PEKANBARU

Dua Ponpes di Pebatuan Terendam

Pekanbaru | Senin, 29 Maret 2021 - 10:44 WIB

Dua Ponpes di Pebatuan Terendam
Perumahan warga di depan Ponpes Darul Al Ikhwan, Kelurahan Pebatuan ikut menjadi korban banjir, Sabtu (27/3/2021). Kondisi ini disebabkan akibat tidak berfungsinya drainase dengan baik. (WARGA FOR RIAUPOS.CO)

KULIM (RIAUPOS.CO) -- Dampak dari tingginya curah hujan, Sabtu (27/3) lalu mengakibatkan dua pondok pesantren (ponpes) di Jalan Pesantren Kelurahan Pebatuan, Kecamatan Kulim, dan ratusan rumah warga di Pebatuan terendam banjir. Dua ponpes yang terendam banjir itu adalah Ponpes Al Ikhwan dan Pondok Pesantren Al Munawar.

Kepala Pondok Pesantren Al Ikhwan H Irwan Suanto Lc MPd menyampaikan, terendamnya ponpes  akibat hujan lebat sejak pukul 03.00 - 09.00 WIB, Sabtu lalu. Bahkan hingga sore hujan rintik masih turun.


Dia menduga, banjir ini terjadi disebabkan drainase yang berada di Jalan Pesantren Kelurahan Pebatuan, ini terlalu kecil dan banyak tersumbat. Sehingga arus air yang berasal dari 7 RW tidak tertampung lagi.

"Air masuk ke asrama putri. Padahal asrama putri ini sudah ditinggikan. Tapi karena debit air yang begitu besar, mengakibatkan air terus masuk," terangnya kepada wartawan, Ahad (28/3).

Sementara Ponpes Al Munawar, tambah Irwan, air menggenangi kampus 3. "Makanya kami ambil kebijakan, seluruh aktivitas belajar mengajar dihentikan sementara waktu," katanya.

Sementara untuk ratusan rumah yang ukut terendam air, disampaikan Ketua Forum RT/RW Kecamatan Kulim Zulfikri SH, bersama beberapa RW di lingkungan Kelurahan Pebatuan langsung turun ke lokasi banjir. Dalam musibah ini, tidak ada korban jiwa. Namun beberapa harta benda warga, ada yang terendam air.

"Ada ratusan rumah yang mengalami kebanjiran. Ini terjadi karena tidak adanya drainase permanen di Jalan Pesantren, sehingga air hanya berputar-putar di rumah warga saja," terang Zulfikri.

Dijelaskannya lagi, sebenarnya kondisi ini sudah lama dikeluhkan warga kepada pemerintah, namun respon pemerintah beberapa waktu lalu, Dinas PUPR Pekanbaru sudah melakukan pengerukan drainase di Jalan Pesantren. Namun karena hanya pengerukan, sifatnya sementara. Seharusnya dibangun drainase permanen, agar aliran air hujan bisa terarah, jika debitnya tinggi.

"Sudah bertahun-tahun masyarakat menderita akibat banjir," ungkapnya.

Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Riau Dapil Pekanbaru Parisman Ikhwan yang sempat menggelar reses di wilayah Pebatuan itu, dan juga sempat mendengarkan keluhan warga soal banjir itu, menegaskan, ini harus menjadi perhatian Pemko. Bila perlu ajak provinsi untuk mengatasi bersama.

"Saat kami hearing dengan Dinas PUPR Pekanbaru, ternyata masterplan banjir baru akan dibuat dan katanya selesai 2022. Artinya selama ini Pemko mengatasi banjir tanpa ada perencanaan yang matang, makanya banjir di Pekanbaru tak pernah selesai," sebut Parisman.

Dijelaskan politisi Partai Golkar ini, tanpa ada masterplan banjir, dipastikan pemerintah pusat tidak akan mau mengucurkan bantuan dana. "Sekarang kan sudah ada tu, tolong dimaksimalkan," sarannya.

Dia memastikan dengan banyaknya daerah yang terendam banjir hari ini, Dinas PUPR sudah turun ke lapangan. Namun jangan hanya seremonial saja. Tapi action, melakukan pengerukan parit yang tersumbat saat ini, dan lainnya.

Dia juga  minta, supaya dinas jangan hanya menunggu proyek berjalan, baru kerja. "Karena Dinas kan punya dana OP. Dengan kondisi begini segera turunkan alat berat, pasukan kuning dan sebagainya. Paling tidak untuk penanganan awal. Jangan nunggu dana dulu baru kerja," pintanya.(yls)

Laporan: AGUSTIAR (Kulim)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook