(RIAUPOS.CO) - DEMONSTRASI kembali digelar ratusan guru sertifikasi Kota Pekanbaru. Mereka menuntut tunjangan penghasilan pegawai (TPP) mereka tak dihapus, Senin (11/3). Dalam pertemuan saat demo, disepakati waktu dua pekan bagi Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk mencari solusi merevisi Peraturan Walikota (Perwako) No 7/2019 yang menjadi dasar penghapusan TPP guru sertifikasi.
Demonstrasi ini adalah aksi kedua yang digelar dalam dua pekan kemarin. Selasa (5/3) lalu, demo juga digelar. Para guru keberatan pada pasal 9 ayat 8 Perwako Pekanbaru nomor 7/2019 yang membuat para guru yang sudah menerima sertifikasi tak bisa mendapatkan TPP. Bukan hanya itu saja, para guru juga mempertanyakan TPP tiga bulan terakhir tahun 2018 yang tak kunjung cair.
Para guru berdemo dengan mengenakan seragam PGRI. Mereka mengenakan masker penutup wajah, dan spanduk berisi tuntutan yang diminta kepada Pemko Pekanbaru.
‘’Uang sertifikasi didapat melalui tes. Itu bukan uang daerah,’’ kata guru dalam spanduknya.
Para guru dalam demo kemarin serempak membacakan surat Yasin dan doa pada Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT dan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Drs HM Noer MBS SH MSi MH agar mereka sadar dengan nasib pada guru. Para guru sempat ditemui Asisten III Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Baharuddin. Tawaran Baharuddin untuk mengirimkan perwakilan guru berdiskusi ditolak.
‘’Kami yang ditunjuk tidak akan masuk ke dalam. Kemarin juga kami dijanjikan bertemu tapi mereka lari. Kami ingin Wako dan Sekko turun ke sini. Berpanas-panas dengan kami. Kami tidak akan masuk ke dalam sebelum bapak-bapak itu keluar,’’ kata salah seorang guru.
Diskusi sendiri sebenarnya sempat hampir digelar antara perwakilan guru dengan Pemko Pekanbaru baru Jumat (8/3) lalu. Pertemuan ditetapkan setelah Selasa (5/3) lalu saat berdemo pada para guru dijanjikan akan bertemu dengan Wako. Namun, para guru akhirnya tak bertemu dengan Wako yang disebut sedang di luar kota. Mereka juga tak bertemu dengan Sekdako. Maka batal pertemuan dilakukan. Setelah Asisten III balik badan, tak berapa lama Sekdako HM Noer akhirnya turun menemui para guru pendemo. Dia kepada guru awalnya menyampaikan klarifikasi tentang statement-nya beberapa waktu lalu yang ramai disorot karena menyebut jika guru sertifikasi Pekanbaru tak bisa menerima aturan tentang penghapusan TPP lebih baik pindah ke daerah lain.
‘’Kalau ada kemarin yang mempelintir saya secara pribadi minta maaf,’’ ucapnya.