PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru terus berusaha untuk menurunkan kasus stunting di Kota Pekanbaru. Bahkan langsung penurunan kasus ini bukan hanya dilakukan oleh ibu hamil serta orang tua saja, melainkan juga oleh para calon pengantin.
Menurut Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Pekanbaru Muhammad Amin, Rabu (21/12) selain pemerintah salah satu cara untuk menurunkan angka stunting di Kota Pekanbaru juga dibantu dengan melakukan pendampingan bagi para calon pengantin jelang melangsungkan pernikahan.
Di mana sebelum menikah calon pengantin harus memeriksakan dan memastikan dalam kondisi sehat reproduksi maupun fisik. Seperti tidak ada lagi penderita anemia pada catin perempuan, yang berpotensi bayi lahir dalam kondisi tidak normal.
Selain itu salah satu cara lainnya yang kini mulai diterapkan di Kota Pekanbaru adalah proses pendampingan yang dilakukan lewat aplikasi eletronik siap nikah dan hamil (Elsimil). Aplikasi Elsimil ini bertujuan untuk mengedukasi tentang kesiapan menikah dan hamil.
Ia bahkan, mengimbau agar para calon pengantin menyertakan sertifikat Elsimil. Apalagi calon pengantin saat ini diwajibkan menyertakan sertifikat Elsimil sebagai persyaratan daftar nikah di KUA guna memastikan kesehatan reproduksi calon pengantin.
''Kami mendorong agar para calon pengantin bisa mendapat sertifikat Elsimil sebelum melangsungkan pernikahan,'' katanya.
Lanjut Amin, aplikasi Elsimil merupakan program aplikasi untuk pencegahan stunting. Aplikasi ini ditujukan bagi calon pengantin yang akan daftar nikah di KUA. Dimana para calon pengantin bisa mendapatkan sertifikat Elsimil dengan mengunduh atau aplikasi di Play Store sebelum melakukan daftar nikah.
Ia menilai pendampingan lewat aplikasi Elsimil menjadi upaya menekan kasus stunting yang diawali dari pasangan calon pengantin. Aplikasi ini diterapkan di seluruh Indonesia dengan menggandeng seluruh elemen yang ada. Ia menyebut aplikasi Elsimil berfungsi sebagai alat skrining kondisi calon pengantin.(ayi)
