PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Keseriusan warga Kelurahan Tuah Madani, Kecamatan Tampan menjaga lingkungan dari tumpukan sampah mulai diwujudkan dengan pembuatan lubang biopori.
Kawasan rawan banjir ini membuat sebanyak 20 lubang biopori bekersama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Riau, Pepelingasih Riau dan Kota Pekanbaru serta MA Cendekia Bangsa.
Lurah Tuah Madani Feri Susansto Se mengatakan, kegiatan ini sebagai langkah meminimalisir tumpukan sampah basah yang ada disetiap pemukiman masyarakat.
Pihaknya berencana menjadikan kawasan Kelurahan Tuah Madani sebagai kampung biopori ditahun 2021 ini.
"Hari ini kami masih pelatihan dulu bersama warga sekitar dengan bekerjasama dengan Kader Kampung Berseri Astra Riau Achenk atau Mirshal serta dibantu dengan Pepelingasi Riau dibawah naungan Dispora Riau. Kami menyediakan dua paralon sepanjang 5 meter,"ucapnya.
Pihaknya berharap dengan pembuatan lubang biopori ini dapat meminimalisir tumpukan sampah yang akan menyebabkan kawasan Tuah Madani banjir.
"Nanti kami akan buat juga 500 lubang biopori dan menjadikan kawasan kami ini sebagai Kampung Biopori di Kota Pekanbaru, karena daerah kami ini minim resapan air jadi inilah langkah nyata kami untuk menanggulanginya,"tuturnya.
Sementar itu, Pembina Pepelingasi Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru Mirshal yang juga sebagai Kader Penggerak Kampung Berseri Astra Riau mengatakan, dirinya hanya berupaya memotifasi masyarakat untuk membuat lubang biopori yang dapat membantu Pemerintah Kota Pekanbaru dalam penanggulangan limbah sampah rumah tangga.
Menurutnya tidak sulit untuk masyarakat yang ingin berbuat demi lingkungan sekitarnya, hanya bermodalkan bor biopori yang bisa dibeli secara online serta pipa paralaon yang telah dilubangi. Lubang biopori telah dapat membantu masyarakat mengatasi sampah dan banjir.
"Kalau antusias semua masyarakat Kota Pekanbaru seperti warga di kelurahan ini pasti persoalan sampah akan teratasi. Karena sampah pelastik sudah bisa dijual di bank sampah, sedangkan sampah basah bisa dijadikan pupuk untuk tanaman. Ini kan sudah mengurangi limbah yang kita buang ke TPA Muara Fajar,"ucapnya.
Ia berharap kegiatan pelatihan membuat lubang biopori ini tak berhenti sampai disini, namun bisa dikembangkan lagi dengan membuat minimal 10 lubang biopori disetiap lingkungan rumah warga.
Sementara itu, kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Riau, H. Boby Rachmat melalui Kepala Bidang Layanan Kepemudaan Dispora Riau Farida SE MM mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan Pepelingasi ini yang banyak membantu masyarakat dalam peduli lingkungan sekitar.
"Kami sangat mendukung kegiatan pembuatan lubang biopori ini, apalagi didukung juga dengan pemerintah setempat yang memang mengetahui seperti apa lingkungannya,"kata dia. (ayi)