PTP di Pemko Pekanbaru Belum Diumumkan
MUFLIHUN (RPG)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Proses evaluasi terhadap 22 orang  Pimpinan Tinggi Pratama (PTP) jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah usai. Masyarakat diminta bersabar menunggu hasil evaluasi tersebut diumumkan.

Para pejabat yang dievaluasi mulai dari Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru hingga 21 orang kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Evaluasi dilakukan oleh panitia seleksi (pansel).


"Ditunggu ya (hasil evaluasi, red), sabar dulu," kata Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP kepada wartawan, Rabu (28/9) soal hasil evaluasi tersebut.

Menurutnya, rangkaian evaluasi masih berproses. Mereka yang menjalani evaluasi telah mengikuti rangkaian evaluasi dari awal September ini.

Muflihun sebelumnya mengungkapkan, dia  masih menanti laporan Pansel terkait hasil evaluasi terhadap para pejabat tinggi pratama atau PTP di lingkungan Pemko Pekanbaru yang sudah tuntas.

"Evaluasi sudah kami laksanakan kemarin, hasil masih sama Pansel. Belum ada laporan, saya masih menunggu laporan," kata Muflihun, Rabu (21/9) pekan lalu.

Mayoritas penjabat eselon II ikut dalam evaluasi tersebut. Namun ada juga pejabat yang tidak ikut dalam evaluasi tersebut. Mulfihun mengakui bahwa evaluasi terhadap para penjabat eselon II di lingkungan pemerintah kota guna memaksimalkan kinerja pemerintah kota.

Dirinya menegaskan bahwa rangkaian evaluasi ini bukan berdasarkan emosi. Namun murni untuk mencari posisi yang tepat bagi para pejabat eselon II di lingkungan pemerintah kota.

"Saya mengevaluasi ini tidak ada unsur emosi, unsur ketidaksukaan. Saya murni evaluasi itu mencocokkan kemampuan masing-masing," tegasnya.

Muflihun mengaku, eva­luasi ini digelar untuk melihat kemampuan dari masing-masing penjabat. Adanya evaluasi ini tentu mempermudah proses penempatan para penjabat sesuai dengan kemampuan dan keilmuannya.

Dirinya mencontohkan penjabat yang punya kemampuan di bidang pertanian tentu ditempatkan sebagai penjabat pertanian. Mereka yang menguasai bidang kesehatan tentu ditempatkan sebagai penjabat di sektor kesehatan.

"Semua itu perlu kami cocokkan, agar kinerja pemerintah kota bisa lebih baik, apalagi banyak permasalahan kota yang harus kami tuntaskan," tutupnya.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook