Libatkan RT/RW Cari Anak Alami Tengkes

Pekanbaru | Rabu, 26 Juli 2023 - 10:02 WIB

Libatkan RT/RW Cari Anak Alami Tengkes
Ketua DPRD Pekanbaru Muhammad Sabarudi ST (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penurunan angka anak stunting atau tengkes menjadi salah satu program utama Pemko Pekanbaru di masa perpanjangan jabatan Pj Wako Muflihun. Peran RT/RW sangat diharapkan untuk membantu pencarian anak tengkes untuk diberikan penanganan khusus pemko melalui program Bapak/Bunda Asuh Atasi Stunting (BAAS).

Ketua DPRD Pekanbaru Muhammad Sabarudi ST menyampaikan bahwa, angka tengkes Kota Pekanbaru sebelumnya mencapai angka 70.000 jiwa atau 7 persen dari total jumlah penduduk di Kota Pekanbaru. Dan hari ini sudah terjadi menurun menjadi 35.000 jiwa atau sekitar 3,5 persen.


”Artinya, program dari pemerintah pusat untuk zero tengkes sukses dijalankan karena sudah terjadi pengurangan. Dan kami mengapresiasi kerja pemko yang telah dilakukan ini,” paparnya.

Untuk diketahui, program ini terlaksana karena adanya kerja sama dengan stakeholder lingkungan pemko, seperti melibatkan OPD, perusahaan, dan masyarakat sebagai bapak asuh bagi anak anak yang mengalami gizi buruk di Pekanbaru.

”Kami juga mengingatkan OPD terkait, seperti Dinas kesehatan, Dinas Sosial lebih memaksimalkan program tengkes di Pekanbaru, karena ini program nasional dan targetnya harus selesai tahun ini,” bebernya.

Disampaikan politisi PKS ini, tentu perlu kerja sama dengan RT/RW untuk mendapatkan data dan informasi, jika ada anak-anak yang menderita kekurangan gizi atau tengkes agar dapat dilaporkan kepada pihak kelurahan dan kecamatan sehingga anak-anak kita ini dapat diberikan bantuan.

”Perlu juga kedepannya data data anak penderita tengkes ini dapat di-publish, sehingga jika ada masyarakat atau perusahaan yang bisa menjadi bapak asuh bagi mereka ini dapat segera menghubunginya,” paparnya lagi.

Terhadap program pengentasan tengkes ini, Sabarudi optimis dapat selesai akhir tahun ini. ”Waktu kami melakukan rapat forkopimda beberapa bulan lalu, angka tengkes di Pekanbaru mencapai 7 persen dari jumlah penduduk, baru hanya beberapa bulan dijalankan program bapak asuh ini, sekarang sudah turun menjadi 3,5 persen, artinya ini program berjalan dan kita optimistis akhir tahun Pekanbaru bebas tengkes,” pungkasnya.

Bagaimana dengan support anggarannya? Mengenai pengganggaran tengkes di DPRD, jika memang diperlukan nantinya pihak akan masukkan anggaran dalam APBD Perubahan tahun 2023.

”Namun yang paling berperan banyak untuk menyelesaikan persoalan stunting ini tentunya dari program bapak asuh dari masyarakat,” tutur Sabarudi.(yls)

Laporan AGUSTIAR, PEKANBARU









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook