Penyelesaian Distribusi Elpiji 3 Kg, Beri Waktu Empat Hari

Pekanbaru | Rabu, 22 Februari 2023 - 09:20 WIB

Penyelesaian Distribusi Elpiji 3 Kg, Beri Waktu Empat Hari
Suasana hearing Komisi II DPRD Kota Pekanbaru dengan mitra membahas masalah distribusi elpiji 3 kilo­gram, Selasa (21/2/2023). (HERI UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Komisi II DPRD Pekanbaru menggelar hearing atau rapat dengar pendapat membahas masalah pasokan elpiji subsidi 3 kilogram (kg), Selasa (21/2). Dari hearing tersebut terungkap, Perta­mina, pihak agen PT Surya Global Mandiri (SGM) dan Pemko Pekanbaru diberi waktu empat hari untuk menyelesaikan masalah distribusi elpiji 3 kg kepada 60 lebih pangkalan.

Komisi II mengundang beberapa pihak untuk menghadiri hearing. Di antaranya, 60 pemilik pangkalan elpiji 3 kg, PT Surya Global Mandiri (SGM), Pertamina, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru.


''Pemanggilan berbagai pihak ini dilandasi dari kerisauan masyarakat dengan terjadinya kelangkaan pasokan elpiji dialami oleh pangkalan di bawah naungan agen PT SGM. Sangat kami sayangkan pihak PT SGM tidak hadir di hearing,'' kata Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Dapot Sinaga usai hearing kepada Riau Pos, kemarin.

Selain Dapot, hadir juga, Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru Tengku Azwendi Fajri, Wakil Komisi II Arwinda, dan anggota Komisi II Eri Sumarni, Munawar serta Jepta Sitohang.

Dapot mengatakan, pihaknya mencoba menjembatani permasalahan antara pihak pangkalan yang sudah dua bulan tidak mendapatkan elpiji 3 kg dari agen. ''Terkait kuota 60 pangkalan yang sudah dua bulan tidak mendapatkan elpiji 3 kg ini, kata pihak Pertamina kuota mereka (pangkalan, red) tersedia. Nanti akan kami kroscek ke mana elpiji 3 kg bersubsidi itu. Jangan-jangan dialihkan ketempat yang lain,'' uja Dapot.

Komisi II meminta kepada Pertamina agar 60 pangkalan tersebut bisa kembali mendapatkan pasokan elpiji 3 kg dengan cara mengalokasikan kepada agen-agen yang lain selain PT SGM. ''Kalau memang agen yang sebelumnya sudah tidak beroperasi lagi, mungkin bisa pangkalan-pangkalan ini dialihkan ke agen-agen lain. Agar 60 pangkalan ini bisa berjalan seperti yang semula karena mereka hidupnya kan di situ,'' katanya.

Dapot menduga, kelangkaan yang terjadi saat ini salah satu penyebabnya karena 60 pangkalan elpiji tidak mendapatkan suplai elpiji subsidi. Untuk itu ia minta Pertamina agar lebih tegas lagi kepada agen -agen yang ada. ''Jangan lagi main-main soal ini,'' pungkasnya.

Namun sayangnya, Dapot mengatakan, hasil hearing kemarin menjadi tidak maksimal dan belum ada solusi yang didapatkan. Hal ini karena tidak hadirnya pimpinan PT SGM dan  juga pimpinan PT Pertamina.

''Pertamina tidak bisa memberikan jawaban yang pasti terkait dengan permasalahan yang dialami antara PT SGM dengan puluhan pangkalan elpiji 3 kg tersebut. Hari Senin pekan depan kami akan rapat lagi di Pertamina. Kami mau bosnya hadir dan kami akan surati lagi,'' tutur Dapot.

Dapot juga menyebutkan, dalam hearing Pertamina memastikan tidak ada mengurangi kuota elpiji subsidi 3 kg untuk wilayah Kota Pekanbaru. ''Jika memang tidak ada pengurangan kuota untuk pasokan elpiji 3 kilogram di Kota Pekanbaru, maka tidak ada alasan terjadi kelangkaan,'' katanya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Pekanbaru Eri Sumarni menambahkan bahwa DPRD Kota Pekanbaru memberikan waktu pihak agen PT SGM, Pertamina dan Disperindag Pekanbaru selama empat hari supaya dapat menyelesaikan permasalahan mandeknya pendistribusian elpiji 3 kilogram ke 60 lebih pangkalan.

''Awalnya tiga pekan waktu kami beri. Tapi itu kelamaan dan ada pangkalan yang sudah habis kontrak. Jadi keputusannya hari Senin 27 Februari 2023. Kami harap dalam waktu empat hari ini Pertamina dan Disperindag bisa menyelesaikan permasalahan ini,'' katanya.

Perwakilan dari Pertamina Hary saat diminta keterangan perihal kelangkaan ini memilih irit bicara. Sembari meninggalkan ruangan rapat, ia berkata, ''Dari humas saja. Kami satu pintu,'' ucapnya singkat saat ditemui usai hearing.

Sekretaris Disperindag Pekanbaru Harry Pratama mengatakan, ada laporan yang masuk ke pihaknya pada awal Januari 2023 terkait kelangkaan elpiji 3 kg. ''Dan ini sudah kami tindak lanjuti dengan memanggil seluruh agen dan Pertamina. Tetapi salah satu agen yang beralamat di Jalan Kesadaran Parit Indah Pekanbaru tidak hadir,'' katanya.

Lanjutnya, pihak Pertamina mengatakan menyanggupi ketersediaan stok elpiji 3 kg bersubsidi terpenuhi. Terkait nasib pangkalan-pangkalan yang tidak mendapat kuota elpiji, maka pihak Pertamina akan mengadakan penguatan-penguatan seperti melimpahkan dengan agen-agen yang lain. ''Pertamina menyanggupi dan di lapangan kami belum dapatkan laporan,'' sebutnya.

Salah seorang pemilik pangkalan elpiji 3 kg bersubsidi, Irfan mengatakan, pihaknya mengadu dan hadir ke DPRD untuk menyampaikan kalau pihak agen PT SGM tidak menyalurkan elpiji 3 kg tanpa ada kejelasan apapun.

''Kami sudah datang ke agen PT SGM Jalan Kesadaran, Parit Indah tetapi sudah tutup. Kemudian kami ke Pertamina, tidak ada kepastian. Untuk itu kami datang ke DPRD menyampaikan aspirasi,'' terangnya.

Ia berharap pangkalan-pangkalan yang menaungi PT SGM ini bisa secepatnya kembali mendapatkan pasokan elpiji 3 kg. ''Kami belum puas dengan apa yang disampaikan Pertamina pada saat hearing tadi. Harapan kami dengan pertemuan ini tentu Pertamina mencari solusi agar pangkalan kami bisa beroperasi kembali,'' pungkasnya.(gus/dof/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook