PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru terus meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi KB. Guna mendukung hal tersebut, kini Disdalduk KB Pekanbaru telah memiliki gudang baru untuk penyimpanan alat kontrasepsi yang berada di kawasan Kompleks Perkantoran Wali Kota Pekanbaru di Tenayan Raya.
Menurut Kepala Disdalduk KB Pekanbaru Muhammad Amin, keberadaan gudang alat kontrasepsi ini telah didukung serta diresmikan langsung Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP pada 4 Desember 2023 lalu. Peresmian dilakukan dengan penandatanganan plakat dan disaksikan ibu-ibu kader posyandu saat kegiatan di Alam Mayang, belum lama ini.
Dijelaskan Amin, gudang alat kontrasepsi tersebut menggunakan anggaran dari Dana Alokasi Khusus (DAK). ”Semua kegiatan kita fokuskan di Kompleks Perkantoran Tenayan Raya, makanya gudang alat kontrasepsi pun berada di sana. Jadi sudah tidak ada lagi pegawai Disdalduk KB yang bertugas di kantor lama. Karena, kantor lama sudah ditempati Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu, red),” katanya.
Lanjut Amin, saat ini Disdalduk KB Pekanbaru memiliki empat jenis alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi ini paling banyak digunakan pasangan suami istri. Keempat alat kontrasepsi tersebut antara lain, kondom, implan, Intra Uterine Device (IUD), dan Metode Operasi Wanita (MOW).
”Alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu kondom,” ungkapnya.
Khusus untuk MOW, banyak digunakan ibu usai persalinan. Sedangkan kontrasepsi jenis IUD masih rendah. ”Karena memang targetnya juga rendah. Tahun ini, BKKBN hanya menargetkan 10 orang laki-laki dan itu sudah tercapai,” terangnya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar ikut program KB gratis yang digelar setiap bulannya di pusak kesehatan masyarakat atau bidan terdekat dengan tempat tinggalnya, karena dengan menggunakan kontrasepsi masyarakat bisa membatasi dan mengatur jarak kelahiran anak.
”Program KB ini banyak manfaatnya yaitu bisa menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak kelahiran mengurangi risiko kematian bayi,” ujarnya.(ayi)