PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pimpinan DPRD Pekanbaru Ir Nofrizal MM menegaskan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima draf KUA PPAS, baik untuk RAPBD Perubahan 2022, maupun RAPBD 2023.
"Sepertinya belum (dikirim, red)," kata Nofrizal kepada wartawan, Ahad (28/8).
Penyerahan draf ini tentu molor dari jadwal yang ditentukan. Molornya waktu penyerahan draf KUA PPAS tersebut, menimbulkan pertanyaan apakah DPRD Pekanbaru dan TAPD Pemko bisa mengesahkan APBD Perubahan 2022 sesuai tepat waktu dan aturan, yakni 30 September 2022.
"Kalau sudah dikirim, kami pasti langsung membahasnya, dan kami kebut," jawab Nofrizal.
Soal nilai anggaran, Nofrizal mengatakan DPRD Pekanbaru belum tahu pasti berapa nilai APBD Perubahan 2022. Apakah bertambah atau malah sebaliknya. Seperti diketahui, nilai APBD murni 2022 sebesar Rp2,560 triliun.
Hanya saja, sebut Nofrizal, dari laporan PAD yang diterima DPRD Pekanbaru, sejak awal tahun PAD Kota Pekanbaru terus meningkat. Sehingga ia berharap nilai anggaran bertambah.
Sementara untuk draf R-APBD 2023, Sekko Pekanbaru HM Jamil memperkirakan, nilainya hampir sama dengan APBD 2022. "Estimasinya,kami hitung lebih kurang sama dengan APBD tahun 2022," ungkapnya.
Untuk diketahui, mengenai penyerahan draf RAPBD ini, DPRD sudah beberapa kali meminta dan Pemko Pekanbaru selalu mengundurkan waktu penyerahannya karena alasan tertentu.
Terakhir Pemko Pekanbaru berjanji mengirimkan draf KUA PPAS tersebut pada Jumat (26/8) lalu. Namun akhirnya batal.
Hal ini diakui oleh Plt Sekretaris DPRD Pekanbaru Maisisco SSos MSi. Ia menyebutkan, mundurnya waktu penyerahan draf KUA PPAS karena di beberapa OPD masih terjadi tarik ulur soal anggaran.
"Jumat (26/8) tak jadi (dikirim, red). Info terakhir, pemko akan mengirimkan pada Senin (29/82) ke DPRD," kata Maisisco.(yls)
Laporan AGUSTIAR, Kota
