JAKARTA (RIAUOS.CO) -- Gelaran debat capres-cawapres 2024 tahap pertama, telah rampung diselenggarakan pada Selasa (12/12) lalu, dengan tema tentang Hukum, HAM, pemerintahan, pemberantasan korupsi, dan penguatan demokrasi.
Pada debat yang berlangsung di kantor KPU itu, ketiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo, menyampaikan visi misi masing- masing dan saling beradu argument satu sama lain.
Selanjutnya, mereka akan kembali dipertemukan dalam kegiatan serupa, hingga empat kali tahapan pada jadwal yang sudah ditentukan.
Adapun debat capres-cawapres 2024 tahap kedua, dijadwalkan digelar pada Jumat, 22 Desember 2023 mendatang, dengan mengusung tema Isu tentang pertahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional.
Meski waktu dan tema sudah disiapkan, namun KPU masih belum mengemukakan di mana lokasi debat capres-cawapres 2024 tahap kedua akan digelar.
Diketahui, pada debat kedua nanti, bukan para capres yang akan maju, melainkan para cawapres yang unjuk gigi dengan gagasan mereka masing-masing.
Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD akan bertemu dalam satu panggung.
Mahfud MD yang saat ini masih menjabat sebagai Menkopolhukam sekaligus wakil dari Ganjar Pranowo, mengungkapkan bahwa dirinya belum dan bahkan tidak menyiapkan apapun untuk debat yang akan tiba pada pekan depan itu.
"Saya enggak mau menyiapkan apa-apa. Pokoknya saya mau datang," kata Mahfud, dilansir dari Antaranews, Jumat (15/12).
Lebih lanjut, usai debat kedua, akan dilanjutkan dengan debat ketiga, keempat dan debat kelima menjelang pilpres 2024 pada 14 Februari nanti.
Berikut ini jadwal debat capres-cawapres 2024 selanjutnya:
- Debat ketiga, 7 Januari 2024: Isu tentang Ekonomi (kerakyatan dan digital), kesejahteraan sosial, investasi, perdagangan, pajak (digital), keuangan, pengelolaan APBN.
- Debat keempat, 21 Januari 2024: Isu tentang energi, SDA, SMN, pajak karbon, lingkungan hidup dan agraria, serta masyarakat adat.
- Debat kelima, 4 Februari 2024: Isu tentang Teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan (post-Covid Society), dan ketenagakerjaan.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi