Jelang Ramadan, Harga Barang Meroket

Pekanbaru | Senin, 21 Maret 2022 - 09:05 WIB

Jelang Ramadan, Harga Barang Meroket
Pedagang menyusun cabai merah di Pasar Cik Puan Pekanbaru, Ahad (20/3/2022). Harga cabai merah merangkak naik menjelang bulan suci Ramadan. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dua pekan jelang Ramadan 1443 H, harga sejumlah barang keperluan harian di Kota Pekanbaru terus mengalami kenaikan. Kondisi ini mulai membuat masyarakat, khususnya kaum ibu mengeluh karena kenaikan harga yang cukup signifikan.

Pantauan Riau Pos, Ahad (20/3) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Pagi Dupa dan Pasar Pagi Cik Puan, barang keperluan harian yang mengalami kenaikan seperti cabai merah, cabai rawit, tomat, telur ras, daging sapi, minyak goreng curah dan kemasan, dan lainnya.
 
Harga cabai merah naik menjadi Rp55.000 per kilogram (kg). Cabai rawit dijual seharga Rp35.000 hingga Rp40.000 ribu per kg.


Begitu juga pada tomat. Sebelumnya dijual berkisar Rp5.000 hingga Rp7.000 per kg. Kini naik menjadi Rp10.000 hingga Rp12.000 per kg.

Harga telur ras juga mengalami kenaikan dari sebelumnya dijual berkisar Rp35.000 hingga Rp39.000. per papan (30 butir),  kini naik menjadi Rp40. 000 hingga Rp45. 000 per papan.

Sedangkan harga daging sapi juga mengalami kenaikan di mana sebelumnya berkisar Rp130.000 per kg kini naik menjadi Rp140.000 per kg.

Bahkan, harga minyak goreng curah juga masih tinggi yaitu berkisar Rp15.000 hingga Rp17.000 per kg. Sementara harga minyak goreng kemasan dijual seharga Rp24.000 per liter dan Rp49.000 per 2 liter.

Salah seorang pedagang Butet mengaku kenaikan harga sejumlah barang ini diperkirakan akan terus melonjak saat mendekati bulan suci Ramadan nanti. Hal ini disebabkan tingginya permintaan sementara persediaan terbatas.

Bahkan, dirinya memperkirakan harga cabai merah akan semakin naik beberapa hari sebelum Ramadan sehingga akan menyulitkan pedagang untuk menentukan harga jual kepada para konsumen.

"Stok itu memang berkurang dari petani. Sekarang saja cabai kami cuma dapat dari Palembang sedangkan cabai Jawa sudah mulai kosong," kata dia.

Sementara itu, salah seorang warga Siska mengaku kecewa karena setiap kali jelang Ramadan hampir semua barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga sehingga membuat masyarakat kesulitan untuk membelinya.

Tak hanya itu, kurangnya respon cepat dari pemerintah daerah juga kerap membuat masyarakat merasa tercekik dengan harga kebutuhan pokok yang meroket. Pasalnya hingga kini pemerintah tak kunjung menggelar  pasar murah guna membantu masyarakat yang kesulitan memperoleh kebutuhan pokok murah.

"Semua mahal. Pemerintah daerah kita ini malah sibuk mau jalan-jalan. Cobalah urusin masalah masyarakat harga minyak goreng dan semua kebutuhan pokok lainnya disesuaikan dengan kantong masayarakat. Kalau perlu gelar Pasar murah disemua kecamatan biar masyarakat bisa beli," kata dia.

Di tempat terpisah, Wali Kota Pekanbaru Firdaus STMT mengaku, saat ini pihaknya sudah mengintruksikan tim pengendalian barang untuk melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok dipasaran guna mengendalikan harga jelang Ramadan.

"Tim ini yang akan bertugas untuk memantau kebutuhan masyarakat dan ketersediaan barang dari rantai pemasoknya sehingga saat Ramadan nanti harga kebutuhan pokok sudah mulai terkendali," tuturnya.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook