MINIMAL ENAM KALI

Ibu Hamil Diminta Cek Kesehatan

Pekanbaru | Jumat, 23 Desember 2022 - 11:43 WIB

Ibu Hamil Diminta Cek Kesehatan
(INTERNET)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Untuk mencegah Angka Kematian Ibu (AKI), terutama pada ibu hamil, pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi se-Indonesia melaksanakan kegiatan pencanangan gerakan nasional bumil sehat. Di Riau, kegiatan ini dipusatkan di Puskesmas Rejosari, Pekanbaru, Kamis (22/12).

Kepala Dinas Kesehatan Riau, Zainal Arifin mengatakan, pencanangan gerakan nasional bumil sehat secara serentak ini dalam rangka mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan, serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan sebagai salah satu upaya penurunan kematian ibu dan pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan.


''Gerakan bumil sehat ini sebagai penguatan pelayanan rutin, untuk meningkatkan awareness masyarakat dalam menjaga kesehatan ibu hamil juga awareness tenaga kesehatan dalam memberi pelayanan sesuai standar,'' katanya.

Gerakan bumil sehat yang dilakukan secara serentak oleh lebih dari 10.000 fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas, RS, dan fasilitas pelayanan  kesehatan swasta). Juga 1.000 tempat-tempat umum (perkantoran, sekolah, terminal, bandara, mal/pusat perbelanjaan, dan lain-lain) yang turut mendukung pelaksanaan gerakan bumil sehat. 

''Dengan dukungan seluruh kementerian/lembaga di tingkat pusat dan daerah, swasta, dunia usaha, organisasi profesi,  organisasi masyarakat, asosiasi/ komunitas pemerhati kesehatan, dan seluruh pihak yang terkait, tentunya program ini diharapkan akan berhasil,'' ujarnya.

Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan hasil review capaian indikator sasaran RPJMN bidang kesehatan yang dilakukan Bappenas, diperkirakan bahwa indikator AKI dan stunting belum mencapai target yang ditentukan.

''Target AKI di tahun 2024 mencapai 183 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH). Angka ini masih sangat jauh dari kondisi saat ini 305 per 100.000 KH, demikian juga dengan perkiraan prevalensi balita stunting di tahun 2024 dengan target 14 persen, masih jauh dari kondisi saat ini 24,4 persen. Salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada kematian ibu dan stunting adalah anemia pada ibu hamil,'' sebutnya.

Berdasarkan riset kesehatan dasar, prevalensi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan yaitu dari 37,1 persen di tahun 2013 menjadi 48,9 persen di tahun 2018. Dalam rangka percepatan penurunan AKI dan prevalensi balita stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas  pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) menjadi 6 kali seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021.

''Dari laporan rutin bulan Oktober,  pelayanan kesehatan ibu hamil 6 kali baru menjangkau 2.583.073 ibu hamil dari target 4.897.988 ibu hamil, dan lebih rendah jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan pemeriksaan Hb, yaitu 1.474.723 ibu, yang diperiksa dokter pada kunjungan ke-1 (K1) 771.936 ibu, dan yang diperiksa dokter pada kunjungan ke-5 (K5) sebanyak 543.510 ibu,'' ujarnya.

Disebutkannya, Pemprov Riau sangat mendukung upaya dari program gerakan nasional bumil sehat. Kegiatan ini melibatkan Kementerian/Lembaga di tingkat pusat dan daerah, swasta, organisasi profesi, organisasi masyarakat, serta seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil, sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan ini. 

''Dengan lokus kegiatan launching gerakan nasional bumil sehat di wilayah masing-masing untuk memberikan dukungan/motivasi kepada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali, konsumsi tablet tambah darah setiap hari selama masa kehamilan, penuhi gizi seimbang, mengikuti kelas ibu hamil dan melakukan persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan,'' sebutnya.

Pihaknya mengimbau agar kolaborasi ini tetap dapat dilanjutkan. ''Kami menghimbau gerakan bumil sehat selanjutnya dilaksanakan secara rutin setiap bulan untuk memperkuat pelayanan harian. Semoga yang dilakukan memberikan manfaat bagi kita semua, khususnya dalam rangka penurunan stunting dan pencegahan angka kematian ibu,'' sambungnya.(gem)

Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook