PEMKO DIMINTA SERIUS ATASI BANJIR

Hujan, Jalan Sembilang Terendam

Pekanbaru | Rabu, 24 Mei 2023 - 09:32 WIB

Hujan, Jalan Sembilang Terendam
Sejumlah kendaraan roda empat melintasi genangan air di Jalan Sudirman ujung atau Jalan Sembilang, Kecamatan Rumbai yang terendam, Selasa (23/5/2023). Genangan air ini terjadi setelah hujan deras mengguyur Kota Pekanbaru, Senin (22/5/2023)malam. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pasca diguyur hujan lebat pada Senin (22/5) malam, sejumlah ruas jalan di Kota Pekanbaru terendam. Salah satunya Jalan Sembilang atau Jalan Sudirman ujung, Kecamatan Rumbai.

Pantauan Riau Pos, Selasa (23/5) di jalan yang tak jauh dari Jembatan Siak IV itu terendam air setinggi 15 cm hingga 20 cm. Hal ini menyebabkan pengendara sepeda motor dan mobil yang melintas harus menurunkan laju kendaraannya agar air banjir tidak masuk ke dalam mesin kendaraan.


Bahkan kemacetan panjang sempat terjadi saat seorang pengendara sepeda motor yang mencoba melintasi banjir mengalami mati mesin. Sehingga ia terpaksa mendorong sepeda motornya ke tempat yang tidak terendam.

Salah seorang pengendara sepeda motor Deni Tambunan mengaku, banjir di Jalan Sembilang, Kecamatan Rumbai kerap menyulitkan pengendara sepeda motor. Pasalnya ketinggian air cukup dalam merendam jalan. Selain itu, genangan di jalan tersebut lama surut.

''Mungkin bisa dilakukan perbaikan terhadap drainase yang ada di sekitar jalan ini. Karena kalau menunggu kering bisa menghabiskan waktu beberapa hari dengan kondisi drainase yang sudah tidak berfungsi lagi. Padahal posisinya dekat dengan sungai,'' katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh pengendara mobil Andre.  Menurutnya pemerintah kota harus mencari solusi terkait genangan banjir yang masih terus terjadi di Kota Pekanbaru. Pasalnya bukan hanya Jalan Sembilang saja yang tergenang tetapi badan jalan lainnya di Kota Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau yang kerap tergenang meskipun hanya diguyur hujan sebentar namun intensitas tinggi.

''Semua aliran air di Pekanbaru ini harus dilakukan peremajaan. Karena malu kita sebagai warga Pekanbaru kepada pendatang saat diguyur hujan sebentar saja jalanan ibu kota provinsi tergenang dan malah buat kemacetan panjang dimana-mana,'' tuturnya.

Pemko Harus Serius Atasi Banjir

Pengamat Tata Kota Universitas Riau Dr Muhammad Ikhsan mengatakan, belum teratasinya masalah banjir karena Pemko Pekanbaru belum serius. Menurutnya, hal tersebut terlihat dari menempatan anggaran pengentasan banjir masih di bawah Rp30 miliar. ''Apalagi cuma Rp5 miliar atau Rp10 miliar. Maka sudah pasti Pemko Pekanbaru tidak serius,'' sebut Ikhsan, Selasa (23/5).

Dijelaskannya, idealnya, bila banjir Pekanbaru ini ingin dituntaskan dalam waktu lima tahun ke depan sesuai masterplan, diperlukan anggaran total Rp300 miliar. Maka setidaknya, butuh anggaran pertahun minimal Rp50 miliar.

''Bila cuma di bawah Rp30 miliar, bakal akan habis untuk kegiatan rutinitas seperti pembersihan drainase saja. Penyelesaian pun akan sangat lambat,'' ujarnya.

Jadi ia menyarankan pemko fokus pada masalah banjir agar dituntaskan. ''Keruk, bersihkan itu cepat. Modalnya alat berat penghancur beton, itu saja,'' katanya.

Ahli Planologi ini menilai, dari sisi penganggaran, penanganan banjir 2022 lalu seperti tidak ada perubahan alias belum efektif. Menurutnya anggaran Rp5 miliar yang dianggarkan terlalu kecil.

''Berani Rp50 miliar saja pada 2023 ini untuk pengerukan dan pembersihan aliran utama, tuntas itu, 20-40 persen. Dengan catatan serius ya. Masterplan itu sudah ada. Tak usah survei-survei lagi. Tinggal implementasikan saja,'' ulasnya.

PUPR: Saluran Air Mengalami Pedangkalan

Di sisi lain, Plt Kepala PUPR Kota Pekanbaru, Edward Riansyah menyebutkan, banyak saluran air atau drainase di Kota Pekanbaru yang terjadi pendangkalan. Untuk itu, pihaknya akan satu persatu melakukan pengerukan saluran air yang sudah mengalami pendangkalan.

''Kita selesaikan (sekitaran, red) Senapelan dulu,'' ujar Edward kepad Riau Pos, kemarin.

Lanjutnya, saluran air yang mengalami pendakalan yang kerap penyebabkan genangan diklaim cukup banyak. ''Banyak kalau titik pendangkalan (drainase, red),'' tambahnya.

Pendangkalan atau sedimen di saluran air tersebut berdampak dengan terjadinya genangan di sejumlah ruas jalan protokol di Kota Bertuah.(ayi/end/ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook