PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mulai melakukan normalisasi drainase di Jalan HR Soebrantas, Sabtu (27/8). Normalisasi dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya genangan di jalan tersebut saat hujan turun.
Seperti diketahui, Jalan HR Soebrantas menjadi salah satu ruas jalan langganan banjir. Ada beberapa titik banjir di jalan lintas ini apabila hujan lebat turun.
Pantauan Riau Pos, Sabtu (27/8), tampak puluhan petugas pasukan kuning dibantu anggota TNI melakukan pengerukan drainase. Juga ada dua unit mobil sampah milik dinas terkait yang digunakan untuk mengangkut sampah berupa kayu, lumpur, serta batu yang banyak didapati. Terlihat juga ratusan paku berkarat serta hewan-hewan seperti kecoa, lipan dan ular keluar dari dalam drainase yang sudah padat dengan lumpur dan sampah plastik. Bahkan, sejumlah kabel yang ditanam di dalam drainase juga terlihat keluar. Keberadaan kabel di dalam drainase ini menjadi salah satu penyebab penumpukan sampah plastik.
Koordinator Umum Normalisasi Drainase Mayor Arm Luud Guntono kepada Riau Pos menjelaskan, kegiatan pengerukan sedimen drainase dan parit besar di Jalan HR Soebrantas ini sebagai tindak lanjut langkah survei yang dilakukan oleh Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution bersama dirinya sebagai Danramil 02/Kota Pekanbaru pada Selasa (23/8) lalu usai melakukan peninjauan terhadap lokasi normalisasi drainase dan parit di Jalan HR Soebrantas.
Meskipun baru dilakukan secara menual, kegiatan pengerukan ini dibantu sebanyak 11 anggota dari TNI Kodim 0301 Pekanbaru langsung turun tangan melakukan normalisasi drainase di Jalan HR Soebrantas dan juga dibantu oleh puluhan petugas pasukan kuning berserta dua mobil pengangkut sampah dari Dinas PUPR Kota Pekanbaru.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menormalisasi drainase agar tidak ada lagi banjir ataupun sampah yang menumpuk dalam parit di Pekanbaru ini sehingga Pekanbaru menjadi bersih dan bebas dari banjir," ucapnya.
Lanjut Mayor Arm Luud, dalam survei yang dilakukan beberapa hari lalu terdapat sebanyak 25 titik lokasi pengerukan yang dilakukan. Namun melihat situasi di lapangan. Dirinya menilai ada lebih dari 25 titik lokasi yang harus dilakukan pembersihan secara menyeluruh.
Pasalnya, saat melakukan pembersihan di salah satu titik drainase yang ada di seberang Puskesmas Rawat Jalan Sidomulyo tampak aliran air yang ada di dalam drainase tidak dapat mengalir karena drainase sudah dipenuhi dengan tanah padat yang juga disertai sampah plastik dan kayu bekas keranjang buah.
"Kami lakukan pengerjaan sepanjang 500 meter. Dan pengerjaan ini tetap akan kami lanjutkan sampai tidak ada lagi penumpukan sampah dalam parit," katanya.
Tak hanya itu, dirinya juga menyayangkan masih ada jembatan penghubung antara jalan dan drainase yang sengaja dibuat tidak standar, sehingga menyebabkan aliran air yang ada di dalam tidak mengalir dan malah menjadi lokasi penumpukan sampah.
"Kami tidak mengejar kuantitas tapi kualitas. Tujuan kami turun ini untuk membantu pemerintah daerah mengatasi masalah banjir ataupun sampah," tegasnya.(ayi)