PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - DPRD Pekanbaru telah menggelar hearing bersama dengan pihak Pertamina, Pemko Pekanbaru, dan perwakilan pangkalan elpiji 3 kilogram (kg), beberapa hari lalu. Diketahui, sudah dua bulan lebih pangkalan elpiji 3 kg tidak disuplai pihak agen. Untuk itu, izin agen elpiji harus dievaluasi.
''Ini harus menjadi pelajaran dan bahan evaluasi bagi Pertamina dan Pemko. Di mana satu agen mengelola 60 pangkalan, namun ternyata diduga ada permasalahan, sehingga pasokan elpiji tak bisa didistribusikan. Padahal elpiji 3 kilogram ini sudah menjadi keperluan mendasar masyarakat,'' kata Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri SE, Kamis (23/2).
Dijelaskan lagi, data Pertamina, dengan kekuatan 22 agen elpiji di Kota Pekanbaru dan disebarkan ke 1.526 pangkalan gas, tidak seharusnya terjadi kelangkaan elpiji 3 kg di tengah masyarakat. Ditambah stok elpiji 3 kg di Pertamina disebutkan cukup dan tidak bermasalah.
''Itu artinya, ada permasalahan seperti sekarang ini. Maka agennya yang harus dievaluasi. Jangan sampai agen bermasalah, pangkalan dan masyarakat jadi susah. Tolong ini menjadi atensi Pertamina. Segera selesaikan,'' pintanya.
DPRD, sebut Azwendi sudah memberikan deadline bahwa dalam pekan depan masalah ini sudah harus bisa diselesaikan. ''Kami minta ada solusi dalam sepekan ini. Di Kota Pekanbaru kan ada 22 agen, Pertamina bisa mengambil kebijakan, seperti disilang atau sistem bantuan silang. Intinya jangan mandek seperti sekarang, kasihan masyarakat,'' tegas Azwendi.
Ke depan, dia berharap tidak ada lagi persoalan kelangkaan elpiji 3 kg. Pertamina selaku pihak yang bertanggung jawab, harus bisa mengatasinya. Apalagi sudah jelang bulan Ramadan dan Idulfitri. ''Khusus untuk 60 pangkalan ini, kita harapkan pekan ini selesai masalahnya,'' katanya.(yls)
Laporan AGUSTIAR, Kota